Warga Ungkap Detik-detik Tawuran Pelajar di Mandala Krida Jogja

Warga Ungkap Detik-detik Tawuran Pelajar di Mandala Krida Jogja

Adji G Rinepta - detikJogja
Jumat, 14 Nov 2025 19:43 WIB
Lokasi kejadian tawuran di dekat Stadion Mandala Krida, Jumat (14/11/2025).
Lokasi kejadian tawuran di dekat Stadion Mandala Krida, Jumat (14/11/2025). (Foto: Adji G Rinepta/detikJogja)
Jogja -

Tawuran antarpelajar terjadi di kawasan Stadion Mandala Krida, Gondokusuman, Kota Jogja, sore tadi. Menurut warga sekitar, kejadian ini bukan sekali terjadi, meski sudah ada patroli polisi tiap jam pulang sekolah.

Warga sekitar, Dewi, yang menyaksikan tawuran tadi menceritakan kejadian bermula sekitar pukul 3-4 sore. Segerombolan pelajar bersepeda motor datang dari arah selatan.

"Dari situ (selatan) ke sini, ada 20 motor lebih lah. Turun di sini (perempatan SMA Piri) terus itu muter-muter ikat pinggang itu lho," jelas Dewi saat dijumpai detikJogja di dekat lokasi kejadian, Jumat (14/11/2025) petang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerombolan pelajar itu, kata Dewi, kemudian lari ke utara. Baku hantam antarpelajar pun tak terhindarkan. Menurutnya, ada satu pelajar yang terjatuh dan menjadi bulan-bulanan kelompok pelajar lainnya.

"Ada satu itu yang jatuh, terus dipukuli (kelompok pelajar lain), bonyok itu. Terus diamankan warga sekitar sini, terus polisi datang," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Dewi menceritakan, tawuran pelajar di daerah itu memang kerap terjadi bahkan sudah sejak dulu. Tiap sore jam pulang sekolah, katanya, selalu ada polisi yang patroli di kawasan itu.

"Sering sini, dari dulu, dari zaman saya sekolah. Biasanya ada polisi di sini, mobilnya parkir sini, tapi tadi pas nggak ada, kecolongan," papar Dewi.

Terpisah, Kasi Humas Polresta Jogja Iptu Gandung Harjunadi mengatakan kejadian tawuran sore tadi memang bukan yang pertama terjadi di tempat itu.

"Yo ndak sering amat, cuma pernah juga terjadi tapi di situ sudah lama (tidak terjadi tawuran)," jelas Gandung saat dihubungi detikJogja, hari ini.

Gandung juga membenarkan jika anggota kepolisian memang rutin setiap jam pulang sekolah melakuka patroli dan berhenti di titik-titik yang dianggap rawan terjadi tawuran.

"Polisi patroli terus, berhenti di tiap-tiap jalan yang rawan (terjadi tawuran), tapi ya namanya anak-anak, petugasnya pas (patroli) di tempat lain kebetulan ada anak-anak yang niat mau tawuran," terangnya.

Terkait satu siswa yang diamankan polisi dari kejadian sore tadi, kata Gandung, sedang dipanggil orang tuanya untuk kemudian dilakukan pembinaan.

"Iya memanggil orangtua ke Polsek (Gondokusuman), untuk diberikan pembinaan," ujar Gandung.

Sebelumnya, video tawuran pelajar tadi sore sempat ramai di media sosial. Video yang diunggah akun Instagram @merapi_uncover tersebut memperlihatkan beberapa orang bersepeda motor berhenti di tengah jalan kemudian turun dan seperti hendak mendatangi orang.

Dalam video itu tak terlalu terlihat jelas gerombolan bermotor itu menggunakan seragam sekolah atau tidak. Namun terlihat beberapa orang mengenakan celana abu-abu khas seragam SMA.

Di video lainnya yang juga diunggah akun Instagram tersebut, terlihat satu orang yang tersungkur di tepi jalan. Orang berpakaian serba hitam tersebut nampak dikerumuni warga.

Dikonfirmasi mengenai kejadian itu, Gandung pun membenarkan adanya penyerangan dari sekelompok pelajar terhadap sekolah lainnya.

"Piket fungsi cek TKP terkait berita di merapi uncover. Kronologi salah satu SMA wilayah Sleman gabung dengan SMK di Jogja menyerang di SMA Piri," jelas Gandung saat dikonfirmasi.




(aku/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads