Seorang wanita bernama Sumyati (57) meninggal dunia usai dipatuk ular berbisa yang ngumpet di lemarinya. Sumyati sempat dilarikan ke rumah sakit tapi tak tertolong.
Peristiwa tragis itu terjadi pada Minggu (17/8) pukul 19.30 WIB. Kala itu, Sumyati yang akan salat Isya melihat seekor ular menyelinap masuk ke rumahnya.
"Saat akan salat Isya, dia melihat ular di dalam rumah. Sontak dia meraih sapu dan mengusirnya, tapi malah lari ke bawah lemari," ungkap tetangga Sumyati, Tarsun, saat dimintai konfirmasi Selasa (19/8/2025), dilansir detikJateng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumyati pun terus memburu ular itu sampai ke bawah lemari. Nahas, ular itu tiba-tiba muncul dan balik menyerang Sumyati.
"(Ular) Tapi malah lari ke bawah lemari dan terus dicari. Tapi malah digigit di kaki, tapi ular ini akhirnya mati digebuk," kata Tarsun.
Sekitar dua jam setelahnya atau pukul 21.00 WIB, Sumyati merasakan demam hingga mata berkunang-kunang. Sumyati lalu pergi ke rumah Kasdi (80) tetangganya yang dikenal sebagai tabib yang biasa mengobati racun ular. Alih-alih membaik, kondisi Sumyati justru kian memburuk.
"Karena kondisinya memburuk, diobati tidak sembuh, korban dibawa ke RSUD Brebes," terang Tarsun.
Tidak lama dirawat, Sumyati meninggal pada pukul 22.30 WIB. Jenazah dimakamkan pada Senin (19/8) pagi di TPU setempat.
"Sekitar tiga jam setelah digigt ular, Sumyati meninggal dunia. Paginya langsung dimakamkan," jelas Tarsun.
Diduga Ular Kobra
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Cinanas, Hensika Cindy Setiawan, menerangkan ular itu mempunyai sisik hitam dan mengkilat. Ia menuturkan kobra dikenal mempunyai bisa yang beracun, dan korban yang terkena bisanya bisa tewas seketika.
"Kalau dari ciri-ciri seperti yang warga lihat itu jenis kobra. Memang bisa ular itu sangat beracun," ungkap Cindy saat dihubungi detikJateng, Selasa (19/8/2025) petang.
Diterangkan Cindy, wilayah Desa Cinanas dikelilingi area hutan dan tegalan. Secara kebetulan, rumah Sumyati berbatasan langsung dengan hutan yang di dalamnya masih banyak binatang buas.
"Semua ada 26 pedukuhan dan kebanyakan berdekatan dengan hutan dan tegalan. Masih sering ditemui binatang liar di hutan," ujarnya.
(ams/apu)
Komentar Terbanyak
UGM Batalkan Sewa Gedung untuk Launching Buku Roy Suryo dkk
Ditolak UGM, Launching Buku Roy Suryo dkk Pindah ke Kafe
Judul Buku Roy Suryo dkk yang Batal Dilaunching di UC UGM: Jokowi's White Paper