Sultan HB X Sebut Tak Perlu Pengawalan: Nyopiri Sendiri Juga Ok

Sultan HB X Sebut Tak Perlu Pengawalan: Nyopiri Sendiri Juga Ok

Tim detikJogja - detikJogja
Selasa, 14 Okt 2025 07:00 WIB
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X saat memberikan keterangan di Jembatan Pandansimo, Srandakan, Bantul, Kamis (9/10/2025).
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X saat memberikan keterangan di Jembatan Pandansimo, Srandakan, Bantul, Kamis (9/10/2025). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Jogja -

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menyatakan dirinya tidak perlu menggunakan pengawalan dalam perjalanan dinas atau saat melakukan kunjungan kerja. Bahkan Sultan mengatakan dirinya juga bisa menyopir sendiri.

Hal ini disampaikan Sultan saat disinggung soal video viral belakangan ini yang merekam mobilnya saat sedang berhenti di lampu merah lalu disalip rombongan mobil yang dikawal polisi.

"Kenapa dipersoalkan? Kan tidak perlu dipersoalkan pakai pengawalan atau tidak, biasa aja," kata Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Jogja, Senin (13/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya memang saya biasa nggak ada pengawalan kok, kalau nggak acara resmi ok," imbuh Sultan.

Sultan menyatakan sejak dulu dirinya tidak pernah menggunakan pengawalan.

ADVERTISEMENT

"Iya (dari dulu), wong saya juga bisa nyupiri sendiri juga ok. Ya nggak perlu aja (pakai pengawalan), kecuali kalau acara resmi aja," ujar Sultan.

Diketahui, dalam video viral itu, Sultan menggunakan mobil pribadi berpelat nomor AB 10 HBX.

"Kalau mobil (dinas) AB 1 kan untuk acara resmi," ucap Sultan.

Penjelasan Setda DIY

Diberitakan sebelumnya, beredar di media sosial video yang merekam mobil Gubernur DIY Sri Sultan HB X sedang berhenti di lampu merah lalu disalip rombongan mobil yang dikawal polisi

"Mungkin mereka sibuk banget," tulis keterangan pada unggahan video di akun Instagram @unikinfold, Sabtu (11/10) pagi. Namun, pada siang harinya video tersebut telah dihapus.

Koordinator Substansi Bagian Humas Biro Umum, Humas, dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji membenarkan kejadian tersebut.
Menurut Ditya, momen itu terjadi saat Sultan HB X mendampingi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang berkunjung ke Kelor, Karangmojo, Gunungkidul, pada Rabu (8/10).

"Betul, kendaraan tersebut memang milik Sri Sultan HB X. Beliau menggunakan kendaraan pribadi saat mendampingi kunjungan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan di Karangmojo, Gunungkidul," kata Ditya saat dihubungi detikJogja, Sabtu (11/10).

Terkait mobil Ngarsa Dalem yang saat itu sedang berhenti karena lampu lalu lintas menyala merah kemudian dan disalip sejumlah mobil yang dikawal mobil patwal (patroli dan pengawalan), Ditya juga membenarkannya.

Untuk memastikan rombongan tersebut apakah rombongan AHY, Ditya meminta agar hal itu ditanyakan ke kementerian yang bersangkutan.

"Kemungkinan besar seperti itu. Tapi untuk pastinya mungkin lebih tepat jika yang mengonfirmasi dari pihak kementerian," ujarnya saat itu.

Klarifikasi Stafsus AHY

Adapun Stafsus Menko Infra Bidang Komunikasi dan Informasi Publik Herzaky Mahendra Putra membantah rombongan patwal itu merupakan AHY. Herzaky menyebut AHY lebih dulu meninggalkan lokasi.

"Kalau ada yang membuat statemen itu rombongan Menko AHY, tentu tuduhan ini tidak benar dan tidak berdasar. Jelas-jelas Pak Menko AHY sudah meninggalkan tempat 30 menitan lebih awal mendahului Sri Sultan. Jadi, tidak mungkin Pak Menko AHY malah tertinggal dan harus mendahului Sri Sultan di lampu merah seperti terlihat di video," tegas Stafsus Menko Infra Bidang Komunikasi dan Informasi Publik, Herzaky Mahendra Putra, dalam keterangan tertulis, dikutip dari detikNews, Minggu, (12/10).

Dia pun membantah jika patwal yang menyalip mobil Sultan Jogja itu rombongan AHY. Dia pun meminta publik mengecek sosok pemilik mobil lewat pelat nomor kendaraan.

"Saran kami, lain kali bisa bertanya dulu ke teman-teman yang berada di lokasi kegiatan sebelum terkesan asal bunyi atau asal komentar ke media. Apalagi sampai membuat komentar yang merugikan pihak lain," ujar Herzaky.

"Lalu, kalau ingin mengecek itu rombongan siapa, mungkin bisa dicek nomor pelat merah salah satu mobil yang ada di rombongan itu. Silakan netizen mencari tahu, kemungkinan pelat merah itu terasosiasi dengan instansi mana," sambungnya.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads