Harga Sembako Jogja Hari Ini 20 Oktober 2025: Ayam Naik, Minyak Goreng Turun!

Harga Sembako Jogja Hari Ini 20 Oktober 2025: Ayam Naik, Minyak Goreng Turun!

Nur Umar Akashi - detikJogja
Senin, 20 Okt 2025 12:35 WIB
Ilustrasi minyak goreng
Ilustrasi minyak goreng, salah satu sembako Jogja yang turun harga. Foto: Getty Images/MurzikNata
Jogja -

Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagi masyarakat, mengetahuinya adalah hal yang penting agar bisa menentukan budgeting pangan sehari-hari.

Informasi dari PIHPS pada Senin (20/10/2025) pukul 12.09 WIB menunjukkan kenaikan harga cabai merah besar dan daging ayam ras. Sebaliknya, cabai rawit merah, cabai merah keriting, dan minyak goreng curah justru turun.

Cabai merah besar naik dari Rp 57.500 menjadi Rp 58.750 per kilogram. Cabai merah keriting di sisi lain anjlok dari Rp 56.250/kg menjadi Rp 50.000/kg.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senada, cabai rawit merah juga turun kendati tidak seekstrem cabai merah keriting. Tercatat, harganya turun dari Rp 36.250 menjadi Rp 35.000 sekilo.

Daging ayam ras segar yang selama seminggu terakhir stabil di angka Rp 36.250, mendadak naik 250 Rupiah hari ini jadi Rp 36.500 per kilogram. Di tingkat nasional, daging ayam ras justru turun rata-ratanya, terhitung dari Rp 38.750 menjadi Rp 38.700/kg.

ADVERTISEMENT

Minyak goreng curah turun 0,83% hari ini, yakni dari Rp 18.150 menjadi Rp 18.000 per kilogram. Angka ini didapat dari rata-rata harga di Pasar Beringharjo (Rp 17.000) dan Kranggan (Rp 19.000).

Daftar lengkap perubahan harga bahan pokok Jogja versi PIHPS dapat detikers simak di bawah ini.

Perubahan Harga Sembako Jogja 20 Oktober 2025 Versi PIHPS

Sebagai catatan, data sembako Jogja PIHPS diambil dengan menghitung rata-rata harga di Pasar Beringharjo dan Kranggan. Berikut informasi lengkap perubahan harganya:

  • Bawang merah ukuran sedang: Rp 41.500/kg
  • Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
  • Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
  • Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
  • Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg
  • Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg
  • Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
  • Beras kualitas super II: Rp 15.000/kg
  • Cabai merah besar: Naik dari Rp 57.500 menjadi Rp 58.750/kg
  • Cabai merah keriting: Turun dari Rp 56.250 menjadi Rp 50.000/kg
  • Cabai rawit hijau: Rp 28.000/kg
  • Cabai rawit merah: Turun dari Rp 36.250 menjadi Rp 35.000/kg
  • Daging ayam ras segar: Naik dari Rp 36.250 menjadi Rp 36.500/kg
  • Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
  • Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
  • Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
  • Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg
  • Minyak goreng curah: Turun dari Rp 18.150 menjadi Rp 18.000/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
  • Telur ayam ras segar: Rp 30.750/kg

Perubahan Harga Sembako Jogja 20 Oktober Versi Bapanas

Data Panel Harga Bapanas pada Senin (20/10/2025) pukul 11.18 WIB menunjukkan beberapa perubahan harga bahan pangan. Namun, perubahan-perubahan tersebut skalanya masih 'kecil', berada di kisaran beberapa ratus Rupiah saja.

Contohnya, bawang merah naik tipis dari Rp 33.286 menjadi Rp 33.429 per kilogram. Juga daging ayam ras yang naik Rp 600, terhitung menjadi Rp 36.600 dari sebelumnya Rp 36.000 sekilo.

Ada pula yang mengalami kemerosotan harga. Cabai merah besar misal, turun dari Rp 51.429 menjadi Rp 50.714/kg. Begitu pula telur ayam ras, satu kilogramnya hari ini dibanderol Rp 30.875, turun 225 Rupiah dibandingkan kemarin di angka Rp 31.000.

Informasi lengkap perubahan harga sembako Jogja 20 Oktober 2025 versi Bapanas adalah:

  • Beras premium: Rp 14.500/kg
  • Beras medium: Rp 12.913/kg
  • Beras SPHP: Rp 12.500/kg
  • Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
  • Bawang merah: Naik dari Rp 33.286 menjadi Rp 33.429/kg
  • Bawang putih bonggol: Rp 29.429/kg
  • Cabai merah keriting: Naik dari Rp 48.000 menjadi Rp 48.857/kg
  • Cabai merah besar: Turun dari Rp 51.429 menjadi Rp 50.714/kg
  • Cabai rawit merah: Rp 27.857/kg
  • Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
  • Daging ayam ras: Naik dari Rp 36.000 menjadi Rp 36.600/kg
  • Telur ayam ras: Turun dari Rp 31.000 menjadi Rp 30.875/kg
  • Gula konsumsi: Rp 17.091/kg
  • Minyak goreng kemasan: Rp 19.091/liter
  • Minyak goreng curah: Turun dari Rp 17.143 menjadi Rp 17.083/liter
  • Minyakita: Rp 16.120/liter
  • Tepung terigu curah: Naik dari Rp 9.000 menjadi Rp 9.286/kg
  • Tepung terigu kemasan: Rp 10.875/kg
  • Garam konsumsi: Rp 12.000/kg
  • Ikan kembung: Turun dari Rp 37.833 menjadi Rp 37.800/kg
  • Ikan tongkol: Turun dari Rp 34.333 menjadi Rp 34.200/kg
  • Ikan bandeng: Turun dari Rp 41.000 menjadi Rp 40.600/kg

Perlu dicatat, data final PIHPS dan Bapanas tersedia tiap pukul 13.00 WIB. Oleh karena itu, perubahan data masih dimungkinkan.

Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah

Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Dilansir skripsi Muhammad Shehan dari UIN Raden Intan Lampung berjudul Pengaruh Harga Komoditas Sembako Terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2017-2020, ketidakseimbangan permintaan dan penawaran menyebabkan harga bahan pangan tidak stabil.

Bagaimana tidak, pertumbuhan populasi masyarakat Indonesia mendorong naiknya permintaan terhadap bahan-bahan pangan, terkhusus sembako. Di sisi lain, komoditas sembako dari pertanian dan sebagainya sangat rentan gangguan, seperti kondisi iklim, keterbatasan lahan, dan peralihan fungsi lahan.

Pembentukan harga sembako secara khusus sangat dipengaruhi sisi penawaran. Mengingat, permintaan cenderung mengikuti perkembangan penawaran. Jika penawaran rendah, sedangkan permintaan tetap, maka harga bahan pokok naik. Begitu pula sebaliknya.

Penawaran akan bahan pokok ini sangat bergantung faktor alam dan seterusnya yang telah disinggung sekilas di atas. Sayangnya, keberhasilan produksi bahan-bahan pokok ini tidak bisa 100% dikendalikan oleh petani. Dengan kata lain, hasilnya uncontrollable.

Contohnya, saat musim hujan, petani cabai berpotensi gagal panen karena busuk atau serangan hama. Oleh karena itu, produksinya turut berkurang, sedangkan permintaan masyarakat tetap tinggi. Hasilnya, harga cabai melonjak drastis. Sebaliknya, saat musim kemarau, persentase keberhasilan panen cabai lebih tinggi. Stok melimpah menyebabkan otomatis harga turun.

Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian poin-poin penyebab fluktuasi sembako, di antaranya:

  • Faktor produksi: Banyak permintaan, sedikit penawaran, maka harga menjadi mahal. Sementara itu, sedikit permintaan, banyak penawaran, harga menjadi murah.
  • Faktor distribusi: Semakin lama dan ribet proses distribusi, harga bahan pangan semakin mahal. Hal yang sama berlaku sebaliknya.
  • Faktor jumlah pedagang: Semakin banyak persaingan perdagangan, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif normal. Di sisi lain, jika hanya ada pedagang, penetapan harganya menjadi lebih ekstrem.

Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Senin, 20 Oktober 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads