Nekatnya Seniman Jogja Bikin Mural 'Awas Intel' di Depan Aparat

Terpopuler Sepekan

Nekatnya Seniman Jogja Bikin Mural 'Awas Intel' di Depan Aparat

tim detikJogja - detikJogja
Minggu, 07 Sep 2025 18:24 WIB
Mural di bangunan kosong Jokteng Wetan simpang empat Jalan Brigjen Katamso, Kota Jogja, Selasa (2/9/2025) malam.
Mural di bangunan kosong Jokteng Wetan simpang empat Jalan Brigjen Katamso, Kota Jogja, Selasa (2/9/2025) malam. (Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja)
Jogja -

Pembuatan sebuah mural yang menunjukkan tulisan "Awas Intel" di bangunan kosong di Pojok Beteng (Jokteng) simpang empat Jalan Brigjen Katamso, Kota Jogja sempat didatangi polisi. Esoknya mural itu sudah rusak.

Tulisan itu berwarna hijau dengan latar merah muda layaknya warna pergerakan yang sedang ramai digunakan. Selain itu juga ada mural "Reset System" di bagian atas bangunan.

Salah satu kreator mural, bernama samaran Kinky20, menceritakan mereka membuat mural itu pada Senin (1/9) malam. Saat rombongan mereka hampir menyelesaikan lukisan, sejumlah orang berpakaian mendatangi. Tak lama, muncul rombongan polisi yang menaiki truk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekitar jam 7 atau setengah 8, kami didatangi segerombol orang yang berpakaian preman, kami awalnya juga tidak sadar. Setelahnya itu ada, mereka bergerombol banyak sekali," jelasnya saat dihubungi, Rabu (3/9/2025).

"Mereka mengaku polisi, tapi memang polisi, wong ada truknya polisi juga kok," ujar Kinky20.

ADVERTISEMENT

Kinky20 melanjutkan, saat beberapa orang itu datang, sudah ada bentuk intimidasi di mana para kreator mural dibentak. Selain itu, para polisi juga berkata bakal menggeledah dan menanyakan identitas. Para kreator mencoba tenang dan mengajak dialog polisi yang datang.

"Datang ke kami, dan mengintimidasi kami dengan suara yang agak emosi. Kami mencoba untuk tidak terpancing suasana, jadi kami berdialog tentang tujuan kami membuat karya kreatif di Jokteng Wetan itu," ungkap Kinky20.

"Karena kami tidak berbuat kriminal, mereka tidak bisa melakukan apa-apa. Dan mereka bicara geledah, mana identitas. Kok enak sekali mereka bicara seperti itu, geledah identitasnya mana, memang mereka mau bikinin kami BPJS atau apa gitu?" sambungnya.

Polisi Tersinggung Tulisan di Mural

Dalam dialog antar seniman dan polisi di lokasi itu, Kinky20 menjelaskan soal dasar hukum aksi mereka. Kemudian ternyata polisi mengaku tersinggung dengan salah satu mural.

"Di sana juga ada karya juga tentang polisi menindas, polisi menggilas, Mereka tersinggung dengan tulisan-tulisan itu. Jadi waktu saya bilang, di mana tulisan, di mana karya yang membuat tersinggung, dia lalu menunjuk tulisan itu," ujar Kinky20.

"Saya bicara tentang pasal-pasal juga, bahwa aksi yang kami lakukan itu sudah dilindungi oleh hukum. Dan mereka diam saja karena saya bicara tentang itu," imbuhnya.

Dialog berlangsung Panjang karena ada yang datang untuk bergabung. Dia menjelaskan oknum polisi yang awalnya membentak sudah minta maaf.Kinky20 mengaku tidak terkejut dengan kedatangan aparat tersebut.

"Kami sudah mengantisipasi itu, makanya kami tenang aja. Teman-teman kami tidak ada yang lari, tidak ada yang takut. Kami menghadapi bersama-sama," jelasnya.

Mural Rusak Keesokan Harinya

Setelah dialog itu, Kinky20 dan rombongannya pun pulang. Esok harinya, pada Selasa (2/9) beberapa rekannya mengecek mural di Jokteng bertulisan 'awas intel' ternyata dirusak oleh beberapa orang. Ia mengaku tak mengetahui siapa orang-orang yang merusak mural itu.

"Ternyata sudah ada segerombolan lima orang pakai helm gitu, pagi-pagi jam berapa gitu Selasa, itu sudah dicoret-coret, sudah dihapus lah kata-kata awas intel itu. Karya yang polisi menindas itu sudah juga ilang," terang Kinky20.

Dari pantauan detikJateng hari Selasa (2/9), pada mural "Awas Intel", tampak sebagian hurufnya sudah ditimpa cat merah sehingga tak terbaca lagi pesannya. Adapun tulisan "Reset System" masih utuh.

Polisi Buka Suara Soal Datangi Seniman Mural

Saat dimintai konfirmasi, Plt Kasi Humas Polresta Jogja, Iptu Gandung Harjunadi membenarkan polisi mendatangi lokasi mural tersebut. Gandung mengimbau agar seniman tidak membuat gambar yang provokatif.

"Terkait mural kemarin memang sempat didatangi petugas, termasuk Pak Kapolresta (Jogja)," kata Gandung saat dihubungi detikJogja, Selasa (2/9).

"Mengajak kawan-kawan seniman untuk tidak membuat gambar-gambar provokatif dan diajak supaya ikut menjaga Jogja tetap nyaman. Demo boleh, akan kita kawal dan amankan giat berpendapat tapi tidak anarkis," lanjutnya.

Gandung menambahkan, saat ini pihak kepolisian belum memberikan arahan kepada muralis untuk menghapus tulisan tersebut.

"Sementara biarkan dulu saja," ungkapnya.




(aap/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads