Harga Sembako Jogja Hari Ini 13 Oktober 2025: Bawang Merah Terus Naik!

Harga Sembako Jogja Hari Ini 13 Oktober 2025: Bawang Merah Terus Naik!

Nur Umar Akashi - detikJogja
Senin, 13 Okt 2025 12:57 WIB
Satu bundel bawang merah di toko sembako.
Ilustrasi bawang merah. Foto: Nothing Ahead/Pexels
Jogja -

Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagi masyarakat, mengetahuinya adalah hal yang penting agar bisa menentukan budgeting pangan sehari-hari.

Informasi dari PIHPS pada Senin (13/10/2025) pukul 12.03 WIB, bawang merah, cabai merah besar, dan daging ayam ras kompak naik harga. Sementara itu, cabai merah keriting, cabai rawit hijau, dan cabai rawit merah turun.

Bawang merah naik dari Rp 40.000 menjadi Rp 41.500 per kilogram. Di level nasional, rata-rata harganya adalah Rp 39.550/kg. Angka terendah ada di Nusa Tenggara Barat, yakni Rp 31.150, sedangkan yang tertinggi berlaku di Maluku Utara, yakni Rp 66.250.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini adalah kedua kalinya bawang merah naik dalam sepekan terakhir. Kenaikan pertama terjadi pada 8 Oktober 2025, ketika bawang merah dibanderol Rp 40.000, naik Rp 1.250 dari harga sebelumnya.

Cabai merah besar harganya melonjak dari Rp 48.750 menjadi Rp 56.250 per kilogram. Artinya, hanya dalam jangka waktu 6 hari saja, terhitung dari Selasa (7/10), cabai merah besar sudah naik hampir Rp 10.000 atau sekitar 20%.

ADVERTISEMENT

Bahan pokok ketiga yang naik adalah daging ayam ras segar, dari Rp 35.750 per kemarin Jumat (10/10) menjadi Rp 36.250 hari ini. Angka ini didapat dari hitungan rata-rata harga di Pasar Beringharjo dan Kranggan.

Daftar lengkap perubahan harga bahan pokok Jogja versi PIHPS dapat detikers simak di bawah ini.

Perubahan Harga Sembako Jogja 13 Oktober 2025 Versi PIHPS

Sebagai catatan, data sembako Jogja PIHPS diambil dengan menghitung rata-rata harga di Pasar Beringharjo dan Kranggan. Berikut informasi lengkap perubahan harganya:

  • Bawang merah ukuran sedang: Naik dari Rp 40.000 menjadi Rp 41.500/kg
  • Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
  • Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
  • Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
  • Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg
  • Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg
  • Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
  • Beras kualitas super II: Rp 15.000/kg
  • Cabai merah besar: Naik dari Rp 48.750 menjadi Rp 56.250/kg
  • Cabai merah keriting: Turun dari Rp 57.500 menjadi Rp 56.250/kg
  • Cabai rawit hijau: Turun dari Rp 29.250 menjadi Rp 28.000/kg
  • Cabai rawit merah: Turun dari Rp 33.750 menjadi Rp 33.000/kg
  • Daging ayam ras segar: Naik dari Rp 35.750 menjadi Rp 36.250/kg
  • Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
  • Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
  • Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
  • Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg
  • Minyak goreng curah: Rp 18.150/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
  • Telur ayam ras segar: Rp 30.750/kg

Perubahan Harga Sembako Jogja 13 Oktober Versi Bapanas

Data Panel Harga Bapanas pada Senin (13/10/2025) pukul 12.14 WIB, memperlihatkan naiknya harga bawang merah dan cabai merah keriting. Sebaliknya, cabai rawit merah dan cabai merah besar tampak turun.

Begini perubahan harga sembako Jogja 13 Oktober 2025 menurut Bapanas:

  • Beras premium: Rp 14.500/kg
  • Beras medium: Turun dari Rp 12.917 menjadi Rp 12.913/kg
  • Beras SPHP: Rp 12.500/kg
  • Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
  • Bawang merah: Naik dari Rp 33.714 menjadi Rp 34.000/kg
  • Bawang putih bonggol: Rp 29.429/kg
  • Cabai merah keriting: Naik dari Rp 51.143 menjadi Rp 52.143/kg
  • Cabai merah besar: Turun dari Rp 49.571 menjadi Rp 49.86/kg
  • Cabai rawit merah: Turun dari Rp 32.571 menjadi Rp 31.429/kg
  • Daging sapi murni: Naik dari Rp 130.000 menjadi Rp 131.333/kg
  • Daging ayam ras: Naik dari Rp 36.167 menjadi Rp 36.667/kg
  • Telur ayam ras: Rp 31.000/kg
  • Gula konsumsi: Turun dari Rp 17.091 menjadi Rp 17.045/kg
  • Minyak goreng kemasan: Rp 19.091/liter
  • Minyak goreng curah: Rp 17.143/liter
  • Minyakita: Naik dari Rp 15.790 menjadi Rp 15.990/liter
  • Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
  • Tepung terigu kemasan: Rp 10.875/kg
  • Garam konsumsi: Rp 12.000/kg
  • Ikan kembung: Rp 37.833/kg
  • Ikan tongkol: Rp 34.333/kg
  • Ikan bandeng: Rp 41.000/kg

Perlu dicatat, data final Bapanas tersedia tiap pukul 13.00 WIB. Oleh karena itu, perubahan data masih dimungkinkan.

Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah

Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Dilansir skripsi Muhammad Shehan dari UIN Raden Intan Lampung berjudul Pengaruh Harga Komoditas Sembako Terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2017-2020, ketidakseimbangan permintaan dan penawaran menyebabkan harga bahan pangan tidak stabil.

Bagaimana tidak, pertumbuhan populasi masyarakat Indonesia mendorong naiknya permintaan terhadap bahan-bahan pangan, terkhusus sembako. Di sisi lain, komoditas sembako dari pertanian dan sebagainya sangat rentan gangguan, seperti kondisi iklim, keterbatasan lahan, dan peralihan fungsi lahan.

Pembentukan harga sembako secara khusus sangat dipengaruhi sisi penawaran. Mengingat, permintaan cenderung mengikuti perkembangan penawaran. Jika penawaran rendah, sedangkan permintaan tetap, maka harga bahan pokok naik. Begitu pula sebaliknya.

Penawaran akan bahan pokok ini sangat bergantung faktor alam dan seterusnya yang telah disinggung sekilas di atas. Sayangnya, keberhasilan produksi bahan-bahan pokok ini tidak bisa 100% dikendalikan oleh petani. Dengan kata lain, hasilnya uncontrollable.

Contohnya, saat musim hujan, petani cabai berpotensi gagal panen karena busuk atau serangan hama. Oleh karena itu, produksinya turut berkurang, sedangkan permintaan masyarakat tetap tinggi. Hasilnya, harga cabai melonjak drastis. Sebaliknya, saat musim kemarau, persentase keberhasilan panen cabai lebih tinggi. Stok melimpah menyebabkan otomatis harga turun.

Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian poin-poin penyebab fluktuasi sembako, di antaranya:

  • Faktor produksi: Banyak permintaan, sedikit penawaran, maka harga menjadi mahal. Sementara itu, sedikit permintaan, banyak penawaran, harga menjadi murah.
  • Faktor distribusi: Semakin lama dan ribet proses distribusi, harga bahan pangan semakin mahal. Hal yang sama berlaku sebaliknya.
  • Faktor jumlah pedagang: Semakin banyak persaingan perdagangan, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif normal. Di sisi lain, jika hanya ada pedagang, penetapan harganya menjadi lebih ekstrem.

Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Senin, 13 Oktober 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.




(par/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads