- Tips Interview Kerja agar Diterima 1. Pelajari Profil Perusahaan Secara Menyeluruh 2. Pahami Detail Posisi yang Dilamar 3. Kenali Kekuatan dan Kekuranganmu Sendiri 4. Latihan Menjawab Pertanyaan yang Umum Ditanyakan 5. Siapkan Contoh Pengalaman Kerja yang Nyata 6. Siapkan Pertanyaan Balik untuk Pewawancara 7. Persiapkan Penampilan yang Rapi dan Nyaman 8. Jaga Manajemen Waktu dan Lokasi 9. Perhatikan Bahasa Tubuh Selama Wawancara 10. Dengarkan Pertanyaan dengan Teliti 11. Tanyakan Tahapan Rekrutmen Selanjutnya 12. Kirim Ucapan Terima Kasih Setelah Wawancara 13. Tetap Tenang Jika Belum Berhasil
- Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan Interview Kerja dengan Benar? 1. \ 2. \ 3. \ 4. \ 5. \ 6. \ 7. \ 8. \ 9. \ 10. \
Wawancara kerja sering menjadi momen yang bikin deg-degan, apalagi kalau kamu benar-benar ingin diterima di posisi tersebut. Pada sesi wawancara, kita dituntut untuk menunjukkan diri sebagai kandidat yang tepat. Di sini lah banyak orang bingung harus mulai dari mana.
Ada beberapa langkah dasar yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan peluang lolos. Mulai dari memahami perusahaan, mengenali kekuatan diri sendiri, sampai menyiapkan cara menjawab pertanyaan yang biasanya muncul. Persiapan yang sederhana tapi tepat sasaran bisa membuat perbedaan besar.
Kalau kamu sedang bersiap menghadapi interview dalam waktu dekat, yuk pelajari tips dan cara menjawab pertanyaan yang bisa bikin pewawancara yakin denganmu, detikers.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poin utamanya:
- Pahami perusahaan dan posisi agar jawabanmu relevan dan nyambung dengan kebutuhan mereka.
- Latihan menjawab pertanyaan umum dan siapkan contoh pengalaman nyata agar terlihat meyakinkan.
- Jaga bahasa tubuh dan penampilan untuk memberi kesan profesional dan percaya diri.
Tips Interview Kerja agar Diterima
Tahukah kamu, detikers, wawancara kerja bukan cuma sesi tanya jawab biasa. Di dalamnya, pewawancara ingin melihat cara kamu berpikir, menghadapi situasi, dan bagaimana kamu menempatkan diri dalam tim.
Oleh karena itu, persiapan yang baik bisa memberi pengaruh besar terhadap hasil akhirnya. Berikut ini adalah panduan lengkap yang bisa kamu terapkan dari sebelum hingga setelah wawancara berlangsung, sebagaimana dijelaskan dalam buku Sukses Melamar Pekerjaan tulisan Ipnu R Nugroho serta laman National Career Service dan US Department of Labor.
1. Pelajari Profil Perusahaan Secara Menyeluruh
Sebelum datang ke wawancara, kenali dulu perusahaan yang kamu tuju. Kunjungi situs resminya, membaca sejarah singkat, visi dan misi, serta produk atau layanan yang mereka tawarkan. Hal ini membuat kamu lebih paham arah perusahaan, budaya kerja, dan nilai yang mereka pegang.
Selain itu, pengetahuan ini membantumu menjawab pertanyaan yang bersifat strategis. Misalnya, ketika ditanya kenapa tertarik bekerja di sana, kamu bisa menjawab dengan alasan yang relevan, bukan sekadar butuh kerja atau uang. Jawaban yang 'nyambung' dengan karakter perusahaan akan memberi kesan lebih kuat.
2. Pahami Detail Posisi yang Dilamar
Setiap posisi punya tanggung jawab yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk membaca deskripsi pekerjaan dengan seksama. Perhatikan tugas inti, keterampilan yang dibutuhkan, dan ekspektasi yang diharapkan perusahaan dari peran tersebut.
Setelah itu, cocokkan dengan pengalaman atau kemampuanmu. Kalau ada poin yang belum kamu kuasai sepenuhnya, kamu bisa menyiapkan penjelasan mengenai bagaimana kamu akan mempelajarinya. Pewawancara umumnya menghargai kandidat yang sadar kemampuan dirinya dan mau berkembang.
3. Kenali Kekuatan dan Kekuranganmu Sendiri
Tidak sedikit orang yang gugup ketika mendapat pertanyaan 'apa kelebihan dan kekuranganmu?', padahal, ini bukan jebakan. Pewawancara hanya ingin tahu bagaimana kamu melihat diri sendiri.
Kelebihan sebaiknya yang benar-benar mendukung posisi yang kamu lamar. Sedangkan kekurangan, sampaikan dengan jujur yang tidak merusak citramu, lalu tutup dengan penjelasan bagaimana kamu mencoba memperbaikinya. Sikap ini menunjukkan kedewasaan, kemampuan refleksi diri, dan kesiapan untuk berkembang. Nilai seperti ini sangat dihargai oleh banyak perusahaan.
4. Latihan Menjawab Pertanyaan yang Umum Ditanyakan
Beberapa pertanyaan memiliki pola yang sama dari satu wawancara ke wawancara lainnya. Berikut ini adalah sejumlah contohnya:
- Ceritakan tentang diri kamu.
- Apa alasanmu ingin bekerja di perusahaan ini?
- Bagaimana cara kamu menghadapi situasi sulit?
Latihan menjawab jauh-jauh hari sebelum wawancara membantu membuat jawabannya terdengar lebih natural. Kamu bisa latihan di depan cermin atau bersama teman agar terbiasa menyampaikan cerita dengan alur yang jelas.
5. Siapkan Contoh Pengalaman Kerja yang Nyata
Wawancara biasanya akan masuk ke pertanyaan berbasis pengalaman. Di sini, kamu bisa menggunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result). Metode ini dapat membantumu menjelaskan situasi nyata secara runtut dan mudah dipahami.
Dengan STAR, kamu tidak terjebak dalam jawaban yang terlalu abstrak. Pewawancara akan lebih mudah melihat kemampuanmu melalui pengalaman yang konkret, bukan hanya melalui klaim kemampuan.
6. Siapkan Pertanyaan Balik untuk Pewawancara
Wawancara bukan hanya pewawancara bertanya dan kamu menjawab. Di akhir sesi, kamu biasanya diberi kesempatan untuk bertanya. Gunakan kesempatan ini untuk menunjukkan minatmu. Kamu bisa bertanya mengenai budaya kerja tim, alur koordinasi, atau tantangan utama di posisi tersebut.
Mengajukan pertanyaan yang tepat menunjukkan bahwa kamu memikirkan masa depanmu di perusahaan. Sikap tersebut juga menunjukkan bahwa kamu bukan hanya ingin diterima lalu selesai.
7. Persiapkan Penampilan yang Rapi dan Nyaman
Penampilan bukan segalanya, tapi kesan pertama sering dimulai dari sini. Pilih pakaian yang sopan, bersih, dan nyaman. Tidak harus tampil formal dengan setelan hitam-putih, yang penting terlihat profesional. Pastikan rambut rapi, kuku bersih, dan gunakan parfum atau deodorant sewajarnya.
Penampilan yang rapi tidak hanya memberi kesan baik. Selain itu, penampilan juga bisa membantu meningkatkan rasa percaya diri saat wawancara berlangsung.
8. Jaga Manajemen Waktu dan Lokasi
Pastikan kamu sudah mengonfirmasi waktu dan lokasi wawancara. Jika wawancara dilakukan secara online, cek koneksi internet, kamera, dan suara setidaknya 30 menit sebelum wawancara dimulai. Datang lebih awal atau masuk ruang virtual 5-10 menit sebelumnya membantu kamu menyiapkan mental dan meredakan tegang.
9. Perhatikan Bahasa Tubuh Selama Wawancara
Cara kamu duduk, menatap, hingga gerak tangan, semuanya menyampaikan sikapmu. Pastikan postur duduk tetap tegak tapi tidak kaku. Tatap pewawancara tanpa menatap berlebihan. Hindari gerakan tangan yang terlalu gelisah seperti mengetuk meja atau memainkan rambut. Bahasa tubuh yang baik menunjukkan bahwa kamu fokus dan percaya diri.
10. Dengarkan Pertanyaan dengan Teliti
Karena gugup, terkadang kita ingin cepat menjawab. Padahal, mengambil sedikit waktu untuk memahami pertanyaan justru membuat jawabanmu lebih tepat sasaran. Kamu boleh meminta pewawancara mengulang pertanyaan bila perlu. Yang penting, jawabanmu tetap jernih dan relevan.
11. Tanyakan Tahapan Rekrutmen Selanjutnya
Sebelum mengakhiri sesi wawancara, kamu bisa menanyakan kapan hasil diumumkan atau tahapan berikutnya seperti tes lanjutan atau wawancara tambahan. Ini menunjukkan bahwa kamu serius ingin melanjutkan proses seleksi.
12. Kirim Ucapan Terima Kasih Setelah Wawancara
Sikap kecil ini sering memberikan kesan yang mendalam. Kirim email atau pesan singkat yang berisi ucapan terima kasih atas kesempatan wawancara. Kamu bisa sekaligus menegaskan bahwa kamu tetap tertarik pada posisi tersebut.
13. Tetap Tenang Jika Belum Berhasil
Jika hasilnya belum sesuai harapan, jangan langsung berkecil hati. Banyak orang perlu beberapa kali wawancara sampai akhirnya mendapatkan posisi yang cocok. Kamu bisa meminta feedback dan menjadikannya bahan evaluasi untuk wawancara berikutnya.
Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan Interview Kerja dengan Benar?
Setelah memahami bagaimana mempersiapkan diri sebelum wawancara, langkah berikutnya adalah mempelajari cara menjawab pertanyaan yang biasanya muncul. Masih dikutip dari penjelasan Ipnu R Nugroho, berikut panduan menjawab beberapa pertanyaan interview yang paling sering muncul, beserta cara menyusunnya agar terdengar natural dan meyakinkan.
1. "Ceritakan tentang diri kamu."
Ini adalah salah satu pertanyaan pembuka yang sering diberikan pewawancara. Di sini, pewawancara sebenarnya ingin melihat bagaimana kamu memperkenalkan diri secara singkat namun tetap relevan dengan posisi yang kamu lamar. Cara terbaik untuk menjawabnya adalah dengan menceritakan latar belakang pendidikan, pengalaman kerja yang paling berhubungan dengan posisi ini, serta keterampilan yang mendukung pekerjaan tersebut.
Fokuskan cerita hanya pada hal yang berkaitan dengan dunia kerja. Kamu tidak perlu menjelaskan semua hal tentang hidupmu. Ringkas saja, tapi tetap memberi gambaran siapa kamu sebagai seorang profesional. Pastikan nada bicaramu tetap percaya diri namun tidak berlebihan.
2. "Mengapa kamu tertarik pada perusahaan ini?"
Pewawancara biasanya ingin menguji apakah kamu benar-benar memiliki ketertarikan pada perusahaan, atau hanya sekadar melamar ke banyak tempat. Gunakan momen ini untuk menunjukkan bahwa kamu memahami budaya kerja perusahaan, nilai-nilai yang mereka pegang, atau produk/layanan mereka yang menurutmu menarik.
Kuncinya adalah kecocokan antara dirimu dan perusahaan. Misalnya, jika perusahaan menonjolkan budaya kolaboratif, kamu bisa menyebutkan bahwa kamu memiliki pengalaman positif bekerja dalam tim dan ingin tumbuh dalam lingkungan yang serupa.
3. "Apa yang kamu ketahui tentang perusahaan kami?"
Pertanyaan ini berkaitan erat dengan riset yang telah kamu lakukan sebelumnya. Kamu bisa menyebutkan bidang usaha perusahaan, produk atau layanan utama, nilai atau prinsip perusahaan, atau pun perkembangan terbarunya.
Tidak perlu panjang-panjang, tetapi harus menunjukkan bahwa kamu memang meluangkan waktu untuk mengenal perusahaan. Hal ini menunjukkan keseriusanmu mengikuti proses rekrutmen.
4. "Apa yang membuat kamu cocok dengan posisi ini?"
Pertanyaan ini memberi kamu kesempatan untuk menghubungkan pengalamanmu dengan posisi yang dilamar. Ceritakan latar belakang pendidikan atau pengalaman kerja yang mendukung.
