Hampir setiap hari, terdapat hari penting yang diperingati di berbagai belahan dunia. Pada 22 April 2025, masyarakat di berbagai penjuru dunia merayakan Hari Bumi. Sementara itu, masyarakat di Tanah Air juga memperingati Hari Demam Berdarah Nasional. Namun, tidak hanya itu, masih ada sejumlah hari besar internasional yang turut diperingati pada tanggal tersebut.
Menurut Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, 22 April 2025 adalah hari Selasa dalam penanggalan Masehi. Kemudian dalam Kalender Jawa, jatuh pada hari pasaran Selasa Wage, 23 Sawal 1958 (Za'). Sedangkan dalam penanggalan Hijriah, hari tersebut bertepatan dengan 23 Syawal 1446 H.
Lantas, tanggal 22 April 2025 memperingati hari apa? Berikut adalah beberapa hari penting nasional dan internasional yang diperingati hari ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanggal 22 April 2025 Memperingati Hari Apa?
Menurut National Day Calendar, Days of The Year, dan National Today, terdapat peringatan penting pada 22 April 2025 seperti Hari Bumi hingga Hari Demam Berdarah Nasional. Mari cermati penjelasan lengkapnya!
1. Hari Bumi
Hari Bumi adalah momen tahunan yang dirayakan di hampir seluruh dunia. Perayaannya dilakukan oleh berbagai kalangan mulai dari komunitas lingkungan, sekolah, organisasi internasional hingga individu yang ingin menunjukkan kepedulian terhadap planet yang kita huni. Aksi nyata pun beragam bentuknya, mulai dari menanam pohon, membersihkan pantai, hingga kampanye daring tentang pentingnya mengurangi plastik.
Peringatan ini muncul dari gagasan seorang senator Amerika Serikat bernama Gaylord Nelson pada tahun 1970 yang prihatin terhadap pencemaran lingkungan akibat aktivitas manusia. Sejak saat itu, Hari Bumi terus berkembang menjadi gerakan global. Saat ini, lebih dari satu miliar orang di hampir 200 negara terlibat setiap tahunnya.
Inti dari Hari Bumi adalah kesadaran kolektif bahwa lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. Baik di perkotaan maupun di desa, setiap langkah kecil untuk menjaga bumi akan memberikan dampak besar bagi masa depan. Oleh sebab itu, 22 April menjadi simbol penting untuk terus memperjuangkan bumi yang sehat dan berkelanjutan.
2. Hari Ibu Bumi Internasional
Berbeda dengan Hari Bumi yang lebih dikenal sebagai kampanye aksi lingkungan, Hari Ibu Bumi Internasional lebih menekankan pada hubungan spiritual dan ekologis antara manusia dan alam. Istilah 'Ibu Bumi' digunakan karena banyak budaya di dunia menganggap bumi sebagai sosok ibu yang memberikan kehidupan dan perlindungan.
Peringatan ini ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2009 atas usulan Bolivia, dan bertujuan menegaskan kembali bahwa bumi bukan hanya tempat tinggal, tapi juga bagian dari keseimbangan kehidupan yang harus dihormati. Di berbagai negara, terutama yang memiliki akar budaya lokal yang kuat, hari ini dirayakan dengan ritual syukur dan edukasi tentang pentingnya hidup selaras dengan alam.
Masyarakat diundang untuk tidak hanya menjaga bumi melalui aksi bersih-bersih atau tanam pohon, tetapi juga merenungkan bagaimana gaya hidup manusia bisa berdampak terhadap planet ini. Dengan semangat harmonisasi antara manusia dan alam, Hari Ibu Bumi mengingatkan bahwa semua makhluk hidup saling bergantung satu sama lain.
3. Perayaan Hujan di Bulan April
Berikutnya, ada Hari Hujan di Bulan April yang juga jatuh pada 22 April. Walaupun terkesan ringan dan unik, perayaan ini sebenarnya menyimpan makna perubahan musim di belahan bumi utara, terutama di wilayah seperti Inggris, Irlandia, dan Amerika Serikat.
Istilah 'April Showers' merujuk pada hujan singkat yang sering terjadi di bulan April. Di balik hujan ini, ada harapan akan datangnya bunga-bunga yang mekar di bulan Mei. Pepatah lama berbunyi, 'April showers bring May flowers'. Peringatan ini diciptakan oleh perusahaan kartu ucapan digital, dan walaupun tidak memiliki dasar sejarah yang mendalam, tetap saja menjadi momen yang menyenangkan untuk menikmati cuaca dan menyambut musim semi.
Meski di Indonesia April bukan musim bunga, kita bisa menjadikan hari ini sebagai refleksi tentang siklus alam. Hujan yang turun adalah bagian dari proses kehidupan. Layaknya tantangan, setelah badai akan selalu ada keindahan.
4. Hari Penghargaan Pemimpin Kepanduan Wanita Internasional
Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, 22 April juga dirayakan sebagai Hari Penghargaan Pemimpin Kepanduan Wanita Internasional. Ini adalah hari untuk memberikan apresiasi kepada para sukarelawan dewasa yang telah membimbing dan menjadi panutan bagi jutaan gadis dalam gerakan kepanduan.
Pemimpin kepanduan perempuan memainkan peran penting dalam membentuk karakter, keberanian, dan kemampuan kepemimpinan anak-anak perempuan. Mereka mengorganisasi kegiatan, memberikan bimbingan, dan menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari. Para pemimpin ini tidak selalu mendapat sorotan, namun dampaknya terasa sepanjang hidup para anggota kepanduan.
Perayaan dilakukan dengan berbagai cara. Anggota pramuka memberikan kartu ucapan, hadiah kecil, atau bahkan membuat acara khusus untuk menunjukkan rasa terima kasih. Ini adalah momen yang tidak hanya mengangkat peran perempuan dalam membina generasi muda, tetapi juga merayakan semangat komunitas dan pemberdayaan perempuan.
5. Hari Demam Berdarah Nasional
Di Indonesia, 22 April juga ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional. Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, penetapan ini muncul sebagai bentuk kepedulian terhadap ancaman demam berdarah dengue (DBD) yang masih tinggi, terutama di musim pancaroba seperti sekarang. Data Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa ribuan kasus tercatat setiap tahunnya, dan puluhan nyawa melayang karenanya.
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Banyak masyarakat masih kurang memahami bahaya fase kritis DBD yang justru terjadi saat demam mulai turun. Oleh sebab itu, edukasi tentang gejala, fase penyakit, dan cara penanganan menjadi sangat penting dalam peringatan ini.
Pemerintah bersama masyarakat menggalakkan gerakan 3M Plus sebagai bentuk pencegahan: menguras tempat penampungan air, menutup wadah air, memanfaatkan barang bekas, serta upaya tambahan seperti penggunaan obat nyamuk dan menjaga kebersihan lingkungan. Hari ini menjadi pengingat bahwa nyamuk kecil bisa berdampak besar, dan pencegahan tetap menjadi senjata paling ampuh.
Nah, itulah tadi sejumlah peringatan yang terdapat pada 22 April 2025. Semoga bermanfaat, detikers!
(par/afn)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM