Otoritas Hong Kong menyatakan korban tewas kebakaran yang melanda kompleks apartemen di Wang Fuk Court, Distrik Tai Po, kembali bertambah hingga nyaris 100 orang. Api mulai bisa dijinakkan dan pemadam kebakaran (damkar) mulai menyisir gedung-gedung yang terbakar untuk mencari korban hilang.
Dilansir AFP via detikNews, Jumat (28/11/2025), per pukul 06.00 waktu setempat, jumlah korban tewas bertambah menjadi 94 orang. Korban meninggal termasuk anggota damkar berusia 37 tahun dan dua warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga migran.
Pada Jumat pagi waktu setempat, pihak berwenang menyatakan api juga berhasil dipadamkan dari hampir 2.000 unit di kompleks apartemen 8 gedung itu. Proses pemadaman diketahui terjadi lebih dari 24 jam setelah kebakaran terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara pemerintah menerangkan, setidaknya 76 orang dalam insiden itu, termasuk 11 anggota damkar. Selain itu, ratusan orang dilaporkan hilang, meski jumlah pastinya belum diperbarui sejak Kamis pagi.
Berdasarkan laporan AFP pada Jumat, api di Wang Fuk Court sudah melemah secara signifikan. Meski begitu, percikan api dan asap tebal masih sesekali keluar dari bangunan.
Tim damkar masih berjibaku mendinginkan bangunan untuk mencegah bara api kembali. Selain itu, otoritas lokal menyelidiki pemicu kebakaran, termasuk keberadaan perancah bambu dan jaring plastik yang melilit struktur bangunan yang sedang direnovasi.
Badan antikorupsi Hong Kong mengatakan telah meluncurkan penyelidikan terhadap pekerjaan renovasi di kompleks tersebut, beberapa jam setelah polisi mengatakan telah menangkap tiga pria atas dugaan kelalaian meninggalkan kemasan busa di lokasi kebakaran.
Warga setempat mengungkap, mereka tidak mendengar alarm kebakaran. Mereka mengaku harus berkeliling dari pintu ke pintu untuk memberi tahu tetangga soal bahaya tersebut.
"Api menyebar begitu cepat. Saya melihat satu selang mencoba menyelamatkan beberapa bangunan, dan saya merasa apinya terlalu lambat," kata seorang pria bermarga Suen.
"Membunyikan bel pintu, mengetuk pintu, memberi tahu tetangga, menyuruh mereka pergi-begitulah situasinya," katanya.
(apu/dil)












































Komentar Terbanyak
Underpass Kentungan Banjir, Ternyata Ini Biangnya
KAI Bantah Pecat Pegawai gegara Tumbler Penumpang Hilang di KRL
SE PBNU: Gus Yahya Tak Lagi Berstatus Ketum Per Hari Ini