Harga Sembako Jogja Hari Ini 22 Juni 2025: Cabai Merah Besar Naik Lagi!

Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 22 Juni 2025 di bawah ini.

Apa saja yang termasuk sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembilan bahan pokok atau sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.

Tentunya, di samping sembako, informasi seputar harga bahan lainnya juga penting untuk diketahui. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang maupun produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga.

Usai naik selama 2 hari berurutan, cabai merah besar naik lagi hari ini. Jadi berapa per kilogram? Temukan informasi lengkap harga sembako Jogja 22 Juni 2025 berdasar data Bapanas berikut ini!

Daftar Harga Sembako Jogja 22 Juni 2025 Versi Bapanas

Sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Minggu, 22 Juni 2025 pukul 11.16 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:

• Beras premium: Rp 14.000/kg
• Beras medium: Rp 13.000/kg
• Kedelai biji kering (impor): Rp 9.950/kg
• Bawang merah: Naik dari Rp 44.000 menjadi Rp 44.125/kg
• Bawang putih bonggol: Naik dari Rp 32.250 menjadi Rp 32.333/kg
• Cabai merah keriting: Turun dari Rp 32.167 menjadi Rp 32.143/kg
• Cabai merah besar: Naik dari Rp 38.333 menjadi Rp 40.714/kg
• Cabai rawit merah: Turun dari Rp 50.000 menjadi Rp 47.857/kg
• Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
• Daging ayam ras: Naik dari Rp 31.000 menjadi Rp 31.833/kg
• Telur ayam ras: Naik dari Rp 28.000 menjadi Rp 28.100/kg
• Gula konsumsi: Turun dari Rp 17.625 menjadi Rp 17.545/kg
• Minyak goreng kemasan: Naik dari Rp 18.417 menjadi Rp 18.455/liter
• Minyak goreng curah: Turun dari Rp 17.429 menjadi Rp 17.286/liter
• Minyakita: Naik dari Rp 15.775 menjadi Rp 15.790/liter
• Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
• Tepung terigu kemasan: Turun dari Rp 10.900 menjadi Rp 10.727/kg
• Garam konsumsi: Rp 11.700/kg
• Ikan kembung: Turun dari Rp 38.333 menjadi Rp 38.167/kg
• Ikan tongkol: Rp 34.833/kg
• Ikan bandeng: Turun dari Rp 42.000 menjadi Rp 41.667/kg

Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 21-22 Juni 2025. Berhubung data yang disajikan masih bisa berubah, detikers dapat mengakses perkembangan harga terbaru via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.

Hari ini, cabai merah besar naik menembus level 40 ribu per kilogram, tepatnya dari Rp 38.333 menjadi Rp 40.714. Angka ini adalah yang tertinggi untuk cabai merah besar selama sepekan terakhir.

Pada 1 Juni lalu, harga satu kilogram cabai merah besar dibanderol Rp 32.286. Harga ini kemudian ngegas kurang lebih 3 ribu rupiah pada tanggal 3 menjadi Rp 35.714/kg. Sempat turun, harganya kemudian naik hingga mencapai Rp 37.143 per kilogram pada 7 Juni.

Lagi-lagi, setelah naik, harga cabai merah besar turun sebelum kemudian ngegas. Hingga 13 Juni, harganya masih stabil di 30 ribuan. Namun, pada 14 Juni, mendadak 1 kilogram cabai merah besar dibanderol Rp 42.143.

Harganya kemudian bergeser dari tataran 40 ribuan rupiah selama satu minggu penuh. Baru pada hari ini, harga cabai merah besar kembali memasuki rentang 40 ribu, tepatnya Rp 40.714 per kilogram.

Kenaikan ini sekaligus menyambung tren naiknya harga cabai merah besar sejak beberapa hari yang lalu. Sebagaimana diketahui, secara berurutan pada 20 dan 21 Juni, harga cabai merah besar terus naik.

Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:

1. Faktor Produksi

Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.

2. Faktor Distribusi

Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.

3. Faktor Sumber Pasokan

Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.

4. Faktor Permintaan dan Penawaran

Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing

Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.

Demikian informasi harga sembako di Jogja, Minggu, 22 Juni 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.

Video: London Jadi Saksi Konser "Together for Palestine"

Video: London Jadi Saksi Konser "Together for Palestine"