4 Niat Puasa Sunnah di Bulan Maulid Nabi Beserta Jadwal dan Keutamaannya

4 Niat Puasa Sunnah di Bulan Maulid Nabi Beserta Jadwal dan Keutamaannya

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Jumat, 05 Sep 2025 11:46 WIB
Happy Muslim family together making iftar dua to break fasting during Ramadan at the dining table at home focus on a bowl of dates. . High quality photo
Ilustrasi puasa sunnah di bulan Maulid Nabi. Foto: Getty Images/Malik Nalik
Jogja -

Rabiul Awal yang merupakan bulan Maulid Nabi menjadi momen penuh berkah bagi umat Islam. Banyak amalan sunnah dianjurkan untuk dilakukan, salah satunya dengan berpuasa. Oleh karena itu kita perlu memahami niat puasa sunnah bulan Maulid Nabi yang menjadi langkah awal untuk meraih pahala dan keberkahan di bulan istimewa ini.

Puasa sunnah yang dikerjakan di bulan Maulid Nabi tidak hanya menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga sebagai bentuk cinta kepada Rasulullah SAW. Setiap amalan baik di bulan ini diyakini membawa limpahan kebaikan bagi yang mengamalkannya.

Untuk itu, simak ulasan lengkap tentang niat, jadwal, dan keutamaan puasa sunnah di bulan Rabiul Awal berikut ini agar kamu bisa menjalaninya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Niat Puasa Sunnah di Bulan Maulid Nabi dan Keutamaannya

Terdapat 4 jenis puasa sunnah yang dapat dikerjakan bulan ini, yaitu puasa Senin, Kamis, ayyamul bidh, dan puasa sunnah mutlak.

ADVERTISEMENT

1. Puasa Senin

Dikutip dari buku Cerdas Intelektual dan Spiritual dengan Mukjizat Puasa tulisan Ustadz Yazid Al-Busthomi, kita dianjurkan untuk melaksanakan puasa Senin dan Kamis. Puasa Senin Kamis memiliki kedudukan yang sangat istimewa di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa puasa adalah amalan yang langsung diberikan balasan oleh Allah.

Orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan, yaitu ketika berbuka dan ketika bertemu dengan Allah. Bahkan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada minyak kasturi. Selain itu, pada hari Senin dan Kamis amal perbuatan manusia dihadapkan kepada Allah, sehingga puasa di hari itu menjadi momen untuk memperbanyak kebaikan sekaligus kesempatan mendapat ampunan dari-Nya.

Puasa Senin Kamis juga mengajarkan kesabaran, menjaga diri dari dosa, serta menjadi benteng dari api neraka. Dengan menahan diri dari syahwat, makanan, dan perbuatan buruk, seseorang dilatih untuk lebih sabar dan fokus pada amal baik. Puasa ini juga bermanfaat bagi kesehatan jasmani, karena memberi jeda teratur bagi tubuh untuk beristirahat dan menjaga keseimbangan pola makan.

Berikut ini adalah bacaan niat puasa Senin yang dikutip dari buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa tulisan Nur Solikhin.

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْاِثْنَيْنِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yaumal istnaini sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat puasa hari Senin sunnah karena Allah Ta'ala."

2. Puasa Kamis

Seperti dijelaskan sebelumnya, kita juga dianjurkan untuk melakukan puasa Kamis. Berikut ini adalah bacaan niatnya:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيسِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yaumal khamiisi sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat puasa hari Kamis sunnah karena Allah Ta'ala."

3. Puasa Ayyamul Bidh

Selanjutnya, di pertengahan bulan Rabiul Awal, kita juga dapat melaksanakan puasa sunnah ayyamul bidh. Puasa ini dikerjakan pada tanggal 13, 14, dan 15 menurut penanggalan Hijriah. Dikutip dari buku Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa karya Ustadz Ali Amrin Al Qurawy, puasa ayyamul bidh memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah meneladani sunnah Rasulullah SAW yang penuh keberkahan, memperoleh pahala besar yang setara dengan puasa setahun penuh, serta memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh.

Dengan berpuasa tiga hari setiap bulan, seorang Muslim tidak hanya mendekatkan diri kepada Nabi dan mendapatkan balasan pahala yang berlipat ganda, tetapi juga memberi kesempatan bagi tubuh untuk beristirahat dan pulih, sehingga ibadah lainnya dapat dijalankan dengan lebih baik.

Masih dikutip dari buku yang sama, berikut ini adalah bacaan niatnya:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yaumi al-biidh sunnatan lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Saya berniat puasa sunnah ayyamul bidh karena Allah Ta'ala."

4. Puasa Sunnah Mutlak

Puasa terakhir yang bisa dikerjakan pada bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah puasa mutlak. Dikutip dari buku Kitab Fikih Sehari-hari tulisan AR Shohibul Ulum, puasa mutlak adalah puasa sunnah yang dilakukan tanpa adanya tuntunan atau penetapan waktu tertentu dari syariat. Artinya, puasa ini dilakukan semata-mata karena ingin mendekatkan diri kepada Allah tanpa mengikatkan diri pada hari atau sebab tertentu. Karena tidak ada waktu khusus, maka niatnya pun cukup dengan niat puasa secara umum, sebagaimana dalam sholat sunnah mutlak.

Dikutip dari laman resmi NU Online, niat untuk mengerjakan puasa sunnah mutlak adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ الصَّوْمَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah karena Allah ta'ala."

Jadwal Puasa Sunnah Rabiul Awal 1447 H (2025)

Setelah memahami niat dan keutamaannya, sekarang mari kita simak jadwal puasa sunnah Rabiul Awal 1447 Hijriah berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 terbitan Kementerian Agama RI.

  • Senin, 25 Agustus 2025 (1 Rabiul Awal 1447 H): Puasa Senin
  • Kamis, 28 Agustus 2025 (4 Rabiul Awal 1447 H): Puasa Kamis
  • Senin, 1 September 2025 (8 Rabiul Awal 1447 H): Puasa Senin
  • Kamis, 4 September 2025 (11 Rabiul Awal 1447 H): Puasa Kamis
  • Sabtu, 6 September 2025 (13 Rabiul Awal 1447 H): Puasa Ayyamul Bidh (Hari ke-1)
  • Minggu, 7 September 2025 (14 Rabiul Awal 1447 H): Puasa Ayyamul Bidh (Hari ke-2)
  • Senin, 8 September 2025 (15 Rabiul Awal 1447 H): Puasa Senin & Puasa Ayyamul Bidh (Hari ke-3)
  • Kamis, 11 September 2025 (18 Rabiul Awal 1447 H): Puasa Kamis
  • Senin, 15 September 2025 (22 Rabiul Awal 1447 H): Puasa Senin
  • Kamis, 18 September 2025 (25 Rabiul Awal 1447 H): Puasa Kamis
  • Senin, 22 September 2025 (29 Rabiul Awal 1447 H): Puasa Senin

Demikian tadi penjelasan mengenai niat puasa sunnah bulan Maulid Nabi beserta jadwal dan keutamaannya. Semoga bermanfaat!




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads