Momen Langka Jembatan Kewek Kini Jadi Tempat Bermain Anak Jogja

Jogja -

Revitalisasi Jembatan Kewek, Danurejan, Kota Jogja, dijadwalkan mulai April 2026. Selama menunggu proyek tersebut, jembatan ikonik ini ditutup untuk lalu lintas sejak Rabu pekan lalu. Berikut momen langka Jembatan Kewek yang kini jadi tempat bermain anak

Biasanya, aspal Jembatan Kewek tak pernah punya waktu untuk bernapas. Ruas jalan ini adalah nadi sibuk yang setiap harinya mengalir ribuan kendaraan. Bising klakson bersahutan, deru mesin, dan sirine kereta api menjadi orkestra yang mengalun di telinga penduduk Ledok Tukangan dan sekitarnya.

Di senja hari ini, pemandangan berbeda tersaji. Tak ada antrean kendaraan yang mengular, tak ada asap knalpot yang menyesakkan. Saat barikade oranye terpasang dan jalanan ditutup sementara, aspal keras itu seketika berubah menjadi tanah lapang bagi anak-anak kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anak-anak bermain di Jembatan Kewek, Danurejan, Kota Jogja, yang ditutup, Selasa (16/12/2025). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja

Sudah sejak sore Satria menunggu kawan sepermainannya di Jembatan Kewek. Bola plastik lusuh ditenteng siswa kelas 3 SD itu. Pembatas proyek digeser ke tengah jalan menjadi gawang.

Pemain siap dan sekumpulan bocah berlarian tanpa alas kaki berteriak 'oper!...oper!'. Sejurus kemudian bola plastik melesat berpindah dari kaki satu anak ke lainnya. Bising kendaraan yang biasa terdengar berubah menjadi gelak tawa anak-anak.

"Main di sini karena seru," jawab Satria, salah satu bocah, saat ditemui Selasa (16/12/2025).

Anak-anak bermain di Jembatan Kewek, Danurejan, Kota Jogja, yang ditutup, Selasa (16/12/2025). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja

Bagi Satria, di tengah himpitan bangunan dan semakin berkurangnya ruang bermain di Kota Jogja, penutupan Jembatan Kewek bak oase. Ruang bermain yang relatif aman dan luas tiba-tiba tercipta.

"Kalau di sini luas, bisa main bola. Kalau di balai nggak boleh main bola di situ. Kalau di sini bebas, bisa ke sana kemari," keluhnya.

Tak ada babak pertama dan kedua dalam permainan mereka. Tapi yang jelas, teriakan orang tua yang bersahutan dengan azan Magrib menjadi pertanda bahwa peluit panjang pertandingan sudah ditiup. Berangsur-angsur bocah-bocah itu pamit.

Anak-anak bermain di Jembatan Kewek, Danurejan, Kota Jogja, yang ditutup, Selasa (16/12/2025). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja

"Ya setiap hari. Setiap sore anak-anak main di sini sampai malam. Ya beberapa hari setelah ditutup itu lah mereka mulai berani main di Jembatan Kewek ini," ujar Rina saat ditemui detikJogja. Saat itu, Rina sedang mengawasi anaknya yang bermain di jembatan.

"Yang penting nggak tengok ke jembatan, tetap harus kita semua harus jagain anaknya," sambungnya.

Dia memaklumi alasan bocah-bocah itu kemudian bermain di Jembatan Kewek.

"Ini juga karena terbatasnya lahan bermain di bawah (kampung) makanya anak-anak main di sini dan ini saya rasa masih aman," katanya.

Terlepas dari itu, Rina yang merupakan warga Ledok Tukangan cukup menikmati momen ditutupnya Jembatan Kewek. Setidaknya sampai April tahun depan.

"Senang aja anak-anak bisa main di sini. Kapan lagi anak bisa main di jalan raya kayak gini. Mumpung ditutup kan besok April sudah nggak bisa," ujarnya.

Sore itu, di tengah pembangunan infrastruktur yang masif, ada hak anak-anak akan ruang gerak yang kian terhimpit. Di Jembatan Kewek, anak-anak tidak butuh tempat mewah. Mereka hanya butuh ruang.