44 Kata-kata Pahlawan untuk Generasi Muda Penerus Bangsa yang Memotivasi

44 Kata-kata Pahlawan untuk Generasi Muda Penerus Bangsa yang Memotivasi

Anindya Milagsita - detikJogja
Kamis, 06 Nov 2025 15:33 WIB
Ir Soekarno saat memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia.
Ilustrasi Ir. Soekarno. Foto: Istimewa
Jogja -

Kemerdekaan yang berhasil diraih oleh bangsa Indonesia tidak terlepas dari perjuangan yang telah dilakukan oleh para pahlawan terdahulu. Tak hanya berjuang dalam kemerdekaan, para pahlawan juga dapat menginspirasi generasi muda di era sekarang dengan kata-kata mutiara yang disampaikan.

Kata-kata terkadang memiliki kekuatan yang luar biasa dalam menciptakan perubahan, termasuk ke arah yang lebih positif. Tidak terkecuali pesan yang ditinggalkan oleh para Pahlawan Nasional Indonesia. Ada begitu banyak pesan pahlawan yang masih sesuai dengan era sekarang, sehingga dapat dijadikan sebagai motivasi atau semangat tersendiri bagi para generasi muda.

Tidak hanya itu saja, pembacaan pesan pahlawan juga menjadi salah satu agenda yang tidak terlewatkan dalam peringatan Hari Pahlawan setiap tahunnya yang berlangsung di tanggal 10 November. Biasanya pada saat upacara Hari Pahlawan digelar, akan dibacakan pesan pahlawan yang begitu menyentuh dan menginspirasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, buat kamu yang penasaran dengan pesan para pahlawan yang memiliki makna mendalam, beberapa pilihannya akan diuraikan di dalam artikel ini. Untuk lebih jelasnya, temukan rangkumannya berikut ini.

ADVERTISEMENT

44 Kata-kata Pahlawan untuk Generasi Muda Penerus Bangsa

Terdapat begitu banyak pesan Pahlawan Nasional Indonesia yang dapat kita kenang sekaligus menjadi pembelajaran hingga sekarang. Dihimpun dari 'Pedoman Peringatan Hari Pahlawan' tahun 2025, 2021, dan 2018, berikut ulasannya secara lengkap.

1. Ir Soekarno

"Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia."

2. Laksamana Malahayati

"Laut bukan penghalang, tapi jalan menuju kehormatan."

3. Bung Tomo

"Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga." (Pidato di radio pada pertempuran menghadapi Inggris di Surabaya bulan November 1945)

4. Kasman Singodimedjo

"Kemerdekaan harus dijaga dengan kejujuran, bukan sekadar semangat."

5. Silas Papare

"Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku" (Disampaikan saat memperjuangkan Irian Barat atau Papua agar kembali bergabung dengan NKRI dan terlepas dari belenggu kolonial)

6. Wage Rudolf Supratman

"Nyanyian bisa menjadi api dalam dada bangsa."

7. Moh Hatta

"Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita."

8. Martha Christina Tiahahu

"Tubuh ini boleh lemah, tapi keberanian tidak pernah pudar."

9. Ir Soekarno

"Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri."

10. Mr Iwa Kusumasumantri

"Hukum hanya punya arti jika berdiri bersama rakyat, bukan di atasnya."

11. Supriyadi

"Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi " (Disampaikan saat memimpin pertemuan rahasia anggota Peta untuk melawan pemerintah Jepang)

12. Raden Dewi Sartika

"Wanita yang cerdas akan melahirkan bangsa yang kuat."

13. Nyi Ageng Serang

"Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya." (Disampaikan saat mendengar keluhan rakyat atas tindakan kolonial)

14. Sutan Sjahrir

"Kebebasan berpikir adalah bentuk pertama dari kemerdekaan."

15. Prof Moh Yamin, SH

"Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri." (Disampaikan saat Kongres Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928)

16. Ida Anak Agung Gde Agung

"Politik bukan alat kuasa, tetapi alat menjaga martabat bangsa."

17. RA Kartini

"Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata 'Aku tidak dapat!' melenyapkan rasa berani. Kalimat 'Aku mau!' membuat kita mudah mendaki puncak gunung."

18. Teuku Cik Di Tiro

"Tidak ada ketakutan bagi mereka yang memperjuangkan kebenaran."

19. Pattimura

"Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-pattimura muda akan bangkit." (Disampaikan sebelum menjalani hukuman gantung pada 16 Desember 1817)

20. Maria Walanda Maramis

"Perempuan bukan bayangan, tapi cahaya dalam rumah tangga dan bangsa."

21. Ir Soekarno

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya." (Pidato peringatan Hari Pahlawan 10 November 1961)

22. Frans Kaisiepo

"Tanah ini bukan milik segelintir orang, tetapi rumah bagi semua anak Indonesia."

23. Ratu Kalinyamat

"Aku rela mati demi harga diri dan tanah airku, sebab kehormatan tidak bisa dibeli."

24. Sisingamangaraja XII

"Jangan berharap hidup tenang selama kemerdekaan belum penuh."

25. Abdul Muis

"Perlawanan yang tidak lahir dari pikiran merdeka hanyalah letupan emosi, bukan perjuangan."

26. Pangeran Antasari

"Hidup untuk rakyat, mati untuk kehormatan."

27. Ki Bagus Hadikusumo

"Kemerdekaan adalah amanah Tuhan yang harus dijaga dengan iman dan ilmu."

28. Nyi Ageng Serang

"Lemah badan bukan alasan untuk tunduk, sebab jiwa bisa lebih tajam dari keris."

29. HOS Tjokroaminoto

"Seorang pemimpin sejati tidak hanya memerintah, tetapi menuntun."

30. Dr Cipto Mangunkusumo

"Perlawanan yang tidak lahir dari pikiran merdeka hanyalah letupan emosi, bukan perjuangan."

31. Ir Soekarno

"Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka." (Pidato pada saat peringatan HUT Proklamasi 1963)

32. Teuku Nyak Arif

"Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama." (Pidato saat menjadi Wakil Ketua DPR Sumatera pada Maret 1945)

33. Tjut Nyak Dien

"Kita tidak akan menang bila kita masih terus mengingat semua kekalahan."

34. Ki Hajar Dewantara

"Ing Ngarso Sung Tulodo (Di depan memberi contoh). Ing Madyo Mangun Karso (Di tengah memberi semangat). Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan)."

35. Jenderal Sudirman

"Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus."

36. Gubernur Suryo

"Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali." (Pidato di radio jelang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya)

37. I Gusti Ngurah Rai

"Kami sanggup dan berjanji bertempur terus hingga cita-cita tercapai." (Surat kepada Letnan Kolonel Termeulen yang tersalin dalam Bali Berjuang)

38. Moh Hatta

"Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi."

39. Bung Tomo

"Jangan memperbanyak lawan, tetapi perbanyaklah kawan". (Pidato melalui Radio Pemberontakan)

40. Ir Soekarno

"Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah"

41. Prof DR R Soeharso

"Right or Wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru saat itu pula kita wajib memperbaikinya."

42. Abdul Muis

"Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang." (Disampaikan sebagai anggota Volksraad saat kunjungan di Sulawesi)

43. Pangeran Sambernyowo atau KGPAA Mangkunegoro I

"Rumongso melu handarbeni (merasa ikut memiliki). Wajib melu hangrungkebi (wajib ikut mempertahankan). Mulat sario hangroso wani (mawas diri dan berani bertanggung jawab)."

44. Dokter Cipto Mangunkusumo

"Hari kemudian dari pada tanah kita dan rakyat kita terletak dalam hari sekarang, hari sekarang itu ialah kamu, hari Generasi Muda!"

Itulah tadi rangkuman pesan para pahlawan yang mampu memberikan motivasi sekaligus semangat bagi para generasi muda dan bisa dibacakan dalam upacara Hari Pahlawan tanggal 10 November setiap tahunnya. Semoga bermanfaat!




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads