Pelaku penembakan kaca mobil di pojok beteng (jokteng) wetan atau timur pada Rabu (28/5) lalu masih menjadi misteri. Polisi masih kesulitan memburu pelaku dan melakukan penyisiran CCTV.
Kasat Reskrim Polresta Jogja, Kompol Probo Satrio menjelaskan polisi saat ini masih dalam proses pencarian titik penembakan.
"Kita masih mencari titik penembakannya. Dari CCTV itu baru kita cari yang mengarah ke situ," kata Probo saat dihubungi detikJogja, Sabtu (31/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Probo mengatakan, kisi-kisi soal pelaku masih misterius. Sebab, dari penyisiran bukti CCTV di pojok beteng, kondisi mobil sudah dalam keadaan tertembak.
"Untuk pelaku belum ada, karena titik penembakan belum ditemukan, tepatnya di mana masih belum ketemu. Dari hasil CCTV yang kita dapat dari pojok beteng itu mobil di situ sudah tertembak. ," katanya.
"Jadi kan itu menurut korban di jokteng timur, pada saat mobil berhenti di jokteng timur, kaca itu sudah retak dan ada lubangnya, dari CCTV. Tepatnya belum bisa kita ketahui (CCTV saat penembakan)," jelas Probo.
Probo menyebut kemungkinan proses penyisiran CCTV untuk menemukan pelaku butuh waktu.
"Korban ini kan dari barat, di perempatan itu ada CCTV yang tergambar bahwa mobil itu sudah retak dan ada lubangnya, kemungkinan sudah ditembak. Jadi titik TKP kita masih mencoba memastikan. Kita sisir ke barat CCTV-nya. Dia dari arah barat, sekarang kami cek CCTV yang bisa memantau dari jokteng barat," ungkapnya.
"Masih dalam penyisiran CCTV. Kita sisir ke barat lagi, pelan-pelan butuh waktu lama itu," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada kejadian penembakan kaca mobil oleh orang tak dikenal (OTK) di pojok beteng (Jokteng) wetan atau timur, Kota Jogja, Rabu. Polisi menduga pelaku menggunakan senjata Airgun.
Plt Kasi Humas Polresta Jogja, Iptu Gandung Harjunadi, menjelaskan olah TKP dilakukan tim identifikasi Satreskrim Polresta Jogja usai korban melaporkan kejadian ini pada Rabu (28/5) siang.
"Dari hasil penyelidikan, benar telah terjadi penembakan diduga menggunakan senjata Airgun," jelas Gandung melalui keteranganya, Kamis (29/5/2025).
"Didapati kaca pintu kursi tengah retak-retak dan ada lubang kecil. Di dalam mobil tepatnya di bawah kursi samping sopir didapati sebuah gotri," sambungnya.
Saat ini, kata Gandung, polisi tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan memeriksa saksi-saksi.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Atas kejadian tersebut pelapor mengalami kerugian sebesar Rp 1,5 juta," pungkasnya.
Sebelumnya, beredar kabar di media sosial adanya aksi penembakan kaca mobil oleh OTK Rabu pagi. Korban diketahui bernama Mutiara Kumbara, warga Gamping, Sleman. Suami Mutia, Madha Soentoro, pun membeberkan kronologi kejadian yang menimpa istrinya itu.
Menurutnya, saat kejadian pagi tadi sekitar pukul 5.00 WIB itu, istrinya dalam perjalanan berangkat kerja. Setibanya di simpang pojok beteng (jokteng) wetan, istrinya berhenti karena lampu Apill memberi isyarat merah.
"Di bangjo Jokteng wetan dari arah barat, istri saya sendiri ndak ada pengendara lain, karena ndak memperhatikan tiba tiba ada kendaraan sepertinya motor lewat dari arah berlawanan, waktu lewat itu tahu-tahu kacanya tak!," ujarnya saat dihubungi, Rabu (28/5).
Madha mengatakan, usai kejadian istri masih melanjutkan perjalan dan tidak menyadari ada kaca mobilnya yang pecah. Setibanya di tujuan, saat mengecek mobil baru diketahui ada kaca yang pecah.
"Itu istri saya belum ngeh, tapi tahu ada suara keras banget. Itu (kaca pecah) dikira embun karena masih pagi banget masih agak gelap," paparnya.
"Itu istri mau makeup-in, pas sampai di tempat dicek ternyata bolong (kacanya). Kaca di saf tempat duduk tengah sisi kanan," sambung Madha.
"Harusnya ada (proyektil) di dalam mobil, karena kan tembus. Cuma sengaja belum saya apa-apakan, biar nanti polisi yang ngecek. Saat ini masih diusut Polresta Jogja," pungkasnya.
(ahr/ahr)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang