Respons Zulhas Dituding Jadi Biang Banjir Aceh hingga Malaysia

Nasional

Respons Zulhas Dituding Jadi Biang Banjir Aceh hingga Malaysia

Aulia Damayanti - detikJogja
Senin, 08 Des 2025 15:24 WIB
Respons Zulhas Dituding Jadi Biang Banjir Aceh hingga Malaysia
Menko Pangan Zulkifli Hasan mengangkat beras saat memberikan bantuan bencana di Sumatera Barat. Foto: Instagram/zul.hasan
Jogja -

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas buka suara soal dirinya yang disalahkan terkait bencana banjir di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, termasuk di Malaysia dan Thailand. Begini respons Zulhas soal itu.

Dilansir detikFinance, Zulhas disalahkan karena disebut-sebut memberikan izin pembukaan lahan di kawasan taman nasional Tesso Nilo.

"Yang dipermasalahkan Kepada Zulkifli Hasan, Tesso Nilo di Provinsi Riau. Sementara Provinsi Riau itu tidak ada bencana apapun. Tapi Bencana itu (Aceh hingga Sumatera Utara) yang salah Zulkifli Hasan, termasuk di Thailand dan Malaysia. Ya nggak apa-apa, saya maafkan," kata Zulhas dalam agenda di Hotel Raffles Jakarta, Senin (8/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zulhas mengatakan, tidak ada Menteri Perhutanan periode kapanpun yang memberi izin pembukaan lahan pada taman nasional Tesso Nilo.

ADVERTISEMENT

"Tidak ada Menteri Kehutanan yang berani memberi izin, nggak ada. Tidak hanya saya, Menteri Kehutanan mana pun nggak mungkin berani kasih izin di Tesse Nilo. Kalau kasih izin di Tesso Nilo, maka dia masuk penjara, langsung. Karena pidana," ujar dia.

Soal kenapa kawasan Tesso Nilo mengalami kerusakan, Zulhas mengatakan, sejak reformasi, kawasan taman nasional itu telah diserbu oleh masyarakat yang saat ini jumlahnya 50 ribu orang.

Zulhas menambahkan, saat ditanya oleh Amerika Serikat (AS) kenapa tidak menindak serbuan tersebut, dirinya menyebut itu ranah penegak hukum.

"Kok Tesso Nilo nya rusak? Lah waktu reformasi diserbu. Di situ ada 50 ribu masyarakat sekarang. Terus salahnya Zulkifli Hasan apa? Kata orang salah semuanya. Ya saya terima aja, nggak apa-apa," ucap dia.

Zulhas juga membantah memberikan izin pembukaan lahan baru untuk menjadi kebun sawit sebanyak 1,6 juta hektare.

"Tidak ada izin baru, itu lah yang 1,6 juta ha (hektare) itu untuk kepastian ruang. Seperti Palangkaraya, itu kawasan hutan, kota itu. Jadi harus ada kepastian, tetapi tidak ada izin baru sama sekali," kata dia.




(dil/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads