Viral di media sosial adanya curhatan seorang penumpang TransJogja diturunkan sebelum sampai tujuan dengan dalih jam operasional sudah usai. Dinas Perhubungan (Dishub) DIY pun angkat bicara terkait hal itu.
Dalam curhatan yang diunggah akun Instagram @merapi_uncover itu diungkapkan jika kejadian ini terjadi pada Kamis (7/8) malam sekitar pukul 20.30 WIB. Keterangan dalam unggahan itu tertulis kronologi kejadiannya.
detikJogja kemudian mencoba menghubungi penumpang tersebut. Adalah Bakti Saputra, warga Pajangan Bantul yang mengalami kejadian itu. Ia menjelaskan kronologi kejadian berawal dari ia dan seorang temannya naik TransJogja dari Halte Malioboro 3 pada pukul 20.00 WIB.
"9 orang naik, lalu perjalanan seperti biasa, sampai di halte Ngabean ada mas-mas dan mbak-mbak dikasih tahu (oleh petugas) 'ini cuma sampe jam 20.30 WIB nggih. Nah saya kira naikkan penumpang sampai 20.30 WIB saja, nggak nambah penumpang lagi," jelasnya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat (8/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sama penumpang dari (halte) Malioboro 3 ini cuma ditanyai 'penumpang terjauh mana?', saya ndak paham kenapa tanya seperti itu, ternyata mau diturunin setelah jam 20.30, saya pelanggan sejak 2008 cuman, ya karena gak pernah keluar malam jadi kagetnya di situ," imbuh Bakti.
Bakti menjelaskan, dalam perjalanan menuju halte tujuannya di halte Palbapang, setelah melewati pasar hewan Pasty, laju bus menurutnya melambat. Hingga akhirnya tepat pukul 20.30 WIB semua penumpang diturunkan di Halte Niten.
"Seperti biar sampe (halte) Niten jam 20.30, padahal padahal mungkin kalau dengan kecepatan normal bisa sampai (halte) Kasongan," ungkap Bakti.
"Lalu saya naik gocar sampai Palbapang. Motor saya juga tidak bisa keluar karena jam operasi parkir sama dengan jam operasi halte TransJogja," sambungnya.
Bakti mengaku terkejut dengan pelayanan TransJogja ini, terlebih ia mengaku baru pertama kali naik TransJogja pada last minute jam layanan. Ia menilai, inti masalah di kejadian ini hanya soal komunikasi yang kurang klir.
"Mungkin saya yang jarang naik TransJogja setelah isya atau last minute, jadi saya agak shocked. Beberapa penumpang juga kaget, karena mungkin juga tidak tersampaikan info dengan jelas," paparnya.
Tanggapan Dishub DIY
Dikonfirmasi mengenai kejadian ini, Kepala Dishub DIY, Chrestina Erni Widyastuti, mengatakan jam operasional TransJogja memang cuma sampai pukul 20.30 WIB. Hal ini menurutnya harus selalu diinformasikan ke penumpang.
"Jadi memang standarnya itu 20.30 selesai, dan seharusnya sudah diinformasikan ketika pada posisi sebelum halte terdekat diinfomasikan ke penumpang bahwa operasional TransJogja berakhir 20.30," jelasnya saat dihubungi, hari ini.
"Saya tidak tahu apakah itu diinformasikan atau tidak. Jadi ya akan diberhentikan pada posisi halte terdekat terakhir gitu," imbuh Erni.
Adapun terkait klaim yang menyebut laju bus melamban, kata Erni, pihaknya akan mengecek apakah ada aturan batas kecepatan pada jalur tersebut.
"Kalau itu dibilang melambat 30 km/jam, nah saya tidak tahu apakah di area itu kecepatannya 30 atau 40 atau 60, kalau memang melebih batas dari ketentuan yang diatur di jalan itu memang nanti driver juga kena sanksi," terangnya.
Lebih lanjut Erni bilang pihaknya akan melakukan klarifikasi kepada PR AMI selaku operator TransJogja juga dengan driver TransJogja yang bertugas pada kejadian itu. Dari klarifikasi itu kemudian akan dilanjutkan dengan evaluasi.
"Coba nanti kami akan diskusikan kembali apakah memang seperti itu atau memang bisa dilayani sampai akhir, karena memang 20.30 itu operasional terakhir," jelas Erni.
"Oh ya, (driver) juga kita klarifikasi, kita akan koordinasikan dengan PT AMI selaku operator. Kami klarifikasi lebih dulu seperti apa kondisinya, baru nanti evaluasi," pungkasnya.
(apl/ahr)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030