Harga Sembako Jogja Hari Ini 28 Maret 2025: Daging Sapi Naik Jelang Lebaran!

Harga Sembako Jogja Hari Ini 28 Maret 2025: Daging Sapi Naik Jelang Lebaran!

Nur Umar Akashi - detikJogja
Jumat, 28 Mar 2025 12:34 WIB
5 Tips Memilih Daging Sapi yang Tepat untuk Persediaan Bulan Puasa
Daging sapi. (Foto: Getty Images/Alenka Vujkovac)
Jogja -

Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 28 Maret 2025 di bawah ini.

Apa saja yang termasuk sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembilan bahan pokok atau sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.

Tentunya, di samping sembako, informasi seputar harga bahan lainnya juga penting untuk diketahui. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang maupun produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari ini, daging sapi tercatat naik harga menjelang tibanya Lebaran 2025. Naik jadi berapa? Temukan informasi lengkapnya melalui daftar harga sembako Jogja 28 Maret 2025 berdasar data Bapanas berikut ini!

Daftar Harga Sembako Jogja 28 Maret 2025 Versi Bapanas

Sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Jumat, 28 Maret 2025 pukul 11.20 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:

ADVERTISEMENT
  • Beras premium: Naik dari Rp 14.136 menjadi Rp 14.150/kg
  • Beras medium: Rp 13.000/kg
  • Beras SPHP: Naik dari Rp 12.518 menjadi Rp 12.530/kg
  • Kedelai biji kering (impor): Rp 9.600/kg
  • Bawang merah: Turun dari Rp 43.714 menjadi Rp 42.286/kg
  • Bawang putih bonggol: Turun dari Rp 41.500 menjadi Rp 41.000/kg
  • Cabai merah keriting: Rp 59.286/kg
  • Cabai merah besar: Turun dari Rp 58.714 menjadi Rp 55.714/kg
  • Cabai rawit merah: Turun dari Rp 91.429 menjadi Rp 89.286/kg
  • Daging sapi murni: Naik dari Rp 132.500 menjadi Rp 135.000/kg
  • Daging ayam ras: Naik dari Rp 35.571 menjadi Rp 35.857/kg
  • Telur ayam ras: Rp 27.600/kg
  • Gula konsumsi: Naik dari Rp 17.909 menjadi Rp 17.955/kg
  • Minyak goreng kemasan: Turun dari Rp 19.318 menjadi Rp 18.591/liter
  • Minyak goreng curah: Rp 17.571/liter
  • Minyakita: Rp 15.950/liter
  • Tepung terigu curah: Turun dari Rp 9.056 menjadi Rp 9.000/kg
  • Tepung terigu kemasan: Rp 10.900/kg
  • Garam konsumsi: Rp 11.700/kg
  • Ikan kembung: Rp 37.333/kg
  • Ikan tongkol: Rp 34.333/kg
  • Ikan bandeng: Naik dari Rp 41.500 menjadi Rp 42.000/kg

Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 27-28 Maret 2025. Berhubung data yang disajikan masih bisa berubah, detikers dapat mengakses perkembangan harga terbaru via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.

Usai stabil lama, daging sapi murni naik menjelang momen-momen Lebaran, seperti tahun-tahun sebelumnya. Daging sapi tercatat naik untuk kali pertama pada 26 Maret lalu, yakni dari Rp 130.000 menjadi Rp 132.500/kg.

Lalu, hari ini, daging sapi murni kembali naik, kali ini menjadi Rp 135.000 setelah terakhir dibanderol Rp 132.500 per kilogram.

Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:

1. Faktor Produksi

Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.

2. Faktor Distribusi

Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.

3. Faktor Sumber Pasokan

Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.

4. Faktor Permintaan dan Penawaran

Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing

Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.

Demikian informasi harga sembako di Jogja, Jumat, 28 Maret 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.




(sto/ahr)

Hide Ads