2 Remaja Terciduk Bawa Bubuk Mercon di Sewon Ternyata Peracik dan Penjual

2 Remaja Terciduk Bawa Bubuk Mercon di Sewon Ternyata Peracik dan Penjual

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Senin, 24 Mar 2025 13:44 WIB
Dua tersangka penyalahgunaan bahan peledak saat dimintai keterangan di Polres Bantul, Senin (24/3/2025).
Dua tersangka penyalahgunaan bahan peledak saat dimintai keterangan di Polres Bantul, Senin (24/3/2025). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

Polisi menangkap dua remaja berinisial RNA (18) dan NAN (19) usai ketahuan hendak transaksi bubuk mercon di Sewon, Bantul pada Selasa (18/3). Bubuk mercon yang dijual itu ternyata merupakan produksi pelaku NAN.

"Kedua pelaku merupakan penjual dan peracik mercon," kata Kapolsek Sewon, Kompol Sultonudin kepada wartawan di Polres Bantul, Senin (24/3/2025).

Sulton menyebut keduanya merupakan warga Sidokerto, Godean, Sleman. Di mana RNA sebagai penjual, dan NAN sebagai peracik mercon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari pengakuan keduanya baru sekali ini, modusnya kedua tersangka menawarkan lewat online kepada calon pembeli. Jika ada pesanan lalu dibuatkan mercon di sekitar rumahnya, Sleman," ujarnya.

Sementara itu, NAN mengaku belum lama menggeluti peracikan mercon. Semua itu setelah dirinya bisa mengakses penjual serbuk mercon.

ADVERTISEMENT

"Jadi dari video YouTube, terus mencoba dan beli bahannya di online. Nah, pertama beli bahan (serbuk mercon) satu kilogram Rp 200 ribu," ucapnya.

Untuk satu selongsong mercon, kata NAN, membutuhkan sekitar lima gram serbuk mercon. NAN bekerja sama dengan RNA untuk menjual hasil produksinya itu.

"Saya tidak menerima orderan, ada teman saya. Tapi mercon itu kadang saya pakai sendiri dan kadang dijual," katanya.

Sedangkan RNA mengaku jika berperan sebagai penjual serbuk mercon dan mercon bentuk longsongan. RNA nekat menjual barang tersebut karena tergiur keuntungannya.

"Iya karena tergiur keuntungannya dan memanfaatkan momen bulan Ramadan juga. Untuk satu kilogram serbuk mercon itu dijual Rp 300 ribu. Kalau keuntungannya buat jajan," ucapnya.

Selain itu, NAN menjual serbuk mercon dan mercon jenis longsongan melalui sistem online. Namun, penjualannya bersifat terbatas.

"Jualannya secara online tapi ke orang-orang yang dikenal saja, kadang lewat WA (WhatsApp) itu," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi menciduk dua remaja yang hendak melakukan transaksi bubuk mercon di Bangunharjo, Sewon, Bantul. Saat itu, keduanya kedapatan membawa bubuk mercon seberat 3,3 kilogram (Kg).

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry, mengatakan transaksi itu berlangsung Selasa (18/3) sekitar pukul 17.00 WIB. Transaksi itu berhasil digagalkan berkat informasi dari masyarakat.

"Dapat informasi itu, anggota Polsek Sewon langsung mendatangi lokasi dan mendapati dua orang laki-laki berboncengan motor berhenti di depan sekolah," katanya saat dihubungi detikJogja, Rabu (19/3).

Karena mencurigakan, polisi lalu mendatangi, dan memeriksa kedua orang tersebut. Hasilnya, polisi menemukan bahan peledak yang tersimpan di dalam tas punggung.

"Setelah diperiksa, petugas menemukan bahan peledak berupa serbuk petasan seberat 3,3 kilogram di dalam tas gendong warna oranye yang dibawa kedua orang tersebut," ujarnya.




(afn/ams)

Hide Ads