Kamu juga bisa menunjukkan contoh situasi nyata yang menunjukkan bahwa kamu pernah menjalankan tugas serupa atau punya keterampilan yang diperlukan untuk peran tersebut. Yang ingin dilihat pewawancara adalah kesesuaian antara apa yang kamu miliki dan apa yang dibutuhkan perusahaan, bukan sekadar klaim tanpa bukti.
5. "Apa pencapaian terbesar kamu dalam karier?"
Ketika menjawab pertanyaan ini, pilih pencapaian yang benar-benar relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Ceritakan konteksnya secara singkat, apa peran kamu, dan apa hasil akhirnya.
Pencapaianmu tidak harus spektakuler, yang penting jelas kontribusinya dan apa pembelajaran yang kamu dapatkan dari pengalaman tersebut. Pada tahap ini, pewawancara ingin tahu bagaimana kamu bekerja dan apa nilai tambah yang kamu bawa jika diterima.
6. "Bagaimana kamu menangani konflik atau tantangan di tempat kerja?"
Tidak ada tempat kerja yang benar-benar tanpa masalah. Pertanyaan ini digunakan untuk melihat cara kamu berpikir dalam situasi sulit.
Ceritakan konflik atau tantangan yang pernah kamu hadapi, kemudian jelaskan bagaimana kamu mengambil keputusan, menyelesaikan masalah, atau berkomunikasi dengan pihak terkait. Yang perlu ditunjukkan adalah sikap dewasa, tetap profesional, dan mampu mencari jalan tengah tanpa memperkeruh suasana.
7. "Apakah kamu punya keahlian khusus yang mendukung pekerjaan ini?"
Di sini kamu bisa menjelaskan keterampilan teknis dan keterampilan pendukung lain yang membantu kamu bekerja lebih efektif. Contohnya kemampuan presentasi, kemampuan menggunakan software tertentu, pengetahuan teknis sesuai bidangmu, atau keahlian analitis.
Jika kamu punya contoh penerapannya dalam pekerjaan sebelumnya. Hal itu akan membuat jawabanmu terasa lebih kuat dan nyata.
8. "Bagaimana cara kamu bekerja dalam tim?"
Pertanyaan ini ingin melihat apakah kamu bisa berkolaborasi. Ceritakan pengalamanmu bekerja dengan orang lain, bagaimana kamu mendukung tim, dan bagaimana kamu berkontribusi terhadap hasil akhir. Jika ada pengalaman memimpin atau menyelesaikan konflik kecil dalam tim, kamu bisa menceritakannya secara singkat.
9. "Apa rencana karier kamu dalam lima tahun ke depan?"
Pewawancara ingin melihat arah perkembanganmu dan apakah sejalan dengan arah perusahaan. Kamu tidak perlu menyebutkan posisi spesifik. Yang penting adalah menunjukkan bahwa kamu ingin bertumbuh dan punya motivasi belajar.
10. "Apakah kamu ingin bertanya kepada kami?"
Sesi ini sering dianggap sepele, padahal ini momen penting. Kamu bisa menanyakan beberapa hal seperti bagaimana alur kerja di posisi ini, siapa saja yang akan bekerja bersamamu, atau apa fokus utama tim saat ini. Pertanyaan yang baik menunjukkan bahwa kamu tidak hanya ingin diterima, tetapi juga ingin tahu bagaimana kamu bisa berkontribusi.
Coba terapkan tips ini secara konsisten setiap kali interview. Semakin sering kamu latihan dan mengevaluasi diri, semakin kuat juga cara kamu menyampaikan jawaban. Percaya diri itu datang dari persiapan yang matang. Semoga sukses, detikers!
(par/alg)












































Komentar Terbanyak
Termasuk Roy Suryo, Ini Daftar 8 Tersangka Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Peran Roy Suryo cs Tersangka Kasus Ijazah Jokowi: Editing-Manipulasi Digital
Apa Bedanya Hamengku Buwono, Paku Alam, Paku Buwono, dan Mangkunegara?