Belakangan ini istilah aura farming banyak digunakan di berbagai media sosial yang menunjukkan sejumlah potongan video dengan caption bertuliskan 'aura farming'. Namun, sebenarnya apa sih aura farming itu?
Dilansir detikNews, istilah aura farming yang belakangan ini viral dibicarakan oleh para pengguna media sosial berasal dari penampilan yang disuguhkan oleh salah satu anak Indonesia, yaitu Rayyan Arkan Dikha. Sosoknya menuai sorotan publik setelah tampil dengan begitu apik di atas perahu saat mengikuti aksi Pacu Jalur yang diadakan di Kuantan Singingi, Riau.
Tak hanya terampil dalam menjaga keseimbangan badannya, Rayyan Arkan Dikha yang lebih akrab dipanggil Dikha, membuat gerakan tarian yang penuh dengan percaya diri. Gerakan inilah yang kemudian viral dan banyak diikuti oleh pengguna media sosial lainnya.
Selain viral, sosoknya juga mendapatkan julukan memiliki 'aura farming'. Lantas, sebenarnya apa makna dari istilah aura farming ini? Berikut penjelasannya.
Apa Itu Aura Farming?
Dikutip dari The Guardian, secara umum aura farming berkaitan erat dengan aura yang dimiliki oleh seseorang. Pengertian aura farming adalah tentang upaya mengembangkan versi diri sendiri yang paling keren. Istilah ini merupakan sebuah slang yang diciptakan oleh Gen Z dan Alpha.
Awalnya aura farming muncul saat dunia gim video atau anime yang banyak bersinggungan dengan media sosial, terutama TikTok. Apabila di dalam gim video, istilah farming didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan oleh seseorang agar dapat menghasilkan pengalaman, mata uang, atau item dengan tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang.
Kondisi tersebut menghabiskan waktu yang tidak sebentar. Bahkan seseorang yang melakukan farming perlu untuk menyisihkan waktunya agar dapat mengejar hal-hal tadi.
Lebih lanjut, di TikTok terdapat fenomena menghitung poin aura. Terutama saat mereka melakukan sesuatu yang keren. Pengumpulan aura ini dimaksudkan agar dapat merebut perhatian para pemirsa maupun pengikut di media sosial mereka. Hal tersebut dimaksudkan sebagai cara untuk memberikan kepuasan terhadap diri sendiri.
Untuk itu, istilah aura farming di gim dan TikTok sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Namun, keduanya sama-sama dimaksudkan agar terlihat keren. Inilah yang membuat istilah aura farming tidak terlepas dari rasa keren yang sangat dan secara spesifik terhadap sesuatu yang tengah dilakukannya.
Sementara itu, dijelaskan dalam laman Sheknows, aura farming merupakan istilah yang mengacu pada tindakan saat anak-anak memamerkan gaya hidupnya agar mendapatkan penerimaan sosial yang disebut sebagai poin aura. Maka tak heran, tidak sedikit anak-anak muda yang berusaha menciptakan aura yang ditunjukkan di media sosial yang diharapkan bisa membuat orang lain kagum terhadap aura yang dimiliki.
Bahkan sebagian anak muda pengguna media sosial, baik Instagram maupun TikTok, ingin memancarkan aura yang tepat dengan memiliki aktivitas yang sesuai dengan aura mereka. Baik itu dilakukan sendirian maupun bersama teman-temannya. Oleh sebab itu, istilah aura farming menjadi fenomena yang dilakukan agar mendapatkan pengakuan di media sosial masing-masing.
Menariknya, terkadang aura farming bisa diakui oleh orang lain tanpa seseorang perlu melakukan hal-hal yang berlebihan. Bahkan aura luar biasa seseorang bisa memancing reaksi yang besar oleh orang lain. Inilah yang disebut aura farming.
Contoh Menunjukkan Aura Farming
Mengingat fenomena aura farming belakangan ini semakin viral, terutama di kalangan para remaja, terdapat beberapa contoh yang menunjukkan aura. Dikutip dari NDTV, aura farming merujuk pada kondisi saat aura seseorang terlihat meski mereka tidak melakukan sesuatu yang berlebihan.
Sebaliknya, aura yang tepat akan membuat seseorang bisa mengagumi tanpa perlu menunjukkan hal-hal yang luar biasa. Bahkan aura farming tak perlu membuat seseorang menunjukkan dirinya terlihat mencolok.
Salah satu contoh aura farming yang bisa saja dilakukan oleh pengguna media sosial adalah saat menunjukkan barang-barang favorit mereka. Misalnya saja saat seorang pengguna mengenakan pakaian atau sepatu yang sedang tren.
Alih-alih mengunggah saat mengenakan pakaian atau sepatu tersebut dengan menunjukkan keterangan, "Lihat baju atau sepatu aku keren kan", mereka dapat melakukannya dengan sedikit santai. Misalnya saja berpose tanpa melakukan usaha dan mengunggahnya dengan keterangan yang biasa-biasa saja. Apabila aura yang ditunjukkan tepat, maka secara otomatis ada perhatian yang akan didapatkan dari pengguna lain di media sosial.
Hal juga berlaku pada Rayyan Arkan Dikha yang sebelumnya telah disinggung di awal. Dikha memiliki aura farming hanya dengan menari di atas perahu lomba Pacu Jalur yang diikutinya dengan menambahkan tarian dan menyeimbangkan tubuhnya. Akan tetapi, saat aura yang ditampilkan tepat, maka dirinya mendapatkan perhatian yang begitu besar.
Dampak Aura Farming
Meskipun aura farming menjadi sebuah fenomena yang sebenarnya bisa menunjukkan pesona yang dimiliki masing-masing orang, tapi ada dampak tersendiri yang dapat terjadi apabila remaja melakukannya hanya demi mendapatkan perhatian, terutama orang-orang di sekitarnya.
Dikutip dari laman Parents, aura farming bisa memicu dampak negatif saat mereka kehilangan auranya atau berusaha dengan keras menunjukkan aura yang dimiliki agar disebut memiliki aura farming. Terlebih lagi apabila mereka terlalu berlebihan dan melakukan segala cara agar diakui.
Lebih lanjut, terdapat sebuah meme yang cukup viral menunjukkan tidak sedikit remaja berpura-pura agar memiliki aura farming. Misalnya saja, saat mereka melakukan adegan menjatuhkan selembar kertas. Kemudian ada seseorang yang mengambilnya, lalu remaja tersebut berpura-pura memberikan tanda tangan.
Oleh sebab itu, peran orang tua cukup penting dalam mengendalikan keinginan anak-anaknya untuk menunjukkan aura farming mereka. Terutama agar setiap anak menampilkan versi diri sendiri tanpa perlu memaksakan diri atau berpura-pura hanya demi diakui.
Kemudian setiap orang tua juga perlu untuk memberikan pemahaman bagi anak-anak agar tidak terlalu terobsesi pada aura, sehingga memicu pemikiran orang yang tidak memiliki aura akan memalukan. Penting untuk menanamkan fakta sederhana bahwa citra diri bisa coba untuk ditampilkan, tapi tidak harus selalu terlihat luar biasa atau diakui keberadaannya. Sebaliknya, mereka bisa membuat versi diri mereka sendiri yang bisa dibuat sesuai kemampuan.
Itulah tadi penjelasan mengenai istilah aura farming yang banyak digunakan oleh para pengguna media sosial, terutama TikTok, belakangan ini. Semoga informasi tadi dapat menjawab rasa penasaran detikers, ya.
Simak Video "Video: Kepoin Fun Fact Pacu Jalur yang Jadi Inspirasi Tren Aura Farming"
(sto/dil)