Hampir setiap hari, terdapat hari penting yang diperingati di berbagai belahan dunia. Pada 5 Maret 2025, masyarakat di berbagai penjuru merayakan Hari Kesadaran Pelucutan Senjata dan Non-Proliferasi Internasional. Namun, tidak hanya itu, masih ada sejumlah hari besar internasional yang turut diperingati pada tanggal tersebut.
Menurut Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, 5 Maret 2025 adalah hari Rabu dalam penanggalan Masehi. Kemudian dalam Kalender Jawa, jatuh pada hari pasaran Rabu Legi, 5 Pasa 2158 (Za'). Sedangkan dalam penanggalan Hijriah, hari tersebut bertepatan dengan 5 Ramadhan 1556 H.
Lantas, tanggal 5 Maret 2025 memperingati hari apa? Berikut adalah beberapa hari penting nasional dan internasional yang diperingati hari ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanggal 5 Maret 2025 Memperingati Hari Apa
Menurut National Day Calendar, Days of The Year, dan National Today, terdapat peringatan penting pada 5 Maret 2025 seperti Hari Kesadaran Pelucutan Senjata dan Non-Proliferasi Internasional hingga Hari Film Seluloid. Mari cermati penjelasan lengkapnya!
1. Hari Kesadaran Pelucutan Senjata dan Non-Proliferasi Internasional
Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman global tentang pentingnya pelucutan senjata dan pencegahan penyebaran senjata pemusnah massal. Organisasi seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta berbagai lembaga perdamaian dunia aktif mengadakan diskusi, kampanye, dan forum pendidikan guna menyoroti dampak negatif senjata terhadap perdamaian dan keamanan internasional.
Di berbagai belahan dunia, kegiatan peringatan ini mencakup seminar, pameran edukasi, hingga kampanye media sosial. Tahun 2025, peringatan ini akan melibatkan berbagai inisiatif seperti pameran interaktif di Wina dan peluncuran kampanye digital yang mengajak masyarakat untuk menyuarakan pendapat mereka tentang pentingnya pelucutan senjata.
Kesadaran akan pelucutan senjata bukan hanya soal mengurangi jumlah senjata yang beredar, tetapi juga memastikan masa depan yang lebih aman bagi semua. Dengan menekan perdagangan senjata ilegal dan mengadvokasi solusi damai, dunia diharapkan semakin dekat menuju stabilitas global yang berkelanjutan.
2. Rabu Abu
Sebagai awal dari masa Prapaskah, Rabu Abu merupakan hari suci bagi umat Kristen, terutama Katolik. Rabu Abu menandai dimulainya 40 hari puasa dan pertobatan menjelang perayaan Paskah. Tradisi ini sudah berlangsung sejak berabad-abad yang lalu, di mana umat menerima abu di dahi sebagai simbol pertobatan dan pengingat akan kefanaan manusia.
Tahun ini, Rabu Abu bertepatan dengan 5 Maret 2025. Perayaan Rabu Abu dilakukan di gereja-gereja di seluruh dunia. Para pemuka agama memberkati abu yang diperoleh dari pembakaran daun palma tahun sebelumnya. Abu tersebut kemudian dioleskan di dahi jemaat dalam bentuk tanda salib sambil diiringi doa-doa refleksi dan pengampunan.
Bagi umat yang menjalankan, Rabu Abu menjadi waktu untuk memulai perenungan diri dan meningkatkan kedekatan spiritual. Selain berpuasa dan berpantang, umat juga diajak untuk melakukan lebih banyak amal dan perbuatan baik sebagai bentuk persiapan menuju kebangkitan Kristus di hari Paskah.
3. Hari Data Terbuka Internasional
Di era digital, akses data yang transparan menjadi kunci bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hari Data Terbuka Internasional diperingati untuk mengkampanyekan pentingnya akses informasi yang bebas dan dapat digunakan oleh siapa saja. Sejak pertama kali dirayakan pada tahun 2010, peringatan ini semakin mendapat perhatian luas, terutama dari komunitas ilmuwan, jurnalis, dan pengembang teknologi.
Di berbagai negara, pemerintah dan organisasi nirlaba menggunakan Hari Data Terbuka Internasional sebagai kesempatan untuk merilis data publik yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Acara seperti lokakarya pemrograman, diskusi kebijakan, hingga tantangan analisis data sering kali menjadi bagian dari perayaan ini.
Tujuan utama dari Hari Data Terbuka adalah meningkatkan transparansi, mendorong inovasi, dan memungkinkan masyarakat menggunakan data untuk kepentingan bersama. Dengan akses data yang lebih luas, masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan yang berbasis fakta dan memperkuat demokrasi di berbagai sektor.
4. Hari Topi Nasional Kirgistan
Di Kirgistan, topi bukan hanya sekadar aksesori, tetapi juga simbol identitas budaya. Hari Topi Nasional Kirgistan dirayakan setiap 5 Maret untuk menghormati ak-kalpak, topi tradisional pria Kirgistan yang telah menjadi bagian dari warisan budaya mereka. Sejak ditetapkan sebagai hari peringatan pada tahun 2011, masyarakat Kirgistan terus merayakannya dengan penuh kebanggaan.
Pada peringatan Hari Topi Nasional di Kirgistan, berbagai kegiatan budaya diselenggarakan, mulai dari parade, pameran seni, hingga diskusi tentang pentingnya melestarikan warisan budaya. Anak-anak sekolah sering diajarkan tentang sejarah dan makna dari ak-kalpak, sementara pria dari berbagai usia mengenakan topi ini sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi.
Keberadaan Hari Topi Nasional Kirgistan juga memiliki makna lebih luas dalam menjaga jati diri bangsa di tengah arus modernisasi. Dengan terus mengenang dan menggunakan ak-kalpak, masyarakat Kirgistan menegaskan bahwa tradisi mereka tetap hidup dan dihargai oleh generasi muda.
5. Hari St Piran
Di wilayah Cornwall, Inggris, tanggal 5 Maret menjadi hari penting untuk merayakan Hari St. Piran. Santo ini dikenal sebagai pelindung para penambang timah, yang dahulu menjadi industri utama di wilayah tersebut. Legenda mengatakan bahwa St. Piran menemukan cara mengekstrak timah dari batu, sebuah penemuan yang mengubah perekonomian Cornwall.
Setiap tahunnya, warga Cornwall merayakan Hari St Pirani dengan parade besar, festival musik, dan berbagai pertunjukan budaya. Bendera St. Piran, yang berwarna hitam dengan salib putih, dikibarkan di berbagai sudut kota sebagai simbol kebanggaan daerah. Di beberapa tempat, perayaan ini juga diiringi dengan pementasan sejarah hidup sang santo.
Selain sebagai penghormatan terhadap St. Piran, tanggal 5 Maret juga menjadi ajang perayaan identitas dan kebersamaan bagi masyarakat Cornwall. Dengan tetap menjaga tradisi ini, mereka menunjukkan bahwa warisan budaya dan sejarah tetap memiliki tempat penting dalam kehidupan modern.
6. Hari Film Seluloid
Dunia perfilman memiliki sejarah panjang, dan Hari Film Seluloid didedikasikan untuk merayakan keunikan film yang diproduksi dengan teknologi seluloid. Sejak pertama kali diperingati pada tahun 2017, Hari Film Seluloid menjadi ajang bagi pencinta film untuk kembali mengapresiasi format film 35mm yang memberikan kualitas visual khas yang sulit ditandingi oleh format digital.
Beberapa bioskop independen biasanya mengadakan pemutaran khusus film-film klasik yang direkam menggunakan seluloid. Selain itu, festival dan diskusi tentang sejarah sinematografi juga sering menjadi bagian dari perayaan ini. Para sineas dan pecinta film menggunakan kesempatan ini untuk berbagi cerita dan pengalaman tentang betapa berbedanya proses pembuatan film dengan seluloid dibandingkan dengan teknologi digital modern.
Hari Film Seluloid bukan hanya soal nostalgia. Peringatan ini juga mengingatkan industri film tentang pentingnya menjaga keberagaman medium dalam berkarya. Dengan tetap mempertahankan penggunaan seluloid dalam beberapa produksi, perfilman dunia dapat terus menawarkan pengalaman sinematik yang lebih autentik dan berkarakter.
Nah, itulah tadi sejumlah peringatan yang terdapat pada 5 Maret 2025. Semoga bermanfaat, detikers!
(par/apu)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM