Jangan Panik! Ini Tips Tangani Gigitan Ular Weling dari Pakar UGM

Jangan Panik! Ini Tips Tangani Gigitan Ular Weling dari Pakar UGM

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Rabu, 25 Jun 2025 14:03 WIB
Ilustrasi ular weling
Ilustrasi Ular Weling (Foto: dok. Laman Thai National Parks)
Sleman -

Pakar Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengungkapkan pertolongan atau penanganan yang dilakukan jika tergigit ular weling. Gigitan ular weling ini diketahui bisa menyebabkan kematian. Lalu apa saja langkah-langkah penanganannya?

Dosen Fakultas Biologi UGM, Donan Satria Yudha, menyebut bisa ular weling mampu melumpuhkan tubuh manusia. Dia bilang ular weling merupakan ular berbisa tinggi.

"Ular weling tergolong ular berbisa tinggi. Ular ini juga tergolong cukup mematikan di Indonesia," kata Donan saat dihubungi detikJogja, Rabu (25/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski bisanya cukup mematikan, Donan menyebut korban gigitan ular weling masih ada peluang selamat. Dia mengungkapkan beberapa cara penanganan jika digigit ular tersebut.

"Yang pertama tenangkan pasien. Kemungkinan patukan/gigitan kering (dry-bite) dan proses venom merusak tubuh cukup lama (ada fase lokal dan fase sistemik). Kemudian pasien diminta untuk diam tak bergerak, dengan membaringkannya dalam posisi rileks," tuturnya.

ADVERTISEMENT

"Lakukan imobilisasi (membuat diam tak bergerak) pada bagian tubuh yang tergigit. Jika itu tungkai, maka gunakan bidai dan balut dengan ikatan pada minimal dua ujung bidai," jelas Donan.

Setelah melakukan imobilisasi terhadap korban, Donan menerangkan, proses selanjutnya adalah memasangkan bahan rigid (bisa kayu, bambu atau kardus) pada kedua sisi bagian tubuh yang terpatuk, sebagai contoh lengan dan kaki.

"Satukan bahan rigid tersebut dengan kain, mitela, perban atau bahan pengikat lain yang dapat menjadikan kedua sisinya tidak bergerak. Jika patukan terjadi pada bagian jari, pergelangan atau punggung tangan, maka pembidaian dari ujung jari sampai ketiak agar persendian tidak bergerak," kata Donan.

"Imobilisasi dengan pembidaian tersebut berguna untuk mengondisikan agar otot tidak berkontraksi. Karena jika otot berkontraksi, maka kelenjar getah bening yang terinfeksi venom akan mengalir ke seluruh tubuh," pungkasnya.




(ams/dil)

Hide Ads