- Daftar Harga Sembako Jogja 18 Februari 2025 Versi PIHPS Nasional
- Daftar Harga Sembako Jogja 18 Februari 2025 Versi Bapanas
- Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako 1. Faktor Produksi 2. Faktor Distribusi 3. Faktor Sumber Pasokan 4. Faktor Permintaan dan Penawaran 5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 18 Februari 2025 di bawah ini.
Apa saja yang termasuk sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembilan bahan pokok atau sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.
Tentunya, di samping sembako, informasi seputar harga bahan lainnya juga penting untuk diketahui. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang maupun produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 18 Februari 2025, daging ayam kembali tercatat naik harga. Informasi selengkapnya bisa detikers baca melalui daftar harga sembako Jogja 18 Februari 2025 berdasar data PIHPS dan Bapanas berikut ini!
Daftar Harga Sembako Jogja 18 Februari 2025 Versi PIHPS Nasional
PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.
Dilihat pada Selasa (18/2/2025) pukul 13.00 WIB, hanya terdapat dua bahan pokok yang berubah harga di Kota Jogja, yakni daging ayam ras segar dan cabai rawit merah. Keduanya sama-sama mengalami kenaikan harga.
Hari ini, harga daging ayam ras segar tercatat naik tipis sebanyak 250 rupiah dari Rp 33.750 menjadi Rp 34.000/kg. Sementara itu, harga cabai rawit merah naik menjadi Rp 60.000 setelah kemarin dibanderol Rp 57.500 per kilo.
Untuk komparasi, harga rata-rata daging ayam ras segar di Indonesia hari ini adalah Rp 36.250 per kilogram. Harga tertinggi berlaku di Papua Barat (Rp 51.050), sedangkan yang terendah ada di Sulawesi Selatan (Rp 23.300).
Sebagai informasi, harga pangan yang disajikan PIHPS untuk wilayah Jogja diambil dari angka rata-rata Pasar Beringharjo dan Kranggan. Lebih lengkapnya, berikut ini daftar harga sembako di Kota Jogja pada 18 Februari 2025:
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 34.500/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 44.250/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.000/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 14.650/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 13.900/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.150/kg
- Cabai merah besar: Rp 53.750/kg
- Cabai merah keriting: Rp 47.500/kg
- Cabai rawit hijau: Rp 75.000/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 57.500 menjadi Rp 60.000/kg
- Daging ayam ras segar: Naik dari Rp 33.750 menjadi Rp 34.000/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.750/kg
- Gula pasir lokal: Rp 18.000/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.400/liter
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/liter
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/liter
- Telur ayam ras segar: Rp 27.650/kg
Perlu diketahui, harga yang disajikan PIHPS bisa berubah hingga pukul 13.00 WIB dan dalam kondisi tertentu, sampai hari berikutnya. detikers dapat memantau perkembangan harganya via tautan https://www.bi.go.id/hargapangan/home/index.
Daftar Harga Sembako Jogja 18 Februari 2025 Versi Bapanas
Sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Selasa, 18 Februari 2025 pukul 11.53 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:
- Beras premium: Rp 14.000/kg
- Beras medium: Rp 13.000/kg
- Beras SPHP: Naik dari Rp 12.464 menjadi Rp 12.467/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.600/kg
- Bawang merah: Naik dari Rp 28.571 menjadi Rp 28.857/kg
- Bawang putih bonggol: Turun dari Rp 39.625 menjadi Rp 39.444/kg
- Cabai merah keriting: Rp 42.857/kg
- Cabai merah besar: Turun dari Rp 55.000 menjadi Rp 50.000/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 57.857 menjadi Rp 56.429/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Naik dari Rp 35.286 menjadi Rp 35.375/kg
- Telur ayam ras: Naik dari Rp 27.000 menjadi Rp 27.800
- Gula konsumsi: Naik dari Rp 17.955 menjadi Rp 17.958/kg
- Minyak goreng kemasan: Turun dari Rp 19.364 menjadi Rp 19.136/liter
- Minyak goreng curah: Turun dari Rp 17.750 menjadi Rp 17.714/liter
- Minyakita: Turun dari Rp 17.278 menjadi Rp 17.250/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp 11.000/kg
- Garam konsumsi: Rp 11.700/kg
- Ikan kembung: Rp 37.333/kg
- Ikan tongkol: Turun dari Rp 34.333 menjadi Rp 33.833/kg
- Ikan bandeng: Turun dari Rp 41.833 menjadi Rp 41.333/kg
Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 16-18 Februari 2025. Berhubung data yang disajikan masih mungkin berubah, detikers dapat mengakses perkembangan harga terbaru via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Selasa, 18 Februari 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(par/apu)
Komentar Terbanyak
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa