8 Manfaat Lari untuk Kesehatan, Bukan Sekadar Tren Harian!

8 Manfaat Lari untuk Kesehatan, Bukan Sekadar Tren Harian!

Anindya Milagsita - detikJogja
Kamis, 20 Nov 2025 10:52 WIB
sport woman with mp3 player listening to music
Ilustrasi lari. Foto: Getty Images/visionchina
Jogja -

Tahukah kamu? Ternyata ada berbagai manfaat lari untuk kesehatannya yang menjadikan lebih dari sekadar tren di kalangan anak muda hingga usia lainnya. Apa sajakah itu? Cek informasinya di sini, yuk!

Lari adalah jenis olahraga yang belakangan ini semakin digandrungi oleh tidak sedikit orang. Dengan berlari beberapa orang mungkin menganggapnya sebagai gerakan olahraga yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan untuk dilakukan dalam keseharian.

Hal ini yang membuat lari diharapkan mampu menjaga kebugaran tubuh. Tak hanya itu saja, ada berbagai manfaat lain yang bisa diperoleh dengan melakukan lari secara rutin. Untuk lebih jelasnya, mari simak penjelasannya berikut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Poin Utamanya:

  • Jenis lari untuk membakar kalori terdiri dari jogging untuk intensitas ringan, sprint dan interval untuk pembakaran cepat, serta long-distance untuk bakar lemak dalam jumlah besar.
  • Manfaat lari untuk kesehatan fisik membantu mengontrol berat badan, menurunkan risiko penyakit kronis, memperkuat tulang, meningkatkan imun, dan menjaga gula darah tetap stabil.
  • Aktivitas lari untuk kesehatan mental memicu endorfin yang memperbaiki mood, menekan stres, dan mendukung kualitas tidur lebih baik.

ADVERTISEMENT

Jenis-jenis Lari untuk Membantu Bakar Kalori

Sebelum mengetahui manfaat lari untuk kesehatan, terlebih dahulu mari memahami jenis-jenis lari yang bisa membantu membakar kalori. Bagi sebagian orang, tujuan melakukan olahraga lari adalah membakar kalori atau lemak di tubuh.

Entah itu dilakukan guna membuat berat badan agar kembali ideal atau bahkan membentuk massa otot. Menurut buku 'Tips Agar Lari-mu Efektif Turunkan Berat Badan!' karya dr Samuel Pola Karta Sembiring, ada empat jenis lari yang mampu membantu dalam membakar kalori di dalam tubuh.

Keempat jenis lari yang dimaksud adalah jogging, sprint, interval running, dan long-distance running. Nah, untuk memudahkan kamu mengenali lebih lanjut jenis-jenis lari tadi, berikut sekilas informasinya.

1. Jogging

Jogging adalah salah satu jenis lari yang hampir dilakukan oleh kebanyakan orang. Ini dikarenakan jogging dianggap sebagai jenis olahraga yang cocok dilakukan oleh siapa saja, termasuk para pemula sekali pun.

Terlebih lagi jogging juga termasuk olahraga dengan intensitas rendah, tapi dinilai efektif dalam membakar kalori tubuh. Umumnya, jogging bisa dilakukan dalam kurun waktu 30-60 menit untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Kemudian jogging juga perlu dilakukan secara konsisten guna membantu kalori di dalam tubuh terbakar.

2. Sprint

Selanjutnya, ada sprint atau lari cepat dalam waktu yang singkat. Biasanya sprint dilakukan sekitar 10-30 menit. Berbeda dengan jogging, sprint termasuk olahraga dengan intensitas yang tinggi.

Selain dapat bantu membakar kalori dalam waktu yang singkat, sprint juga dikenal mampu meningkatkan kekuatan massa otot. Tidak jarang, orang-orang yang lebih memilih sprint karena ingin membakar kalorinya lebih cepat atau hanya punya waktu yang terbatas untuk berolahraga.

3. Interval Running

Nah, kalau kamu ingin menggabungkan antara jogging dan sprint, ada interval running. Istilah interval running berkaitan erat dengan fase lari cepat dan fase pemulihan. Pada fase lari cepat, seseorang bisa melakukan sprint selama 30 detik.

Setelah itu, bisa langsung dilanjutkan dengan melakukan jogging selama 1-2 menit. Dengan gerakan interval running, tidak hanya mampu membakar kalori dengan cepat tapi juga meningkatkan kapasitas aerobik seseorang.

4. Long-Distance Running

Kemudian ada juga long-distance running yang belakangan ini tengah menjadi tren di kalangan masyarakat. Lain dengan tiga jenis lari sebelumnya, long-distance running memerlukan jarak dan waktu yang lebih panjang.

Sering kali long-distance running menghabiskan waktu 60 menit hingga lebih. Kemudian jarak yang ditempuh juga jauh. Jenis lari yang satu ini dikenal efektif untuk membakar lemak tubuh dalam jumlah yang besar. Tidak hanya itu saja, kecepatan lari selama long-distance running juga cenderung stabil.

Apa Manfaat Lari untuk Kesehatan?

Berlari secara rutin tidak hanya mendukung kesehatan fisik kamu. Lebih dari itu, lari juga mampu berpengaruh terhadap kesejahteraan mental tanpa disadari. Untuk lebih jelasnya, berikut 8 manfaat lari setiap hari yang dihimpun dari laman VeryWell Health, WebMD, hingga Everyday Health.

1. Meningkatkan Suasana Hati

Kalau selama ini banyak yang menganggap lari hanya memberikan manfaat bagi kesehatan fisik, ternyata tanpa disadari juga turut memberikan pengaruh positif bagi kesehatan mental. Mengapa? Alasannya karena aktivitas berlari mampu meningkatkan suasana hati.

Ini dikarenakan saat seseorang berolahraga, termasuk berlari, ada zat kimia di otak yang dilepaskan. Zat kimia yang dimaksud tidak lain adalah endorfin yang mampu memberikan rasa senang. Nah, dengan adanya endorfin yang dilepaskan, maka perasaan sejahtera secara umum akan tercipta.

Bahkan beberapa orang yang selesai melakukan olahraga mungkin akan mengalami perasaan bahagia. Inilah yang membuat berlari dikenal mampu memberikan manfaat bagi kesehatan mental.

2. Menurunkan Risiko Penyakit Kronis

Apa pun olahraga yang kamu lakukan, asalkan sesuai kebutuhan dan tidak melebihi kapasitas diri, mampu memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan secara menyeluruh. Begitu juga dengan berlari. Meskipun terdengar sebagai aktivitas fisik yang sederhana, berlari atau jogging ternyata dapat menurunkan risiko penyakit kronis.

Sejumlah penelitian menunjukkan pelari umumnya punya risiko kematian yang lebih rendah. Sekitar 25-40% lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak melakukan gerakan ini. Hal tersebut membuat olahraga berlari dapat menurunkan risiko penyakit kronis. Dengan begitu, diharapkan bisa turut meningkatkan kesehatan secara menyeluruh dan mampu memperpanjang masa hidup seseorang yang melakukannya.

3. Membakar Kalori Guna Menurunkan Berat Badan

Sebelumnya sudah diulas sedikit mengenai jenis-jenis lari yang mampu membakar kalori. Nah, dengan terbakarnya kalori inilah yang mampu membantu menurunkan berat badan. Sebuah studi menunjukkan subjek penelitian berupa pria dan wanita yang berlari sejauh 1,6 km dapat membakar 35 kalori.

Tidak hanya dapat dilakukan di luar ruangan saja, berlari di atas treadmill juga ternyata mampu mendukung pembakaran kalori. Bahkan studi lain turut menunjukkan berlari dalam kurun waktu 30 menit saja sudah sama banyaknya dengan kalori yang dibakar saat berenang atau bela diri.

4. Mendukung Kesehatan Tulang

Lari juga ternyata mampu memberikan manfaat terhadap kesehatan tulang. Sebuah studi menunjukkan semakin sering seseorang berlari, maka semakin rendah kemungkinan orang tersebut mengalami masalah lutut dan punggung.

Sebagaimana diketahui, seiring bertambahnya usia seseorang mungkin akan mengalami sakit di bagian lutut atau penunggunya. Ternyata hal ini bisa diminimalisir dengan melakukan olahraga secara rutin sedini mungkin, termasuk berlari atau jogging.

Studi yang diterbitkan di JBMR Plus juga menilai pelari yang secara teratur melakukan olahraga ini mengalami kepadatan tulang seiring berjalannya waktu. Sebaliknya, mereka yang mengurangi latihan atau bahkan tidak melakukannya justru mengalami penurunan kesehatan tulang.

5. Kualitas Tidur Lebih Baik

Sebelumnya sudah dijelaskan berlari dapat memicu endorfin terlepas yang mampu memicu perasaan bahagia dalam diri seseorang. Kondisi ini tidak hanya mendukung kesejahteraan mental secara menyeluruh, tapi juga turut menjaga kualitas tidur agar lebih baik.

Setelah berlari atau melakukan olahraga lain, beberapa orang mungkin akan mengalami perasaan segar. Bahkan sebuah studi menemukan seseorang yang olahraga secara rutin dapat tidur lebih cepat dan nyenyak.

Kendati begitu, terdapat saran waktu olahraga atau berlari. Ada baiknya tidak berlari di waktu yang terlalu larut malam atau mendekati jam istirahat. Ini dikarenakan saat endorfin dilepaskan, maka akan meningkatkan energi dan kewaspadaan. Tak ayal, beberapa orang justru kesulitan tidur setelah berolahraga karena waktunya yang kurang tepat.

6. Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem kekebalan tubuh yang baik tentunya diperlukan oleh setiap orang. Ini dikarenakan sistem tubuh yang baik dapat mendorong tubuh tetap bugar dan sehat. Sebaliknya, saat sistem kekebalan tubuh dalam kondisi yang buruk, maka bisa saja lebih rentan terkena penyakit tertentu.

Sama halnya dengan berolahraga lari yang mana dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sejumlah studi menunjukkan berlari secara rutin setiap pekan membantu menurunkan risiko terkena infeksi saluran pernapasan atas. Ini dikarenakan aktivitas tersebut menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat.

7. Menekan Stres

Saat kamu tengah merasakan stres yang meningkat, tidak ada salahnya mempertimbangkan aktivitas berlari. Mengapa? Ini tidak hanya berkaitan dengan dilepaskannya hormon endorfin yang mampu menciptakan kebahagiaan.

Lebih dari itu, ternyata berlari mampu mengalihkan pikiran dari berbagai kekhawatiran. Ini dikarenakan salah satu pemicu stres biasanya adanya kekhawatiran atau kecemasan yang dirasakan oleh seseorang. Saat berlari, hormon tubuh seperti kortisol dan adrenalin tetap terkendali. Inilah yang membuatnya mampu memberikan rasa nyaman dan suasana hati meningkat tanpa disadari.

8. Mengendalikan Kadar Gula Darah

Kadar gula darah yang tinggi tentu menjadi situasi yang perlu mendapatkan perhatian bagi setiap orang yang merasakannya. Salah satu cara yang bisa dilakukan agar kadar gula darah tetap terjaga. Cara kerjanya dengan meningkatkan sensitivitas insulin.

Untuk diketahui, insulin adalah hormon yang mampu mengendalikan gula darah di dalam tubuh. Cara kerjanya dengan mengubah makanan menjadi energi. Nah, saat kadar gula darah tinggi, diperlukannya sensitivitas insulin agar dapat mengubah glukosa jadi energi.

Sebaliknya, saat terjadi resistensi insulin atau tubuh yang tidak merespon hormon insulin, maka kadar gula darah bisa melonjak tak terkendali. Sebuah studi menunjukkan sensitivitas insulin bisa meningkat setelah seseorang melakukan latihan aerobik, termasuk lari atau jogging.

Demikian tadi rangkuman manfaat lari untuk kesehatan lengkap dengan jenis-jenisnya yang dapat kamu pertimbangkan. Semoga membantu, ya.




(par/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads