JPPI Ungkap 6.452 Siswa Keracunan MBG

Nasional

JPPI Ungkap 6.452 Siswa Keracunan MBG

Dwi Rahmawati - detikJogja
Senin, 22 Sep 2025 22:31 WIB
Rapat Komisi IX DPR soal makan bergizi gratis.
Rapat Komisi IX DPR soal makan bergizi gratis. (Foto: Dwi Rahmawati/detikcom)
Jogja -

Koordinator Nasional JPPI (Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia), Ubaid Matraji memaparkan temuan soal keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). Disebutkan ada 6.452 siswa yang keracunan MBG.

Dikutip dari detikNews, Ubaid mengungkapkan itu saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi IX DPR RI. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, juga menyoroti temuan kasus keracunan dari MBG.

"Laporan dari kawan-kawan yang kita sebar di beberapa provinsi. Jadi per 14 September kemarin, kami juga merilis ke media itu sudah di angka 5.360, lalu kemudian per 21 September kemarin, kita bikin PPT ini kita collect data lagi ternyata sudah tambah 1.092 kasus," kata Ubaid dalam RDPU Komisi IX DPR RI, Senin (22/9/2025) dikutip dari detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan saat masa penerimaan siswa baru di bulan Juni, jumlah kasus menurun. Namun grafik kembali naik memasuki bulan Juli.

"Itu peningkatannya bisa kelihatan pernah turun juga itu di bulan Juni turun karena memang sekolah bulan Juni-Juli itu masih SPMB atau PPDB ya sehingga angkanya kecil," ujar Ubaid.

ADVERTISEMENT

"Tapi begitu sekolah sudah masuk bulan Juli masuk kemudian Agustus SPPG dan September ini digeber MBG-nya maka naiknya angkanya gila-gilaan ya ribuan. Saya tidak tahu kalau kejadian semacam ini apakah sudah ada indikator ini KLB (kejadian luar biasa) peningkatannya itu sangat tajam sekali," imbuhnya.

Sementara itu Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menyikapi data tersebut dan mengaku khawatir angka tersebut membuat orang tua takut mengizinkan sang anak mengonsumsi MBG.

"Saya jujur khawatir, saya sangat khawatir sudah atau akan muncul ketakutan di antara orang tua murid untuk mengizinkan anak anaknya mengonsumsi MBG di sekolahnya," kata Charles dalam rapat.

"Sudah pasti ini under reported karena contoh di Jakarta saja satu minggu yang lalu, ada kejadian di Jakarta utara di Kelurahan Lagoa yang tidak muncul di media, ada 79 anak yang juga menjadi korban keracunan makanan. Dan saya yakin di tempat-tempat lain juga serupa, mungkin di kabupaten lain, provinsi lain, kejadian keracunan tapi tidak diliput media," imbuh legislator dari PDIP itu.

Dia juga menyoroti jika kasus keracunan MBG terjadi di banyak titik, diduga ada kesalahan pada sistem. Charles berharap temuan itu untuk ditindaklanjuti BGN.

"Nah, saya ingin menggarisbawahi tadi yang sudah disampaikan juga bahwa ketika hal ini terjadi di banyak titik, maka kesalahan kemungkinan bukan ada di SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi), tetapi masalah di sistem ya," jelasnya.




(aap/aap)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads