Timbunan sampah yang muncul di bekas lahan Teras Malioboro 2 (TM2), Malioboro, Kota Jogja, mulai dievakuasi hari ini. Evakuasi ditargetkan selesai dalam dua hari.
Pantauan detikJogja di lokasi, Selasa (18/2/2025), terlihat setidaknya 6 truk oranye pengangkut sampah yang melakukan pengambilan sampah-sampah di sisi timur-utara lahan tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, Ahmad Haryoko, menjelaskan tumpukan sampah yang harus dievakuasi mencapai puluhan rit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekitar 30-40 rit perkiraan. Dalam dua hari ini kita kebut, mudah mudahan armada kita cukup," jelas Haryoko saat dihubungi wartawan, hari ini.
Haryoko menduga tumpukan sampah itu berasal dari bongkaran para pedagang saat relokasi pada Januari lalu. Menurutnya, sampah-sampah ini akan dibawa ke TPA Piyungan.
"Setahu saya baru pas pindahan kemarin, kan pedagang pergi meninggalkan sampah di situ," ungkap Haryoko.
"Ini kan atas perintah dari Pemda DIY, kita dibantu DLHK DIY, untuk dibawa ke lokasi pengolahan di TPA Regional (Piyungan)," tutur dia.
Sebelumnya, bekas lahan Teras Malioboro 2 (TM2) di utara gedung DPRD Provinsi DIY, Malioboro, Kota Jogja, terpantau dipenuhi timbunan sampah Senin (17/2). Sampah tampak menggunung di pojok timur-utara lahan tersebut.
Tumpukan sampah cukup luas dan tinggi, bau busuk pun menyeruak di sekitar lokasi. Kepala UPT Pengelolan Kawasan Cagar Budaya atau UPT Malioboro, Ekwanto, menjelaskan sampah-sampah tersebut berasal dari sampah pengunjung Malioboro.
"Sampah khusus pengunjung, dari Tugu sampai alun-alun utara. Itu sampah dari Malioboro, sementara masih dalam evakuasi tapi belum selesai oleh DLH. Tiap hari ada pengangkutan," jelas Ekwanto saat dihubungi wartawan.
Ekwanto menegaskan tumpukan sampah tersebut hanya bersifat sementara dan dievakuasi berkala.
"Itu sementara, penampungan sementara, karena ini kan masih darurat sampah to, karena kalau Malioboro tidak terkondisi dengan bersih kan juga persoalan kan. Untuk sementara kita tampung di situ," pungkasnya.
(ams/afn)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan