Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 12 Juni 2025 di bawah ini.
Apa saja yang termasuk sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembilan bahan pokok atau sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.
Tentunya, di samping sembako, informasi seputar harga bahan lainnya juga penting untuk diketahui. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang maupun produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai anjlok harganya di pasar-pasar tradisional Jogja kemarin, hari ini, cabai merah keriting bangkit. Jadi berapa per kilogramnya? Temukan informasi lengkap melalui daftar harga sembako Jogja 12 Juni 2025 berdasar data PIHPS dan Bapanas berikut!
Daftar Harga Sembako Jogja 12 Juni 2025 Versi PIHPS Nasional
PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.
Dilihat pada Kamis (12/6/2025) pukul 11.25 WIB, hari ini, hanya satu bahan pokok saja yang berubah harga di Jogja, yakni cabai merah keriting. Komoditas pertanian satu ini naik dari Rp 32.500 menjadi Rp 33.750 per kilogram.
Selama sepekan terakhir, cabai merah keriting jatuh bangun harganya. Pada 6 Juni, harganya ada di level Rp 35.000 sekilo. Angka ini kemudian naik 1.250 rupiah menjadi Rp 36.250 per 9 Juni 2025.
Sempat naik jadi Rp 37.500, cabai merah keriting mendadak anjlok pada 11 Juni menjadi Rp 32.500. Baru hari ini, harganya bangkit kembali dan naik 1.250 rupiah ke angka Rp 33.750.
Sebagai informasi, angka ini didapat dari rerata harga di Pasar Beringharjo (Rp 30.000) dan Kranggan (Rp 37.500). Untuk pembanding, harga rata-rata cabai merah keriting hari ini di seluruh Indonesia adalah Rp 51.250/kg.
Perlu diketahui, harga pangan yang disajikan PIHPS untuk wilayah Jogja diambil dari angka rata-rata Pasar Beringharjo dan Kranggan. Lebih lengkapnya, berikut ini daftar harga sembako di Kota Jogja per 12 Juni 2025:
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 39.250/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 43.750/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.250/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.250/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.250/kg
- Cabai merah besar: Rp 41.250/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 32.500 menjadi Rp 33.750/kg
- Cabai rawit hijau: Rp 37.500/kg
- Cabai rawit merah: Rp 38.750/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 30.750/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.500/kg
- Gula pasir lokal: Rp 17.650/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.000/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 22.000/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.250/kg
- Telur ayam ras segar: Rp 27.750/kg
Perlu diketahui, harga yang disajikan PIHPS masih mungkin berubah hingga pukul 13.00 WIB dan dalam kondisi tertentu, sampai hari berikutnya. Oleh karena itu, detikers dapat memantau perkembangan harganya via tautan https://www.bi.go.id/hargapangan/home/index.
Daftar Harga Sembako Jogja 12 Juni 2025 Versi Bapanas
Sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Kamis, 12 Juni 2025 pukul 11.31 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:
- Beras premium: Rp 14.000/kg
- Beras medium: Rp 13.000/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.950/kg
- Bawang merah: Naik dari Rp 36.571 menjadi Rp 39.375/kg
- Bawang putih bonggol: Naik dari Rp 31.429 menjadi Rp 32.750/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 31.143 menjadi Rp 31.857/kg
- Cabai merah besar: Naik dari 37.143 menjadi Rp 37.857/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 38.857 menjadi Rp 37.429/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Rp 30.000/kg
- Telur ayam ras: Turun dari Rp 27.556 menjadi Rp 27.500/kg
- Gula konsumsi: Turun dari Rp 17.636 menjadi Rp 17.583/kg
- Minyak goreng kemasan: Turun dari Rp 18.273 menjadi Rp 18.250/liter
- Minyak goreng curah: Rp 17.143/liter
- Minyakita: Turun dari Rp 15.665 menjadi Rp 15.642/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Naik dari Rp 10.889 menjadi Rp 10.900/kg
- Garam konsumsi: Naik dari Rp 11.667 menjadi Rp 11.700/kg
- Ikan kembung: Rp 37.833/kg
- Ikan tongkol: Naik dari Rp 34.500 menjadi Rp 34.667/kg
- Ikan bandeng: Turun dari Rp 41.500 menjadi Rp 41.333/kg
Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 11-12 Juni 2025. Berhubung data yang disajikan masih bisa berubah, detikers dapat mengakses perkembangan harga terbaru via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Kamis, 12 Juni 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(sto/rih)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu