Tren COVID-19 Meningkat Didominasi 3 Varian, Kemenkes Beri Penjelasan

Nasional

Tren COVID-19 Meningkat Didominasi 3 Varian, Kemenkes Beri Penjelasan

Suci Risanti Rahmadania - detikJogja
Kamis, 23 Okt 2025 12:53 WIB
A vaccination of small child, coronavirus and covid-19 concept.
Ilustrasi vaksin COVID-19. Foto: Getty Images/iStockphoto/Halfpoint
Jogja -

Kementerian Kesehatan mengungkap tren kasus positif COVID-19 pada 18 Oktober meningkat menjadi 3 persen dari 1 persen di minggu sebelumnya. Ada tiga varian yang merebak di Indonesia.

Dilansir dari detikHealth, data tersebut merupakan laporan Pengawasan Kasus Influenza dan COVID-19 pada 18 Oktober 2025 atau minggu ke-42. Diketahui, ada tiga varian yang merebak di Indonesia yakni XFG (57 persen), LF.7 (29 persen), XFG 3.4.3 (14 persen) di bulan Agustus.

Pada periode ini, dari total 258 pemeriksaan yang dilakukan, ditemukan 11 kasus positif COVID-19 yang terdiri atas 7 kasus sentinel SARI dan 4 kasus non-sentinel, dengan tingkat positivitas (positivity rate) sebesar 4,26 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas perlukah khawatir? Kemenkes meminta masyarakat tak perlu panik karena varian ini termasuk risiko rendah.

"Varian dominan COVID-19 yang ada di Indonesia saat ini termasuk dalam kategori varian dengan risiko rendah, sehingga tidak perlu panik, namun tetap penting menjaga protokol kesehatan," kata laporan Kemenkes, dikutip Rabu (22/10/2025).

ADVERTISEMENT

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman, menerangkan soal varian LF.7. Varian ini disebut adalah subvarian Omicron yang awalnya terdeteksi di India, khususnya di Gujarat.

"Diklasifikasikan oleh World Health Organization (WHO) sebagai Variant Under Monitoring," kata Aji saat dihubungi detikcom, Rabu (22/10).

Dia mengatakan varian ini mirip seperti flu biasa. Varian ini juga tergolong lebih ringan dibandingkan varian Delta.

Meski demikian, dia tetap meminta warga waspada terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan komorbid.

"Mirip flu biasa tapi perlu waspada untuk kelompok rentan," ucapnya lagi.




(afn/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads