Hukuman Tragis Pengkhianat Mataram, Kuburnya Diinjak Tiap Peziarah di Imogiri

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Senin, 06 Okt 2025 07:00 WIB
Anak tangga berbentuk aneh di jalur menuju pemakaman raja-raja Mataram Islam di Imogiri, Bantul. Anak tangga itu diyakini sebagai kuburan pengkhianat di masa Sultan Agung. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

Serangan Sultan Agung ke Batavia pada 1629 gagal karena VOC membakar lumbung padi dan persediaan makanan Mataram. Konon, ada peran pengkhianat di tubuh Mataram yang membocorkan serangan tersebut, termasuk lokasi lumbung pangan yang sudah disiapkan oleh Sultan Agung.

Pengkhianat itu adalah Tumenggung Endranata. Dia mendapatkan hukuman yang sangat tragis akibat perbuatannya. Dia menerima hukuman mati.

Tak cuma itu, jasadnya dikubur di anak tangga menuju kompleks makam raja-raja Mataram di Imogiri. Praktis, tiap peziarah di makam Raja Mataram akan menginjak kubur pengkhianat tersebut.

Pantauan detikJogja, tampak anak tangga di pintu utama kompleks makam Raja-raja Mataram atau yang dikenal masyarakat dengan pasarean pajimatan berbentuk presisi dan memiliki sudut. Menyusuri anak tangga hingga ke lokasi makam Sultan Agung tampak ada satu anak tangga yang aneh.

Anak tangga itu tampak berekuk-lekuk seperti bekas pijakan dan tidak memiliki sudut seperti anak tangga lainnya. Sedangkan permukaan anak tangga itu cenderung halus ketimbang anak tangga lainnya.

Bupati Pasarean Pajimatan, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Rekso Kusumo menjelaskan, bahwa anak tangga itu memang sengaja dibuat berbeda. Pasalnya di bawah anak tangga itu terkubur tubuh seorang pengkhianat Kerajaan Mataram.

"Itu beda karena (tempat terkuburnya) pengkhianat Sultan Agung. Jadi saat dulu (Kerajaan Mataram) menyerang Batavia dia membocorkan lumbung-lumbung," katanya kepada detikJogja di Imogiri, Bantul, Minggu (5/10/2025).

Rekso melanjutkan, pengkhianat itu menjadi pembisik Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC terkait rencana penyerbuan Sultan Agung ke Batavia. Selain itu, pengkhianat tersebut juga memberitahu VOC keberadaan lumbung pangan tentara Mataram.

Anak tangga berbentuk aneh di jalur menuju pemakaman raja-raja Mataram Islam di Imogiri, Bantul. Anak tangga itu diyakini sebagai kuburan pengkhianat di masa Sultan Agung. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

"Pengkhianatnya Sultan Agung itu namanya Tumenggung Endranata," ujarnya.

Lebih lanjut, akibat berkhianat terhadap Kerajaan Mataram Endranata dijatuhi hukuman mati. Bahkan, Resko mengungkapkan bahwa jasad Endranata terbagi menjadi tiga bagian dan semua dikubur di sekitar anak tangga tersebut.

"Lalu dimutilasi. Jadi badannya di situ (anak tangga), kepalanya di tengah gapura (gapura masuk makam Sultan Agung) dan kakinya di dekat kolam (kolam di dekat anak tangga menuju makam Sultan Agung)," ucapnya.

Sedangkan perbedaan anak tangga tempat tubuh Endranata terkubur dengan anak tangga lainnya, Rekso menyebut karena sebagai penanda agar sengaja diinjak-injak. Menurutnya, semua itu sebagai pengingat jika mengkhianati Kerajaan Mataram maka hukumannya seperti itu.

"Memang seperti itu (bentuk anak tangganya) supaya yang ziarah itu menginjak-injak, karena itulah pengkhianatnya Jogja," katanya.

Menyoal apa yang membuat Endranata nekat mengkhianati Kerajaan Mataram, Rekso mengatakan karena terlalu dekat dengan VOC. Di sisi lain, Endranata juga mendapatkan banyak uang dari VOV.

"Dia itu dekat dengan Londo (Belanda), ya mungkin karena upetinya lebih besar saat itu," ujarnya.



Simak Video "Video Kebakaran Gudang Ban di Bekasi, Api Diduga dari Percikan Las"

(ahr/alg)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork