Penampakan Kentang Jembut, Umbi Hitam Mungil yang Bisa Cegah Kanker

Penampakan Kentang Jembut, Umbi Hitam Mungil yang Bisa Cegah Kanker

Tim detikJogja - detikJogja
Senin, 29 Sep 2025 13:13 WIB
Kentang jembut.
Kentang jembut. (Foto: warisanpetani.blogspot)
Jogja -

Tanaman kentang jembut menjadi salah satu komoditas pertanian bagi petani di Kalibawang, Kulon Progo. Tanaman umbi ini ternyata punya khasiat sebagai pencegah kanker. Seperti apa bentuknya?

Dibanding kentang biasa, kentang jembut ini berukuran lebih kecil. Warna umbi ini hitam dan memiliki serabut yang membuat kentang ini memiliki nama yang terkesan jorok. Kentang jembut ini pun punya sebutan lain berupa kentang hitam atau kentang kleci.

Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Sri Raharjo menyebut kentang jembut ini juga dikenal sebagai kentang hitam. Penyebutan kentang jembut ini konon karena bentuk kentang yang berserabut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini ada kebingungan juga di masyarakat, sebutan kentang jembut sendiri dikaitkan dengan penampilannya yang berserat, ada rambut, dan warnanya juga hitam. Kalau dikaitkan dengan nama latinnya coleus tuberosus itu sebetulnya mengarah ke kentang hitam," ujar Raharjo saat dihubungi detikJogja, Jumat (19/9/2025).

Kentang jembut.Kentang jembut. Foto: warisanpetani.blogspot

ADVERTISEMENT

Meski punya nama berbeda dengan jenis kentang pada umumnya, kandungannya tetap sama, yakni didominasi karbohidrat. Sedangkan warna hitam pada kulit kentang itu berasal dari zat antosianin yang bisa ditemukan pada ubi jalar ungu, beras hitam, dan kedelai hitam.

"Yang membuat warna hitam itu ada zat yang namanya antosianin. Antosianin ini dia bisa sebagai antioksidan, dia bisa menghambat reaksi-reaksi oksidasi. Kalau di makanan yang oksidasi itu menjadi tengik. Kalau kesehatan di sel-sel tubuh atau kulit, oksidasi itu sering dikaitkan dengan penuaan. Zat ini disebut antioksidan dimaknai sebagai antiaging. Kalau di makanan itu menghambat terjadinya ketengikan," jelasnya.

Petugas BPP Kalibawang saat meninjau lahan pertanian Kentang Jembut Ireng di Kalibawang, Kulon ProgoPetugas BPP Kalibawang saat meninjau lahan pertanian Kentang Jembut Ireng di Kalibawang, Kulon Progo Foto: Dok BPP Kalibawang Kulon Progo

Mengonsumsi kentang jembut pun disarankan bersamaan dengan kulitnya. Hal ini membantu menurunkan indeks glikemik yang dikonsumsi tubuh. Selain itu, kandungan pada kentang jembut bisa mencegah terjadinya usus besar.

"Maka keterserapan dari patinya kentang juga lebih rendah lagi karena kehadiran serat. Serat itu sifatnya tidak mudah diserap, itu memberikan sensasi kenyang di lambung. Ketika dicerna sampai di usus halus, serat-serat ini tidak akan terserap maka akan lanjut ke usus besar (kolon)," jelasnya.

"Yang berserat itu nanti akan difermentasi, karena di usus besar itu ada mikroba yang hidup di sana dan tugasnya memfermentasi menjadi asam lemak rantai pendek atau short chain fatty acids (SCFA). Dengan adanya SCFA ini bisa menghambat terbentuknya kanker kolon atau kanker usus besar," tutup Raharjo.




(ams/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads