Teks Pidato Hari Pahlawan 2025 Singkat dan Formal untuk Kepala Sekolah SD, SMP, dan SMA

Nur Umar Akashi - detikJogja
Minggu, 09 Nov 2025 14:30 WIB
Ilustrasi Pidato Hari Pahlawan 2025. (Foto: freepik/Freepik)
Jogja -

Kepala sekolah bertindak sebagai pembina dalam upacara peringatan Hari Pahlawan yang digelar tanggal 10 November. Dalam kesempatan itu, kepala sekolah akan membacakan pidato atau amanat singkat.

Tentunya, isi pidato harus disesuaikan dengan audiens. Untuk para murid SD, pidato bisa menekankan sejarah dan pembelajaran yang dapat diambil dari latar belakang Hari Pahlawan. Bagi pelajar SMP, pidato dapat berfokus membahas nilai-nilai positif untuk diteladani.

Adapun di tingkat SMA, pidato kepala sekolah bisa menyinggung topik yang lebih rumit, seperti peran pemuda bagi masa depan Indonesia. Berhubung murid-murid SMA sudah mulai terbiasa dengan pemikiran kritis, pidato yang menyenggol aspek moral dan sosial cocok dibawakan.

Bagi yang membutuhkan, di bawah ini sederet teks pidato Hari Pahlawan 10 November 2025 untuk kepala sekolah jenjang SD sampai SMA. Semua pidatonya disusun secara singkat menggunakan bahasa formal.

Teks Pidato Hari Pahlawan 2025 untuk Kepala Sekolah

Salah satunya diambil dari buku Lancar Pidato & MC untuk Pemula oleh Astri Novia, berikut 6 teks pidato Hari Pahlawan jenjang SD-SMA bagi kepala sekolah.

Teks Pidato untuk Kepala Sekolah SD #1

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.
Yang saya hormati Bapak Ibu guru, dan yang saya sayangi seluruh anak-anakku siswa-siswi SD yang berbahagia.

Hari ini kita berkumpul bersama untuk memperingati Hari Pahlawan Nasional, yang jatuh pada tanggal 10 November 2025. Hari ini bukanlah hari biasa. Hari ini adalah waktu bagi kita untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Perjuangan itu tidak mudah. Mereka berani mengorbankan segalanya, mulai dari harta, tenaga, bahkan nyawa, demi satu kata yang sangat berharga, yaitu kemerdekaan.

Anak-anakku, peristiwa 10 November berawal dari semangat rakyat Surabaya pada tahun 1945. Setelah proklamasi kemerdekaan, tentara Belanda yang dibantu pasukan Inggris datang untuk merebut kembali Indonesia. Namun rakyat Surabaya tidak tinggal diam. Mereka melawan dengan senjata sederhana seperti bambu runcing. Teriakan "Merdeka atau Mati!" menggema di seluruh penjuru kota. Peristiwa heroik itu dikenang sebagai salah satu pertempuran terbesar dalam sejarah bangsa kita, dan karena itulah tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan.

Dari peristiwa itu, kita belajar bahwa menjadi pahlawan tidak selalu harus berperang. Pahlawan adalah orang yang berani berbuat baik, menolong sesama, dan berjuang demi kebenaran. Para pahlawan dulu berjuang dengan tenaga dan senjata, sedangkan kita sekarang harus berjuang dengan semangat belajar, disiplin, dan kejujuran. Setiap anak yang rajin belajar, menghormati guru, serta menjaga nama baik sekolah dan bangsa, juga sedang menjadi pahlawan kecil bagi masa depan Indonesia.

Bayangkan, anak-anakku, jika para pahlawan dulu takut dan menyerah, mungkin hari ini kita tidak bisa duduk tenang di ruang kelas, tidak bisa membaca buku, bahkan tidak bisa menyanyikan lagu Indonesia Raya. Karena itu, sudah sepatutnya kita menghargai jasa mereka dengan cara mengisi kemerdekaan melalui hal-hal baik yang bisa kita lakukan setiap hari. Belajar sungguh-sungguh adalah bentuk perjuangan zaman sekarang.

Selain belajar, mari kita juga tanamkan sikap gotong royong dan saling membantu. Ketika kalian membantu teman yang kesulitan, membuang sampah pada tempatnya, menjaga lingkungan sekolah, dan bersikap sopan, itu berarti kalian meneladani semangat pahlawan. Ingatlah, anak-anak, pahlawan sejati bukan hanya yang tercatat dalam buku sejarah, tetapi juga mereka yang berbuat baik tanpa pamrih untuk orang lain.

Anak-anakku yang Ibu/Bapak banggakan, di Hari Pahlawan tahun 2025 ini, marilah kita berjanji dalam hati untuk menjadi generasi penerus yang tangguh dan berakhlak mulia. Teruslah belajar, bermimpi, dan berbuat baik bagi sesama. Semoga semangat perjuangan para pahlawan selalu menyala dalam diri kita semua, di sekolah, di rumah, dan di mana pun kita berada.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Teks Pidato untuk Kepala Sekolah SD #2

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan.

Yang terhormat Bapak dan Ibu Guru serta seluruh staf pengajar SD, dan yang paling saya banggakan, anak-anakku siswa-siswi dari kelas satu hingga kelas enam.

Mari kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hari ini, Senin, 10 November 2025, kita dapat berdiri di lapangan ini dengan gagah berani, memperingati salah satu hari paling bersejarah bagi bangsa kita: Hari Pahlawan Nasional.

Anak-anakku yang cerdas, kalian pasti tahu bahwa Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun, kemerdekaan itu tidak datang dengan mudah, dan tidak langsung diterima oleh semua pihak.

Hanya beberapa bulan setelah proklamasi, tepatnya di Kota Surabaya, terjadi sebuah peristiwa luar biasa. Tentara-tentara asing datang lagi dan mencoba menguasai kembali negeri kita. Mereka mengira rakyat Indonesia akan diam saja. Mereka salah besar!

Pada tanggal 10 November 1945, pecahlah pertempuran sengit yang dikenang sebagai "Pertempuran Surabaya." Ini adalah pertempuran yang menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa jiwa bangsa Indonesia tidak bisa dijajah.

Para pejuang kita, yang terdiri dari tentara, laskar rakyat, pemuda, bahkan anak-anak seusia kalian, berjuang habis-habisan. Mereka tidak takut. Mereka hanya memiliki satu tekad: mempertahankan Merah Putih berkibar di langit Indonesia! Mereka dipimpin oleh tokoh-tokoh yang memiliki keberanian luar biasa, salah satunya adalah Bung Tomo, yang dengan suara lantang dan berapi-api membakar semangat seluruh rakyat melalui siaran radio.

Mereka bertempur dengan senjata seadanya, bahkan banyak yang hanya menggunakan bambu runcing, sebuah simbol bahwa semangat jauh lebih kuat daripada senjata canggih. Ribuan nyawa melayang. Mereka gugur sebagai syuhada bangsa, sebagai pahlawan yang mengorbankan segalanya agar hari ini, kalian bisa tertawa, bermain, dan belajar dengan nyaman.

Memperingati Hari Pahlawan berarti kita harus membawa semangat mereka ke dalam kehidupan sehari-hari. Saya ingin kalian mengingat dan menerapkan tiga pelajaran utama dari para Pahlawan kita:

Pertama, nilai keberanian dan kerja keras. Pahlawan itu berani. Mereka berani melawan musuh yang lebih kuat. Untuk kalian, anak-anakku, keberanian itu artinya,berani mencoba soal-soal sulit tanpa takut salah, berani mengakui kesalahan dan segera memperbaikinya, dan berani bertanya kepada guru jika ada pelajaran yang belum dimengerti. Kalian juga harus bekerja keras, seperti pahlawan yang bekerja keras memenangkan pertempuran. Rajin belajar adalah bentuk kerja keras dan keberanian kalian hari ini.

Kedua, nilai persatuan dan rela berkorban. Para pejuang tahu, mereka tidak bisa menang sendirian. Mereka bersatu. Tidak peduli apakah mereka dari Jawa, Sumatra, Sunda, atau daerah lain; tidak peduli apa agamanya. Mereka semua adalah Indonesia. Di sekolah, persatuan berarti kalian harus rukun dengan semua teman. Kalian harus saling membantu, misalnya membantu teman yang kesulitan memahami pelajaran, atau membantu Ibu/Bapak Guru membersihkan kelas. Rela berkorban artinya kalian harus rela mengorbankan waktu bermain untuk belajar atau membantu orang lain.

Ketiga, nilai integritas dan tanggung jawab. Pahlawan bertanggung jawab penuh atas janji kemerdekaan. Mereka jujur pada diri sendiri dan bangsa. Kalian harus jujur dalam ujian dan kepada orang tua. Kalian harus bertanggung jawab atas tugas sekolah dan barang-barang pribadi kalian. Integritas seorang siswa SD terlihat dari sikapnya yang patuh pada tata tertib dan menghormati yang lebih tua.

Anak-anakku sekalian, masa perjuangan fisik telah usai. Kalian tidak perlu lagi memanggul senjata. Tugas kalian sekarang jauh lebih mulia: mengisi kemerdekaan dengan ilmu pengetahuan, dengan akhlak yang baik, dan dengan karya-karya terbaik.

Jadilah "Pahlawan Masa Kini" yang berprestasi, yang peduli lingkungan, yang sopan santun, dan yang selalu mengharumkan nama sekolah dan orang tua.

Mari kita teguhkan hati, melanjutkan cita-cita luhur para pahlawan. Kita doakan bersama, semoga semua amal ibadah para pahlawan bangsa diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Teks Pidato untuk Kepala Sekolah SMP #1

Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.
Yang saya hormati Bapak dan Ibu guru, serta anak-anakku sekalian yang Ibu/Bapak banggakan.

Pernahkah kalian membayangkan, bagaimana rasanya hidup di masa penjajahan? Tidak bisa sekolah dengan bebas, tidak bisa berpendapat, dan setiap hari hidup dalam ketakutan? Itulah yang dirasakan oleh para pendahulu kita puluhan tahun lalu. Namun berkat keberanian dan pengorbanan para pahlawan, kini kita berdiri di halaman sekolah ini dengan tenang, menikmati kemerdekaan yang mereka perjuangkan dengan darah dan air mata.

Anak-anakku yang saya cintai, setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan Nasional, untuk mengenang peristiwa heroik di Kota Surabaya tahun 1945. Saat itu, rakyat dari berbagai daerah bersatu melawan pasukan penjajah yang hendak merebut kembali kemerdekaan Indonesia.

Pertempuran tersebut berlangsung sengit dan memakan banyak korban, namun semangat juang rakyat Surabaya tidak pernah padam. Dari peristiwa itu kita belajar, bahwa semangat persatuan dan cinta tanah air mampu mengalahkan segala keterbatasan.

Namun, perjuangan belum berakhir. Hanya bentuknya yang berubah. Jika dulu para pahlawan mengangkat senjata, maka hari ini kita berjuang dengan ilmu, integritas, dan tanggung jawab. Kita berperang melawan kemalasan, kebodohan, ketidakjujuran, dan sikap acuh terhadap sesama.

Setiap siswa yang datang tepat waktu, belajar dengan sungguh-sungguh, menghormati guru, dan menjaga lingkungan sekolah, itu juga pahlawan masa kini. Karena pahlawan sejati tidak hanya dikenal lewat perang, tapi lewat karya dan keteladanan.

Anak-anakku sekalian, kemerdekaan bukan hadiah yang datang begitu saja. Ia adalah hasil dari keberanian dan pengorbanan. Maka, tugas kalian sebagai generasi muda adalah menjaga dan mengisi kemerdekaan itu dengan hal-hal positif. Gunakan waktu belajar sebaik mungkin, bijaklah menggunakan media sosial, serta jadilah pelajar yang santun dan peduli terhadap sekitar. Kalianlah penerus bangsa ini, dan masa depan Indonesia ada di tangan kalian.

Mari kita warisi semangat para pahlawan bukan hanya dalam kata-kata, tetapi dalam tindakan nyata. Jadilah generasi yang mencintai bangsa dengan cara berbuat baik, menghargai perbedaan, dan terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik setiap hari. Ingatlah, perjuangan tidak pernah berhenti, ia hanya berganti bentuk sesuai zaman.

Selamat memperingati Hari Pahlawan tahun 2025. Semoga semangat kepahlawanan selalu hidup di hati kita semua, di sekolah, di rumah, dan di kehidupan sehari-hari.

Terima kasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Teks Pidato untuk Kepala Sekolah SMP #2

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Yang saya hormati Bapak dan Ibu Guru,
seluruh staf kependidikan,
serta anak-anakku, siswa-siswi yang saya banggakan.

Saat kalian melihat jam di tangan atau layar ponsel kalian hari ini, waktu terus bergerak maju. Detik, menit, jam, hari. Tetapi, pernahkah kalian berhenti sejenak dan merenung? Kita tidak akan pernah bisa memahami masa kini tanpa menengok ke belakang, ke masa lalu.

Hari ini, tanggal 10 November 2025, kita tidak hanya berdiri di lapangan upacara. Kita sedang membuka gerbang waktu, menembus lorong sejarah, dan menyaksikan kembali sebuah drama heroik yang menjadi pondasi tegaknya Indonesia: Peringatan Hari Pahlawan.

Jika kalian merasa ada hal yang berat dalam hidup, PR yang menumpuk, pertandingan yang sulit, atau cita-cita yang terasa jauh, maka hari ini, kita akan belajar dari mereka yang menghadapi tantangan jauh melampaui imajinasi kita. Kita akan meresapi makna sejati dari kata "pengorbanan" dan "patriotisme."

Anak-anakku sekalian, kita semua tahu, proklamasi 17 Agustus 1945 adalah janji kemerdekaan. Namun, pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945 adalah pembuktian janji tersebut. Pihak asing menolak mengakui kemerdekaan kita. Mereka ingin merebut kembali apa yang sudah kita raih dengan darah dan air mata.

Mereka datang ke Surabaya dengan persenjataan modern, namun para pemuda dan rakyat kita tidak gentar. Mereka tidak menyerah. Mereka menunjukkan bahwa kedaulatan sebuah bangsa tidak ditentukan oleh kekuatan militer semata, melainkan oleh ketegasan jiwa dan keberanian untuk mempertahankan harga diri.

Pertempuran ini, yang merupakan manifestasi perlawanan sipil terbesar di awal masa kemerdekaan, melibatkan semua lapisan masyarakat, ada guru, pedagang, petani, dan pelajar. Mereka serentak mengambil peran yang lebih besar, menunjukkan bahwa kematian lebih mulia daripada hidup di bawah penjajahan. Inilah warisan ideologi yang harus kalian pahami, bukan sekadar cerita di buku pelajaran.

Kini, kalian adalah generasi yang tidak lagi memegang bambu runcing, melainkan memegang gawai dan buku pelajaran. Lapangan pertempuran kalian telah berpindah: dari fisik ke ranah intelektual, etika, dan globalisasi. Bagaimana kita dapat meneladani semangat 10 November di era digital ini?

Dulu, penjajah datang dengan senjata. Kini, penjajah datang dalam bentuk informasi palsu budaya yang merusak identitas, dan mentalitas instan yang malas. Maka, jadilah Pahlawan Intelektual yang kritis dalam menyaring informasi, yang berani mempertahankan nilai-nilai Pancasila dan budaya luhur bangsa, serta yang teguh melawan bullying dan ketidakadilan di lingkungan sekolah. Para pahlawan menang karena solidaritas. Saat ini, Indonesia harus bersaing dengan negara-negara lain.

Kalian adalah duta bangsa di masa depan. Semangat pahlawan menuntut kalian untuk: Berprestasi setinggi mungkin secara individu, namun tetap menjunjung tinggi kerja sama tim, integritas, dan sportivitas. Selain itu, Bung Tomo tidak hanya berteriak, ia berjuang dengan disiplin dan keyakinan teguh. Kalian juga harus memiliki disiplin yang sama dalam mengatur waktu belajar, menjalankan ibadah, dan menghormati aturan. Konsistensi dalam usaha adalah kunci untuk mencapai cita-cita.

Anak-anakku sekalian, Hari Pahlawan bukan sekadar upacara tahunan. Ini adalah hari untuk memperbaharui komitmen kita pada bangsa dan negara. Ingatlah selalu, kemerdekaan ini dibayar sangat mahal.

Tugas kalian adalah menjaga harga kemerdekaan itu, bukan dengan peperangan, melainkan dengan kualitas diri, budi pekerti luhur, dan sumbangsih nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Mari kita tundukkan kepala, hening sejenak, mendoakan para Pahlawan bangsa yang telah gugur. Semoga semangat juang mereka senantiasa mengalir di dalam darah dan setiap langkah kita.

Selamat Hari Pahlawan, 10 November 2025. Terus kobarkan semangat kepahlawanan dalam setiap tindakan kalian!

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Teks Pidato untuk Kepala Sekolah SMA #1

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wa barokatuh

Kepada yang terhormat bapak ibu guru dan staf SMU Tunas Bangsa
Kepada siswa-siswi SMU Tunas Bangsa yang saya banggakan.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, hidayah dan inayah dari-Nya lah kita masih bisa diberikan kesempatan untuk bisa berkumpul di pagi hari yang cerah ini.

Saudara-saudara sekalian sebangsa dan setanah air, hadirin semua yang mulia, Di pagi yang cerah ini tepat tanggal meletusnya perang besar di Surabaya dalam rangka mempertahankan kemerdekaan negeri kita tercinta, Republik Indonesia. Pada saat itu, tidak terhitung berapa jumlah jiwa yang melayang demi kemerdekaan negara kita.

Bukan hanya nyawa, tapi juga harta benda yang juga tak terhitung. Pada saat itu, pertempuran tidak hanya terjadi di Surabaya, melainkan juga meletus di seluruh pelosok kota bahkan terjadi pula di seluruh pelosok tanah air. Semua itu dilakukan demi kemerdekaan negara kita tercinta.

Di bawah kepemimpinan Bung Tomo, pekik-pekik kemerdekaan pun menggelegar bagaikan suara petir. Teriakan "merdeka" menggema dari arek-arek Surabaya bagaikan jeritan singa yang haus daging dan darah. Kemerdekaan telah kita miliki. Penjajah ingin kembali merobek-robek persatuan kita, kemerdekaan kita bahkan martabat bangsa, sebagai bangsa yang merdeka.

Walaupun arek-arek Surabaya kalah canggih dalam persenjataan dengan senjata para penjajah yang modern, namun hal tersebut tidak membuat mereka mundur. sejengkal pun. Mereka tetap bertempur melawan penjajah meskipun hanya dengan tombak dan bambu runcing yang ditambah dengan letusan-letusan semangat yang menggelora, sehingga membuat nyali para penjajah mengecil dan akhirnya bertekuk lutut meninggalkan tanah air yang merdeka dan berdaulat.

Marilah bersama-sama. Dengan momen hari pahlawan ini, kita aplikasikan semangat juang para pahlawan kita dalam kehidupan kita sehari-hari. Terutama dalam hal membangun negeri ini untuk menjadi negeri yang lebih baik dari tahun ke tahun.

Demikian sambutan yang dapat kami sampaikan. Semoga Tuhan selalu bersama kita dalam memperjuangkan nasib hari depan yang lebih cerah dan lebih baik lagi. Terima kasih atas kesempatan dan waktu yang diberikan.

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarokatuh.

Teks Pidato untuk Kepala Sekolah SMA #2

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.
Yang saya hormati Bapak dan Ibu guru, serta anak-anakku siswa-siswi SMA yang saya banggakan.

Setiap tanggal 10 November, kita berhenti sejenak untuk menundukkan kepala dan mengenang mereka yang telah berjuang tanpa pamrih demi merah putih. Mereka adalah para pahlawan yang mengajarkan arti keberanian, pengorbanan, dan cinta tanah air yang sejati.

Namun anak-anakku, perlu kita sadari bersama: zaman telah berubah, dan bentuk perjuangan itu kini tidak lagi sama. Jika dulu para pahlawan berperang melawan penjajahan, maka kini kalian berjuang melawan kebodohan, kemalasan, korupsi, dan pesimisme.

Generasi muda hari ini memegang peran yang sangat penting dalam menentukan arah bangsa. Di tangan kalianlah masa depan Indonesia diletakkan. Kalian hidup di era serba cepat, penuh tantangan global dan disrupsi teknologi.

Maka perjuangan kalian bukan lagi di medan perang, melainkan di ruang belajar, di laboratorium, di dunia digital, dan di setiap langkah menuju kemajuan. Perjuangan kalian adalah perjuangan ilmu, akhlak, dan integritas.

Menjadi pahlawan masa kini berarti berani menjadi generasi yang berpikir kritis, jujur, dan bertanggung jawab. Berani menolak godaan untuk hidup instan. Berani mencintai bangsa ini dengan karya nyata, bukan sekadar slogan.

Dalam dunia yang dipenuhi informasi dan distraksi, kalian dituntut untuk tetap fokus, menjaga karakter, dan tidak kehilangan arah. Itulah medan tempur kalian sekarang: medan perjuangan melawan diri sendiri dan tantangan zaman.

Anak-anakku sekalian, jangan pernah meremehkan peran kecil yang kalian lakukan. Setiap langkah positif, belajar dengan sungguh-sungguh, menghormati guru, menolong teman, menjaga lingkungan, atau menolak perundungan, adalah wujud perjuangan. Kalian tidak perlu mengangkat senjata untuk menjadi pahlawan. Cukup dengan tekad kuat dan ketulusan hati, kalian telah ikut mengisi kemerdekaan dengan cara yang bermakna.

Bangsa ini tidak akan maju hanya dengan mengenang masa lalu. Indonesia akan tumbuh besar jika generasi mudanya berani bermimpi dan bekerja keras mewujudkannya. Kalian adalah penerus yang akan melanjutkan cita-cita para pahlawan. Jangan biarkan semangat juang mereka berhenti di buku sejarah. Hidupkan kembali semangat itu melalui semangat belajar, kreativitas, kepedulian sosial, dan sikap pantang menyerah.

Anak-anakku yang saya banggakan, Hari Pahlawan bukan sekadar seremoni tahunan. Ini adalah ajakan agar kita semua berjuang sesuai zaman kita. Mari kita isi kemerdekaan dengan karya, bukan keluhan; dengan semangat, bukan ketakutan.

Jadilah generasi yang tidak hanya mewarisi negeri ini, tetapi juga membangunnya menjadi lebih baik. Karena di pundak kalianlah masa depan Indonesia berdiri tegak.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh Pidato Hari Pahlawan untuk Lomba

Biasanya, Hari Pahlawan juga dimeriahkan dengan lomba pidato. Di bawah ini contoh pidato yang untuk lomba, dikutip dari buku Terampil Pidato tulisan Asul Wiyanto:

Assalamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Dewan juri yang saya hormati
dan teman-teman semuanya,

Dalam memperingati hari Pahlawan ini kita ingat sosok pejuang yang dengan gagah berani maju ke medan pertempuran untuk mempertahankan kemerdekaan. Sosok pejuang itu manusia hebat yang rela mengorbankan tenaga, pikiran, harta, dan juga nyawanya. Mereka berjuang tanpa mengharapkan gaji, tanpa mengharapkan imbalan. Bagi mereka, itu semua tidak dipikirkan dan juga tidak diharapkan. Yang diharapkan-nya adalah tujuan perjuangannya, yaitu Indonesia merdeka, bebas dari penjajahan.

Tempo dulu, banyak sekali sosok pejuang seperti itu. Mereka terlibat dalam pertempuran di berbagai daerah. Salah satu pertempuran yang paling dahsyat meletus di Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Itulah sebabnya, tanggal 10 November ditetapkan sebagai hari Pahlawan dan kita peringati setiap tahun.

Waktu itu Surabaya benar-benar gegap gempita. Suara bedil, meriam, teriakan, jeritan, dan rintihan berbaur. Keringat bercucuran dan darah menetes. Namun, para pejuang kita tak kenal lelah. Dalam keadaan mandi keringat dan bersimbah darah mereka terus maju menggempur musuh. Bung Tomo terus menggelorakan semangat para pejuang dengan pidato-pidatonya yang dahsyat. Banyak pejuang kita gugur di Surabaya dan di daerah-daerah lain. Puluhan ribu banyaknya. Mereka menjadi kusuma bangsa. Harum namanya. Besar jasanya.

Berkat perjuangan para pahlawan itu, kita menjadi bangsa merdeka. Kita bersyukur kepada Yang Maha Kuasa. Kita sangat berterima kasih kepada para pahlawan. Kita harus selalu meng-hormati para pahlawan. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati para pahlawannya," kata presiden pertama RI Bung Karno,

Sebagai wujud rasa terima kasih dan penghargaan itu, tentu saja tidak cukup bila kita hanya mengucapkannya di bibir. Tidak, tidak cukup. Kita harus meneruskan perjuangan para pahlawan itu. Bagaimana caranya? Apa kita juga harus ikut bertempur? Tidak. Perjuangan kita sekarang lain. Sebagai pelajar, kita sudah dianggap berjuang bila rajin belajar, disiplin, dan sopan. Perilaku disiplin dan sopan bukan hanya kita lakukan di sekolah, melainkan juga di rumah, di jalan, dan di mana saja.

Dengan rajin belajar, dengan berdisiplin, dan dengan selalu sopan, insya Allah kita kelak dapat melakukan perjuangan seperti para pahlawan kita meskipun dalam bentuk lain. Sebab, kata pahlawan yang berasal dari bahasa Sanskerta itu semula memang berarti 'buah atau hasil. Jadi, pahlawan artinya orang yang sudah membuahkan atau menghasilkan jasa bagi bangsa dan negaranya. Dengan demikian, yang disebut pahlawan bukan hanya yang pernah bertempur, melainkan juga ada pahlawan bidang olahraga, bidang kedokteran, bidang pertanian, bidang pendidikan dan lain-lain.

Nah, agar kita dapat menyumbangkan jasa kepada bangsa dan negara kita, sejak sekarang kita harus belajar giat. Jadi, wujud perjuangan kita sebagai siswa sekarang adalah belajar dan belajar. Semoga yang Maha Pemurah meridai dan me-mudahkan semua usaha kita.

Sekian, dan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Nah, itulah deretan pidato Hari Pahlawan 2025 yang bisa dibawakan kepala sekolah ketika mengisi amanat pembina upacara. Semoga membantu, ya!



Simak Video "Video K-Talk: Lagu 'Golden' KPop Demon Hunters dan Perdukunan Korea"

(sto/ams)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork