Jalan Pengasih-Girimulyo Kulon Progo Masih Tertutup Longsor, Warga Sambat

Jalan Pengasih-Girimulyo Kulon Progo Masih Tertutup Longsor, Warga Sambat

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Senin, 27 Okt 2025 15:53 WIB
Kondisi longsor yang menutup akses jalan kabupaten di Sokomoyo, Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Senin (27/10/2025).
Kondisi longsor yang menutup akses jalan kabupaten di Sokomoyo, Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Senin (27/10/2025). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Kulon Progo -

Jalan penghubung antara Kapanewon Pengasih dengan Kapanewon Girimulyo di Sokomoyo, Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, masih tertutup material tanah longsor hingga hari ini. Sudah tiga hari ini jalan itu tak bisa dilalui.

Dari pantauan detikJogja di lokasi, Senin (27/10/2025) siang ini, terlihat material longsor masih memblokade jalan Pengasih - Girimulyo. Material tersebut berupa tanah dan batu dengan ketebalan berkisar 2 meter dan panjang hingga 20 meter.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo sudah menerima laporan kejadian ini sejak Jumat (24/10) lalu. Adapun saat ini BPBD masih berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo terkait bantuan sarana prasarana alat berat yang digunakan dalam proses pembersihan material longsor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang saat ini kita masih koordinasi dengan Dinas PU. Nanti penanganannya seperti apa, karena belum tanggap darurat, jadi dari kita, kita kembalikan lagi ke Dinas PU," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulon Progo, Budi Prastawa, saat dimintai konfirmasi wartawan lewat sambungan telepon, Senin (27/10).

Budi mengatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan pemerintah Kalurahan Jatimulyo terkait kemungkinan kerja bakti pembersihan lokasi dengan mempertimbangkan berbagai potensi yang ada.

ADVERTISEMENT

"Iya, kalau itu akan kita koordinasikan dengan kalurahan. Karena harus dilihat juga jumlah volume material longsor seperti apa, dan potensi longsor kembali masih kita kaji," ucapnya.

Satu hal krusial yang membuat proses pembersihan belum dapat dilakukan cepat karena adanya potensi longsor susulan. Walhasil, perlu waktu agak lama demi mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

"Iya masih ada, karena mengingat kondisi tebing yang begitu curam," terang Budi.

Material longsor menutup jalan di Kulon Progo, Senin (27/10/2025).Material longsor menutup jalan di Kulon Progo, Senin (27/10/2025). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja

Salah satu warga Surahman (67) mengatakan longsor besar ini terjadi secara bertahap sejak hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (23/10). Dia menyebut pergerakan tanah sudah mulai tercium sejak pukul 22.00 WIB.

"Malam Jumat itu hujan deras dari sore. Sekitar jam 10 malam sudah mulai ada suara tanah bergerak yang terjadi terus-menerus setiap 10 sampai 15 menit. Longsor besar yang menutup total jalan justru terjadi puncaknya pada jam 01.00 WIB dan sekitar jam 03.00 WIB dini hari. Akhirnya jalan tertutup total, tidak bisa dilewati sama sekali," jelasnya saat ditemui di lokasi, siang ini.

Surahman mengatakan putusnya akses ini secara signifikan mengganggu mobilitas masyarakat, terutama pelajar dan kegiatan ekonomi. Jalan ini merupakan jalur tercepat bagi warga Girimulyo yang ingin menuju pusat kota Wates maupun Kapanewon Pengasih.

"Akses anak-anak sekolah yang dari bawah (Pengasih) mau ke atas (Girimulyo) jadi tidak bisa. Begitu juga anak-anak dari sini yang sekolah di Wates atau Pengasih, sekarang tidak bisa lewat," tambahnya.

Akibatnya, warga terpaksa menggunakan jalur alternatif, baik memutar lewat jalur barat maupun timur. Jarak tempuh pun bertambah drastis.

"Kalau mutar, selisihnya lebih dari 5 kilometer. Biasanya lewat sini ke Wates hanya 20 menitan, sekarang kalau mutar bisa sampai 30 menitan lebih. Jelas ini sangat memberatkan dan membuang waktu," keluhnya.

Surahman mengungkap longsor di titik tersebut bukan kali pertama terjadi. Menurutnya, kejadian serupa sering terjadi setiap musim hujan.

Longsor terparah terjadi tiga tahun silam dan membutuhkan waktu lima hari untuk dibersihkan oleh BPBD.

"Aduh sudah sering. Setiap hujan mesti longsor, tapi yang paling banyak memang sekarang ini, sama tiga tahun yang lalu. Itu sampai dari BPBD di sini lima hari untuk membersihkan," ujarnya.

Warga sangat berharap agar pemerintah daerah segera turun tangan membersihkan material longsor dan melakukan perbaikan jalan secara permanen.

"Harapannya, longsor ini bisa segera dibersihkan, dan jalan bisa diperbaiki. Ini adalah akses ekonomi kami, juga akses anak-anak sekolah. Kasihan kalau harus terus-terusan memutar jauh," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya akses jalan kabupaten penghubung Kapanewon Girimulyo dengan Kapanewon Pengasih di Kulon Progo, terputus total usai longsor pada Jumat (24/10). BPBD Kulon Progo menyebut longsor dipicu oleh guyuran hujan deras yang terus-menerus melanda kawasan tersebut.

"Info awal yang kami dapat itu kemarin siang mas. Setelah Jumatan kisaran jam 14.00 WIB, karena hujan intensitas tinggi, terus memang daerah situ sebelumnya pernah longsor," ucap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulon Progo, Budi Prastawa, saat dimintai konfirmasi wartawan lewat sambungan telepon, Sabtu (25/10).

"Untuk tinggi tebing yang longsor hampir 100 meter, adapun lebar yang longsor 5 meter dan ketebalan yang nutup jalan kurang lebih 2 meter," ujarnya.




(afn/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads