Warga di Gunungkidul Sambat Tabung LPG 3 Kg Langka, Dirasakan H-1 Lebaran

Warga di Gunungkidul Sambat Tabung LPG 3 Kg Langka, Dirasakan H-1 Lebaran

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Jumat, 12 Apr 2024 16:47 WIB
Tabung gas LPG melon yang telah kosong di salah satu toko kelontong di Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, Jumat (12/4/2024).
Tabung gas LPG melon yang telah kosong di salah satu toko kelontong di Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, Jumat (12/4/2024). Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja
Gunungkidul -

Masyarakat mengeluh akibat gas LPG melon langka di Kabupaten Gunungkidul. Keluhan masyarakat pun mendapatkan atensi dari Dinas Perdagangan Gunungkidul.

Kelangkaan gas LPG melon atau 3 kg tersebut turut dirasakan oleh seorang warga Kalurahan Pampang, Kapanewong Paliyan, Kismaya Wibawa (28). Kismaya menerangkan kelangkaan gas tersebut dirasakan sejak H-1 Lebaran.

"Sebelum malam takbir itu sudah sulit (mencari gas LPG melon) tapi masih ada," jelas Kismaya saat ditemui detikJogja di Wonosari, Gunungkidul, Jumat (12/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada H-1 Lebaran, Kismaya sempat mencari gas di lima pedagang tetapi tidak berhasil menemukannya. Bahkan, dia harus mencari gas ke Kapanewon Wonosari meski hanya mendapatkan satu tabung gas LPG melon.

"Kesulitan sempat mencari di lima pedagang kosong semua. Akhirnya dapat di Wonosari dan harganya lebih mahal dari harga normal dan itu pun sulit mendapatkannya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Kesulitan mencari gas tersebut dirasakan hingga kini. Terlebih pada hari ini, Kismaya harus memesan gas lebih dulu kepada pedagang agar disisakan.

"Hari ini itu harus pesan dulu ke pedagang untuk menyisakan gas LPG melon," katanya.

Selain sulitnya mencari gas LPG melon, Kismaya harus merogoh uang lebih untuk membeli gas itu. Harga normal satu tabung gas LPG melon biasanya sebesar Rp 18 ribu. Namun kini harga meroket hingga Rp 23-24 ribu.

"Di beberapa warung itu sampai 23-24 (ribu rupiah)," ungkapnya.

Sebab itu, Kismaya berharap agar Pemkab Gunungkidul mengantisipasi kelangkaan gas LPG melon ini sebelum libur Lebaran tiba. "Harapan saya, ya, pemerintah sebelum Libur lebaran harus siap (mengantisipasi kelangkaan gas LPG melon)," ungkapnya.

Satu tabung gas LPG melon biasa digunakan oleh Kismaya dan keluarga kecilnya selama kurang lebih dua pekan. Beruntung, dia mendapatkan gas tersebut saat H-1 Lebaran.

Berbeda dengan seorang pengusaha angkringan di Kapanewon Wonosari, Bayu (40), yang biasa menghabiskan dua tabung gas dalam sehari. Pada kondisi kelangkaan gas tersebut, Bayu menuturkan tidak menutup kemungkinan angkringannya harus tutup lebih awal sebab kehabisan gas LPG melon.

"Satu hari dua gas. Kalau sampai jam 5 tidak ada stok ini terpaksa tutup. Tadi habis (mencari gas) dari Playen itu tidak ada," ucapnya.

Bayu membenarkan kelangkaan gas tersebut dirasakan sejak H-1 Lebaran hingga kini. Bahkan pagi ini, Bayu menuturkan dirinya hampir tidak berdagang sebab belum menemukan satu pun gas LPG melon.

"Kelangkaan ini yang saya rasakan itu H-1 lebaran sampai detik ini. H-1 masih dapat 1 tabung tapi H+1 dan H+2 saya sudah kehabisan akal karena semua pangkalan dan toko kecil sudah tidak ada," ungkapnya.

"Tadi pagi saya sampai hampir tidak bisa berdagang dan tadi saya dapat dari Karangmojo dapat satu tabung di radius 9 km," lanjut Bayu.

Dia pun berharap agar pemerintah dapat mengevaluasi fenomena kelangkaan gas LPG melon ini. " Saya berharap pemerintah daerah mengantisipasi seharusnya sebelum libur Lebaran itu menyetok. Harapan ke depan itu evaluasi lah," terangnya.

Dimintai konfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul, Kelik Yuniantoro menuturkan, pihaknya sudah meminta penambahan 10 persen pasokan gas LPG melon sebelum Lebaran. Dia memprediksi kelangkaan gas tersebut lantaran tingginya permintaan dari masyarakat.

"Sebelum Lebaran itu ditambah 10 persen. Kita suplai gasnya dari SPBE lancar saja dan mungkin permintaannya lebih tinggi (sebabnya terjadi kelangkaan gas LPG melon)," tuturnya.

Selama April 2024, Kelik menyebutkan dalam sehari rata-rata ada sebanyak 21 ribu tabung gas LPG melon yang dipasok. Ia juga menyebut, selama bulan April akan ada kurang-lebih 500 ribu tabung gas LPG melon.

"Selama bulan April pasokannya rata-rata per hari 21 ribu (tabung gas LPG melon). Untuk selama April kurang lebih 500 ribu tabung," sebutnya

Sementara ini, Kelik mengatakan pihaknya akan mengecek kelangkaan gas tersebut ke agen gas LPG melon. Setelahnya baru akan dilakukan langkah selanjutnya.

"Nanti saya cek lagi. Setelah cek akan dilakukan langkah selanjutnya. Kita tidak bisa langsung minta (penambahan) jumlah sekian," pungkasnya.




(cln/cln)

Hide Ads