Regional

Cerita Sister Hong Lombok Soal Kehidupannya dan Alasan Pakai Hijab

M. Zahiruddin - detikJogja
Minggu, 16 Nov 2025 07:00 WIB
Foto: Dea Lipa alias Deni Apriadi Rahman 'Sister Hong Lombok' saat menggelar konferensi pers di Kedai Bhumi Resto, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (15/11/2025). (M. Zahiruddin/detikBali)
Jogja -

Dea Lipa, sosok penata rias asal Lombok Tengah yang viral dengan julukan "Sister Hong Lombok", akhirnya angkat bicara terkait penampilannya yang feminin dan kerap mengenakan busana perempuan, termasuk hijab. Dea, yang memiliki nama asli Deni Apriadi Rahman itu menegaskan bahwa gaya berpakaiannya merupakan bentuk ekspresi.

Dikutip dari detikBali, Deni buka suara dalam konferensi pers di Mataram. Dia mengaku penampilannya yang seperti perempuan adalah ekspresi diri dan kekaguman.

"Itu adalah bentuk ekspresi diri saya yang lahir dari kekaguman," ujarnya, Sabtu (15/11/2025).

Deni mengakui pernah mengenakan hijab karena menganggapnya sebagai simbol kecantikan dan kehormatan. Namun, setelah viral, ia memutuskan untuk tidak lagi mengenakan atribut tersebut.

"Saya menyadari bahwa saya memang pernah menggunakan jilbab. Bagi saya, jilbab itu simbol kecantikan, kelembutan, dan kehormatan," ujar Deni.

"Saya tidak akan menggunakannya lagi," imbuhnya.

Kemudian Deni juga membagikan kisah hidupnya. Ia menyebut dirinya tumbuh dalam keluarga yang tidak utuh, dibesarkan oleh nenek karena kedua orang tuanya bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI). Sejak kecil, ia mengalami gangguan pendengaran yang memburuk akibat kecelakaan saat berusia 10 tahun.

"Sejak kecil saya tinggal bersama nenek dari pihak ibu, karena kedua orang tua saya bekerja sebagai tenaga migran," katanya.

Deni kemudian mengaku kondisinya saat itu membuatnya menjadi korban perundungan dan hanya mampu menamatkan pendidikan hingga Sekolah Dasar. Setelah kehilangan sang nenek, Deni bertahan hidup secara mandiri dan menemukan bakatnya sebagai Make Up Artist (MUA) melalui pembelajaran otodidak dari YouTube.

"Saya hanya menamatkan pendidikan sampai Sekolah Dasar karena pada masa itu saya mengalami perundungan dan tidak memiliki cukup dukungan untuk melanjutkan sekolah," ucapnya.

Ia menyebut profesi sebagai MUA tersebut bukan hanya sebagai sumber penghidupan, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun kembali kepercayaan dirinya.

"Melalui pekerjaan (MUA) inilah saya merasa bisa berdiri di atas kaki saya sendiri, memenuhi kebutuhan hidup, dan perlahan memperoleh rasa percaya diri," ujarnya.

Sebelumnya, Deni menjadi sorotan publik setelah unggahan akun Facebook @Diana_Arkayanti memperlihatkan sosok berhijab yang disebut sebagai penata rias pengantin. Fakta bahwa sosok tersebut adalah seorang laki-laki membuat warganet menjulukinya sebagai "Sister Hong versi Lombok".



Simak Video "Video: 4 Inspirasi Hijab Menutup Dada untuk Lebaran"

(aap/aap)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork