Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 30 Agustus 2024 berikut ini.
Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.
Dengan cabai rawit merah terus merosot, di bawah ini daftar harga sembako untuk wilayah Jogja, Jumat, 30 Agustus 2024.
Daftar Harga Sembako Jogja 30 Agustus 2024 Versi PIHPS Nasional
PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak tahun 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.
Berdasar pantauan detikJogja pada Jumat (30/8/2024) pukul 12.33 WIB, dua bahan pokok tampak berubah harga, yakni cabai merah keriting dan cabai rawit merah. Sementara itu, tidak terlihat adanya sembako lain yang mengalami kenaikan tarif.
Cabai merah keriting turun harga menjadi Rp28.750 setelah kemarin dibanderol Rp30.000 per kilogram. Di sisi lain, cabai rawit merah terus merosot semenjak paruh kedua Agustus 2024 dimulai. Hari ini, cabai rawit merah turun dari Rp33.750 menjadi Rp32.500 per kilogram.
Sebagai informasi, harga pangan yang disajikan PIHPS untuk wilayah Jogja diambil dari rata-rata harga di Pasar Beringharjo dan Pasar Kranggan. Lebih lengkapnya, berikut ini daftar harga sembako di Kota Jogja pada 30 Agustus 2024:
- Bawang merah ukuran sedang: Rp24.000/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp41.250/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp13.150/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp12.250/kg
- Beras kualitas medium I: Rp14.750/kg
- Beras kualitas medium II: Rp14.000/kg
- Beras kualitas super I: Rp16.150/kg
- Beras kualitas super II: Rp15.250/kg
- Cabai merah besar: Rp37.500/kg
- Cabai merah keriting: Rp28.750/kg
- Cabai rawit hijau: Rp37.500/kg
- Cabai rawit merah: Rp32.500/kg
- Daging ayam ras segar: Rp33.750/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp17.500/kg
- Gula pasir lokal: Rp17.150/kg
- Minyak goreng curah: Rp16.250/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp19.250/liter
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp18.000/liter
- Telur ayam ras segar: Rp25.750/kg
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Jumat, 30 Agustus 2024. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing sembako. Semoga bermanfaat.
(sto/cln)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030