Pakar geologi di China mengklaim sudah menemukan sumber energi yang disebut 'tak terbatas'. Sumber tenaga itu diklaim bisa menyediakan bahan bakar bagi Negeri Panda hingga 60 ribu tahun!
Berdasarkan survei nasional China dilansir detikInet Selasa (4/3/2025), kompleks pertambangan di Bayan Obo di Mongolia Dalam, daerah otonom kawasan China utara, diduga mengandung cukup thorium. Mineral itu dikatakan bisa mencukupi kebutuhan energi China 'hampir selamanya'.
Unsur yang bersifat sedikit radioaktif ini dapat digunakan untuk membuat jenis pembangkit listrik tenaga nuklir yang disebut reaktor garam cair, dan dapat menyediakan energi dalam jumlah besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diberitakan dari Daily Mail, para peneliti memerkirakan jika pertambangan itu dieksploitasi sepenuhnya, maka mereka bisa mendapatkan setidaknya 1 juta ton thorium.
Studi tersebut mengklaim bahwa sumber daya thorium dalam limbah pertambangan negara itu tetap sama sekali tidak tersentuh, dan jika diekstraksi dengan benar, dapat menjadi cukup besar untuk mengakhiri ketergantungan dunia terhadap bahan bakar fosil.
Laporan survei itu muncul ketika China, Rusia, dan Amerika Serikat (AS) berlomba-lomba memperluas teknologi nuklir mereka dan menjadikan nuklir sebagai sumber daya energi utama. Presiden AS Donald Trump sejatinya hendak menandatangani perjanjian dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Kesepakatan tersebut membuat AS bisa menambang cadangan tanah jarang di Ukraina.
Survei yang dilakukan Beijing mengidentifikasi 233 zona thorium di seluruh Negeri Panda. Jika akurat, menunjukkan cadangan thorium di negara itu secara signifikan melebihi perkiraan sebelumnya.
Unsur tersebut diperkirakan 500 kali lebih melimpah daripada uranium-232 yang digunakan dalam reaktor nuklir konvensional, thorium telah dianggap sebagai solusi potensial untuk memenuhi permintaan tenaga nuklir.
Reaktor nuklir menciptakan energi dengan memaksa unsur-unsur radioaktif menjalani proses yang disebut fisi. Selama proses ini, unsur tersebut terurai menjadi unsur-unsur yang lebih kecil dan lebih stabil dan melepaskan panas yang dapat digunakan untuk menggerakkan turbin uap.
Torium sendiri tidak bersifat fisil, artinya tidak dapat digunakan untuk fisi, tetapi dapat menyediakan dasar untuk reaksi fisi. Hal ini karena thorium bersifat 'subur', artinya ia dapat berubah menjadi uranium-233 (U-233) saat dibombardir dengan neutron.
Dalam reaktor garam cair, thorium dicampur dengan bahan kimia yang disebut litium fluorida dan dipanaskan hingga sekitar 1400Β°C. Campuran ini kemudian dibombardir dengan neutron hingga sebagian thorium mulai berubah menjadi uranium-232 yang kemudian meluruh dalam reaksi fisi.
Saat meluruh, uranium ini menghasilkan lebih banyak neutron yang mengubah thorium tambahan menjadi bahan bakar. Secara teori, desain reaktor ini dapat mengubah unsur yang sangat melimpah menjadi sumber daya yang hampir tak terbatas.
(apu/afn)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan