Sandiwara Pesepakbola Bandung Jadi Korban TPPO di Kamboja Cuma demi Simpati

Regional

Sandiwara Pesepakbola Bandung Jadi Korban TPPO di Kamboja Cuma demi Simpati

Tim detikJabar - detikJogja
Sabtu, 22 Nov 2025 16:27 WIB
Nenek korban, Imas Siti Rohanah (52), saat menunjukan foto Rizki Nur Fadhilah (18)
Nenek korban, Imas Siti Rohanah (52), saat menunjukan foto Rizki Nur Fadhilah (18). Foto: Yuga Hassani/detikJabar
Jogja -

Kabar seorang pesepakbola muda asal Bandung, Jawa Barat, Rizki Nur Fadilah yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja bikin heboh di media sosial. Belakangan diketahui, Rizki cuma bohong ke orang tuanya.

Kabid Humas Polda Jawa Barat (Jabar) Kombes Hendra Rochmawan menyebut Rizki saat ini sudah diamankan di KBRI Kamboja. Saat ini kondisinya disebut baik.

"Bahwa dari keterangan yang kita dapatkan dari KBRI memang Rizki ini bukan sebagai korban TPPO, dan juga bukan kasus dari TPPO," kata Hendra kepada wartawan, dilansir detikJabar pada Kamis (20/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada orang tuanya Rizki mengaku menjadi korban TPPO. Tujuannya untuk memantik simpati dari keluarganya. Padahal, alasan sebenarnya karena tidak betah kerja.

ADVERTISEMENT

"Namun yang bersangkutan ini melakukan pembohongan kepada orang tuanya kepada publik untuk mendapatkan simpati dan itu dia berhasil dapatkan. Tetapi itu tidak masalah. Namun yang bersangkutan ini karena tidak betah," ungkapnya.

Rizki disebut berangkat ke Kamboja karena keinginannya sendiri. Di sana dia bekerja sebagai scammer atau pelaku penipuan online.

"Jadi dia telah mendaftarkan diri secara langsung di media sosial, kemudian terjadi kesepakatan sadar betul bahwa Rizki ini dia menjadi scammer di sana (Kamboja), dan dengan kehidupan yang keras, banyak tuntutan, sehingga membuat Rizki ini tidak betah," jelas Hendra.

"Kemudian kesempatan untuk membuat statemen di media sosial ini mengundang simpati dan berhasil. Tapi ini tidak masalah, dan yang bersangkutan saat ini sedang diasesmen di KBRI sana," tambahnya.

Hendra menyebut teknis pemulangan Rizki akan berkoordinasi dengan KBRI. Saat ini pihaknya belum memerinci detail kronologi Rizki berangkat ke Kamboja.

"Ketika nanti kembali, akan kita mintai keterangan bagaimana kronologis kejadiannya ketika dia melihat, sampai dengan dia berangkat, itu nanti kita mintai. Saat ini kita masih fokus kepada kemanusiaan di mana Rizki sudah aman di sana, tinggal di KBRI, kita akan jemput di bandara," tenrangnya.

Dalam kesempatan itu, Hendra juga meluruskan kabar soal Rizki direkrut sebagai pemain PSMS Medan. Hendra menyebut keterangan itu untuk mengelabui orang tuanya.

"Bukan, jadi proses seleksi itu adalah modus operandi yang dilakukan Rizki bahwa yang bersangkutan itu berbohong kepada seluruh orang tuanya. Dia sadar sendiri bahwa di akan menjadi scammer disana dengan gaji sekian. Dia hanya menduga enak atau tidak, tetapi berbicara kepada orang tuanya adalah sebagai pemain sepakbola di PSMS Medan. Jadi itu yang dilakukan oleh Rizki kepada orang tuanya itu adalah bohong," pungkasnya.




(ams/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads