Kepala SMA Negeri 1 Jogja atau SMA Teladan, Ngadiya mengungkap kondisi terkini 32 siswa yang tidak masuk sekolah diduga akibat keracunan makan bergizi gratis (MBG). 32 siswa tersebut tidak masuk sekolah Kamis (16/10) diduga keracunan MBG yang dimakan Rabu (15/10).
Ngadiya sebelumnya mengatakan ada 33 siswa yang absen Kamis kemarin. Namun dari data ter-update, ia mengoreksi ada 32 siswa yang absen. Kini, kondisi mereka menurutnya semakin membaik.
"32 yang tidak masuk itu tadi malam sudah saya minta datanya ke orang tuanya masing-masing melalui WA dan udah ngirim semua. Tidak ada yang opname," ungkapnya saat dihubungi, Jumat (17/10/2025).
"Tadi pagi saya cek lagi yang belum masuk empat orang. Terus saya minta guru BK untuk ke rumahnya, tadi sudah ke rumahnya alhamdulilah mereka di rumah, tidak ke rumah sakit. Artinya sudah semakin membaik kesehatannya," sambung Ngadiya.
Ngadiya menambahkan, dari empat siswa yang belum masuk hari ini, dua di antaranya sakit namun bukan karena makan MBG.
"Dua orang bukan karena MBG tapi karena (sakit) yang lain sehingga tidak berangkat. Mereka meriang, mau pilek atau apa gitu," terang Ngadiya.
Sebelumnya, Ngadiya menjelaskan pihak sekolah baru mendapat laporan dari para siswanya pada Kamis (16/10). Jumlah siswa yang terdata mengalami gejala sekitar 43% dari total 972 jumlah keseluruhan siswa.
"Ada yang diare sampai dua kali, tiga kali, tapi juga ada yang hanya sakit perut saja," papar Ngadiya saat ditemui di SMA 1 Jogja, Kamis (16/10/2025).
"Kemudian tadi pagi kami kroscek ke seluruh kelas di SMA 1 Jogja. Dari hasilnya, siswa kami yang berjumlah 972 orang, tercatat 426 siswa mengalami sakit perut tadi malam, sekitar pukul 1 sampai pukul 3 dini hari," sambungnya.
Ngadiya mengatakan kejadian ini baru terjadi sekali ini di sekolahnya. Siswa merasakan gejala saat tidur di malam hari. Menurutnya, sebagian berobat ke fasyankes namun tidak sampai dirawat inap, sebagian siswa hanya diobati di rumah masing-masing.
"Tadi pagi ada beberapa yang masih merasa sakit perut, tapi sudah diberi obat di UKS dan pulang belajar seperti biasa," ungkap Ngadiya.
"Alhamdulillah tidak ada (rawat inap). Saat ini kami juga sedang mengambil beberapa sampel makanan dari rumah siswa dan dari sekolah untuk diperiksa lebih lanjut," imbuhnya.
Dari 426 siswa yang melapor mengalami gejala, kata Ngadiya, hanya 33 siswa yang tidak masuk sekolah hari ini. Para siswa tersebut menurutnya, mengalami sakit selain imbas dari makan MBG.
"Jadi kalau dipersentasekan, sekitar 43,82 persen siswa mengalami sakit perut. Tapi, setelah kami cek pagi ini, sebagian besar tetap masuk sekolah. Hanya 33 siswa yang tidak masuk hari ini, meskipun dari jumlah itu ada yang sakit dan ada yang izin karena alasan lain," ujarnya.
[Redaksi melakukan penyuntingan judul dalam artikel ini pada Jumat 17 Oktober 2025 pukul 16.10 WIB. Terima kasih]
Simak Video "Video: Jenguk Korban Dugaan Keracunan MBG, Ini Kata Walkot Palembang"
(afn/ahr)