Bagi umat Katolik, renungan harian Katolik hari ini adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 22 Oktober 2025 merupakan Peringatan Wajib Yohanes Paulus II. Dengan orang kudus Santa Salome, Wanita Pelayan Yesus; Santo Contardo Ferrini, Pengaku Iman; Santo Filipos, Hermes dan Severus, Uskup dan Martir; Santa Nunila dan Alodia, Martir. Kemudian, warna liturgi hari ini adalah hijau.
Mengangkat tema tentang kesetiaan, mari simak renungan Katolik hari Rabu, 22 Oktober 2025 yang dihimpun detikJogja dari buku "Inspirasi Pagi" oleh Bernardus Bria Seran Pr. Renungan harian Katolik berikut juga dilengkapi dengan bacaan Injil dan doa Katolik hari ini sebagai penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Katolik Hari Ini Rabu, 22 Oktober 2025
Bacaan Liturgi 22 Oktober 2025
Bacaan Pertama Rm. 6:12-18;
- Rm 6:12 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.
- Rm 6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
- Rm 6:14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
- Rm 6:15 Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!
- Rm 6:16 Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?
- Rm 6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
- Rm 6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
Bacaan Mazmur Mzm. 124:1-3,4-6,7-8;
- Mzm 124:1 Nyanyian ziarah Daud. Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, biarlah Israel berkata demikian?
- Mzm 124:2 jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita,
- Mzm 124:3 maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita;
- Mzm 124:4 maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir melingkupi diri kita,
- Mzm 124:5 maka telah mengalir melingkupi diri kita air yang meluap-luap itu.
- Mzm 124:6 Terpujilah Tuhan yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi gigi mereka!
- Mzm 124:7 Jiwa kita terluput seperti burung dari jerat penangkap burung; jerat itu telah putus, dan kitapun terluput!
- Mzm 124:8 Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
Bacaan Injil Luk. 12:39-48
- Luk 12:39 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
- Luk 12:40 Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan."
- Luk 12:41 Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?"
- Luk 12:42 Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya?
- Luk 12:43 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
- Luk 12:44 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.
- Luk 12:45 Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk,
- Luk 12:46 maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia.
- Luk 12:47 Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.
- Luk 12:48 Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut."
Bacaan Ofisi Hab. 1:1-2:4
- Hab 1:1 Ucapan ilahi dalam penglihatan nabi Habakuk.
- Hab 1:2 Berapa lama lagi, Tuhan, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: "Penindasan!" tetapi tidak Kautolong?
- Hab 1:3 Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi.
- Hab 1:4 Itulah sebabnya hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang benar; itulah sebabnya keadilan muncul terbalik.
- Hab 1:5 Lihatlah di antara bangsa-bangsa dan perhatikanlah, jadilah heran dan tercengang-cengang, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan.
- Hab 1:6 Sebab, sesungguhnya, Akulah yang membangkitkan orang Kasdim, bangsa yang garang dan tangkas itu, yang melintasi lintang bujur bumi untuk menduduki tempat kediaman, yang bukan kepunyaan mereka.
- Hab 1:7 Bangsa itu dahsyat dan menakutkan; keadilannya dan keluhurannya berasal dari padanya sendiri.
- Hab 1:8 Kudanya lebih cepat dari pada macan tutul, dan lebih ganas dari pada serigala pada waktu malam; pasukan berkudanya datang menderap, dari jauh mereka datang, terbang seperti rajawali yang menyambar mangsa.
- Hab 1:9 Seluruh bangsa itu datang untuk melakukan kekerasan, serbuan pasukan depannya seperti angin timur, dan mereka mengumpulkan tawanan seperti banyaknya pasir.
- Hab 1:10 Raja-raja dicemoohkannya dan penguasa-penguasa menjadi tertawaannya. Ditertawakannya tiap tempat berkubu, ditimbunkannya tanah dan direbutnya tempat itu.
- Hab 1:11 Maka berlarilah mereka, seperti angin dan bergerak terus; demikianlah mereka bersalah dengan mendewakan kekuatannya.
- Hab 1:12 Bukankah Engkau, ya Tuhan, dari dahulu Allahku, Yang Mahakudus? Tidak akan mati kami. Ya Tuhan, telah Kautetapkan dia untuk menghukumkan; ya Gunung Batu, telah Kautentukan dia untuk menyiksa.
- Hab 1:13 Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman. Mengapa Engkau memandangi orang-orang yang berbuat khianat itu dan Engkau berdiam diri, apabila orang fasik menelan orang yang lebih benar dari dia?
- Hab 1:14 Engkau menjadikan manusia itu seperti ikan di laut, seperti binatang-binatang melata yang tidak ada pemerintahnya?
- Hab 1:15 Semuanya mereka ditariknya ke atas dengan kail, ditangkap dengan pukatnya dan dikumpulkan dengan payangnya; itulah sebabnya ia bersukaria dan bersorak-sorai.
- Hab 1:16 Itulah sebabnya dipersembahkannya korban untuk pukatnya dan dibakarnya korban untuk payangnya; sebab oleh karena alat-alat itu pendapatannya mewah dan rezekinya berlimpah-limpah.
- Hab 1:17 Sebab itukah ia selalu menghunus pedangnya dan membunuh bangsa-bangsa dengan tidak kenal belas kasihan?
- Hab 2:1 Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku.
- Hab 2:2 Lalu Tuhan menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya.
- Hab 2:3 Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.
- Hab 2:4 Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.
Renungan Harian Katolik Hari Ini
Ada kisah tentang seorang satpam di sebuah gedung. Tugasnya sederhana, yakni berjaga di pos dan memeriksa tamu yang masuk. Banyak orang menganggap tugas itu remeh, tetapi satpam ini menjalankan pekerjaannya dengan setia. Suatu hari, ia mencegah seseorang masuk tanpa izin. Belakangan diketahui bahwa orang itu berniat jahat. Gedung itu selamat karena kesetiaan seorang satpam pada tugas kecilnya.
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengingatkan murid-murid-Nya melalui perumpamaan tentang tuan rumah yang waspada terhadap pencuri dan seorang hamba yang diberi tanggung jawab oleh tuannya. Pesannya jelas: Kesiapsiagaan dan kesetiaan adalah hal yang mutlak dalam mengikut Yesus, sebab kedatangan-Nya akan terjadi pada saat yang tidak terduga.
Kisah ini muncul setelah Yesus menasihati murid-murid-Nya agar berjaga-jaga. Petrus lalu bertanya apakah perumpamaan itu hanya ditujukan kepada para murid atau untuk semua orang.
Jawaban Yesus menegaskan bahwa setiap orang yang diberi tanggung jawab, baik sedikit maupun banyak, akan diminta pertanggungjawaban sesuai dengan apa yang dipercayakan kepadanya. Yesus berbicara kepada murid-murid yang kelak akan menjadi pemimpin jemaat, tetapi prinsip ini berlaku bagi semua pengikut-Nya.
Hidup orang percaya diibaratkan seperti seorang hamba yang ditugaskan tuannya. Ada dua sikap yang muncul. Hamba yang setia dan bijaksana adalah hamba yang selalu sadar bahwa tuannya bisa datang kapan saja. Karena itu, ia tidak menunda kewajiban, tetapi tetap melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh.
Ia memberi makan hamba-hamba yang lain pada waktunya. Ia bekerja bukan karena ingin dilihat orang, melainkan karena memahami tanggung jawabnya. Kesetiaan dan kebijaksanaannya tampak dari sikapnya yang konsisten dalam menjalankan kewajiban, baik ketika diawasi maupun tidak.
Sebaliknya, hamba yang jahat dan lalai berpikir bahwa tuannya akan datang terlambat, sehingga merasa bebas berbuat sesuka hati. Ia menyalahgunakan kuasa yang ada padanya, menindas sesama, tenggelam dalam kemabukan dan kesenangan diri.
Ia lupa bahwa setiap tanggung jawab pada akhirnya akan diuji, dan kelalaian itu akan mendatangkan hukuman. Sikapnya yang sembrono dan penuh keserakahan hanya membawa kehancuran, tidak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi orang-orang yang berada di bawah tanggung jawabnya.
Yesus mengingatkan bahwa iman bukan hanya soal percaya, melainkan juga kesetiaan dalam menjalankan tanggung jawab sehari-hari. Kita tidak tahu kapan Kristus akan datang, entah itu dalam kedatangan-Nya yang kedua atau dalam panggilan pribadi kita untuk menghadap-Nya.
Karena itu, kita diajak untuk selalu siap, hidup jujur, dan menjalankan amanat-Nya. Kita semua diberi tanggung jawab sesuai peran kita sebagai orang tua, anak, pemimpin, pekerja, pelayan Gereja, dan sebagainya. Semakin besar kepercayaan yang kita terima, semakin besar pula tanggung jawab yang harus kita jalani.
Mari kita merenung: Apakah kita sedang hidup sebagai hamba yang setia atau sebagai hamba yang lalai? Tuhan memanggil kita bukan hanya untuk percaya, melainkan juga untuk bertanggung jawab atas apa yang la percayakan.
Berbahagialah kita bila Kristus mendapati kita setia pada saat la datang, sebab kesetiaan itu akan diberi upah yang kekal.
Doa Penutup
Tuhan, penyelamat kami, kami telah Kaulahirkan menjadi putra-putra cahaya. Tolonglah kami mencintai cahaya dan mengerjakan yang benar. Semoga dengan demikian kami dapat memberi kesaksian tentang Engkau di hadapan semua orang.
Demi Yesus Kristus, Putra-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik hari ini Rabu, 22 Oktober 2025 dengan bacaan Injil dan doa penutup. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.
(sto/afn)
Komentar Terbanyak
Sultan HB X soal Keracunan MBG di SMA Teladan: Saya Kan Sudah Bilang...
Jokowi Hadiri Acara Dies Natalis Fakultas Kehutanan UGM
Kenapa Harimau Takut sama Kucing? Simak Faktanya