Harga Sembako Jogja Hari Ini 24 September 2025: Cabai Merah Besar Bergerak!

Harga Sembako Jogja Hari Ini 24 September 2025: Cabai Merah Besar Bergerak!

Nur Umar Akashi - detikJogja
Rabu, 24 Sep 2025 13:20 WIB
Cabai merah besar
Cabai merah besar. (Foto: jcomp/Freepik)
Jogja -

Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagi masyarakat, mengetahuinya adalah hal yang penting agar bisa menentukan budgeting pangan sehari-hari.

Data Panel Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) menunjukkan cabai merah besar yang lagi-lagi naik harga hari ini. Sebaliknya, data Badan Pangan Nasional (Bapanas) justru memperlihatkan harga cabai merah besar yang turun sekitar 1,6%.

Informasi lengkap perubahan harga bahan pokok Jogja 24 September 2025 dapat disimak via poin-poin berikut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daftar Harga Sembako Jogja 24 September 2025 Versi PIHPS

Informasi ter-update dari PIHPS per Rabu (24/9/2025) pukul 12.21 WIB, hanya menunjukkan perubahan satu bahan pangan saja, yakni cabai merah besar. Setelah kemarin naik jadi Rp 44.500, hari ini, harganya kembali melambung, jadi Rp 46.250 per kilogram.

ADVERTISEMENT

Untuk perbandingan, rata-rata satu kilogram cabai merah besar di Indonesia hari ini adalah Rp 51.700. Angka termurah ada di Sulawesi Selatan (Rp 31.100), sedangkan yang paling mahal berlaku di Riau (Rp 81.000).

Rincian perubahan harga sembako Jogja hari ini yang datanya diambil dari rata-rata Pasar Beringharjo dan Kranggan bisa disimak via poin-poin berikut:

  • Bawang merah ukuran sedang: Rp 38.750/kg
  • Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
  • Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
  • Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
  • Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg
  • Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg
  • Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
  • Beras kualitas super II: Rp 15.000/kg
  • Cabai merah besar: Naik dari Rp 44.500 menjadi Rp 46.250/kg
  • Cabai merah keriting: Rp 55.000/kg
  • Cabai rawit hijau: Rp 35.000/kg
  • Cabai rawit merah: Rp 33.250/kg
  • Daging ayam ras segar: Rp 38.250/kg
  • Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
  • Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
  • Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
  • Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg
  • Minyak goreng curah: Rp 18.150/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
  • Telur ayam ras segar: Rp 28.500/kg

Daftar Harga Sembako Jogja 24 September 2025 Versi Bapanas

Data Panel Harga Bapanas pada Rabu (24/9/2025) pukul 12.26 WIB menyoroti kenaikan harga bawang merah. Sebaliknya, cabai merah keriting dan cabai merah besar justru tercatat turun.

Bawang merah mengalami kenaikan dari Rp 31.571 menjadi Rp 32.429 per kilogram. Meski naik, angkanya masih lebih rendah ketimbang per 1 September lalu. Pada hari pertama bulan kesembilan kalender Masehi itu, bawang merah dibanderol Rp 36.143 sekilo.

Di sisi lain, cabai merah keriting yang beberapa hari terakhir terus naik, tampak turun hari ini. Angkanya turun dari Rp 53.714 menjadi Rp 51.857/kg. Sebagai informasi, harga tertinggi yang pernah ditembus cabai merah keriting bulan ini terjadi pada tanggal 17 kemarin, yakni Rp 58.000/kg.

Senada dengan cabai merah keriting, cabai merah besar juga turun harga, terhitung dari Rp 44.286 menjadi Rp 43.571 sekilo. Meski turun, jika dibandingkan banderolan per 1 September, harga cabai merah besar telah naik kurang lebih 36%!

Di bawah ini daftar perubahan harga bahan pangan Jogja menurut versi Bapanas:

  • Beras premium: Rp 14.500/kg
  • Beras medium: Naik dari Rp 12.900 menjadi Rp 12.913/kg
  • Beras SPHP: Rp 12.500/kg
  • Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
  • Bawang merah: Naik dari Rp 31.571 menjadi Rp 32.429/kg
  • Bawang putih bonggol: Naik dari Rp 30.429 menjadi Rp 30.857/kg
  • Cabai merah keriting: Turun dari Rp 53.714 menjadi Rp 51.857/kg
  • Cabai merah besar: Turun dari Rp 44.286 menjadi Rp 43.571/kg
  • Cabai rawit merah: Turun dari Rp 36.714 menjadi Rp 35.000/kg
  • Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
  • Daging ayam ras: Turun dari Rp 37.750 menjadi Rp 37.500/kg
  • Telur ayam ras: Rp 28.063/kg
  • Gula konsumsi: Turun dari Rp 17.091 menjadi Rp 17.045/kg
  • Minyak goreng kemasan: Rp 19.000/liter
  • Minyak goreng curah: Turun dari Rp 17.143 menjadi Rp 17.083/liter
  • Minyakita: Rp 15.690/liter
  • Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
  • Tepung terigu kemasan: Rp 10.875/kg
  • Garam konsumsi: Rp 12.000/kg
  • Ikan kembung: Naik dari Rp 37.667 menjadi Rp 37.750/kg
  • Ikan tongkol: Turun dari Rp 34.667 menjadi Rp 34.500/kg
  • Ikan bandeng: Turun dari Rp 41.500 menjadi Rp 41.167/kg

Perlu dicatat, data final PIHPS dan Bapanas tersedia pada pukul 13.00 WIB. Oleh karena itu, perubahan harga masih tetap dimungkinkan.

Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah

Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Dilansir skripsi Muhammad Shehan dari UIN Raden Intan Lampung berjudul Pengaruh Harga Komoditas Sembako Terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2017-2020, ketidakseimbangan permintaan dan penawaran menyebabkan harga bahan pangan tidak stabil.

Bagaimana tidak, pertumbuhan populasi masyarakat Indonesia mendorong naiknya permintaan terhadap bahan-bahan pangan, terkhusus sembako. Di sisi lain, komoditas sembako dari pertanian dan sebagainya sangat rentan gangguan, seperti kondisi iklim, keterbatasan lahan, dan peralihan fungsi lahan.

Pembentukan harga sembako secara khusus sangat dipengaruhi sisi penawaran. Mengingat, permintaan cenderung mengikuti perkembangan penawaran. Jika penawaran rendah, sedangkan permintaan tetap, maka harga bahan pokok naik. Begitu pula sebaliknya.

Penawaran akan bahan pokok ini sangat bergantung faktor alam dan seterusnya yang telah disinggung sekilas di atas. Sayangnya, keberhasilan produksi bahan-bahan pokok ini tidak bisa 100% dikendalikan oleh petani. Dengan kata lain, hasilnya uncontrollable.

Contohnya, saat musim hujan, petani cabai berpotensi gagal panen karena busuk atau serangan hama. Oleh karena itu, produksinya turut berkurang, sedangkan permintaan masyarakat tetap tinggi. Hasilnya, harga cabai melonjak drastis. Sebaliknya, saat musim kemarau, persentase keberhasilan panen cabai lebih tinggi. Stok melimpah menyebabkan otomatis harga turun.

Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian poin-poin penyebab fluktuasi sembako, di antaranya:

  1. Faktor produksi: Banyak permintaan, sedikit penawaran, maka harga menjadi mahal. Sementara itu, sedikit permintaan, banyak penawaran, harga menjadi murah.
  2. Faktor distribusi: Semakin lama dan ribet proses distribusi, harga bahan pangan semakin mahal. Hal yang sama berlaku sebaliknya.
  3. Faktor jumlah pedagang: Semakin banyak persaingan perdagangan, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif normal. Di sisi lain, jika hanya ada pedagang, penetapan harganya menjadi lebih ekstrem.

Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Rabu, 24 September 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.




(sto/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads