Program Pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) mulai bergulir di Kota Jogja. Kick off program ini dilakukan di Gedung Serba Guna Wirogunan, Mergangsan, Kota Jogja.
Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja, Sugeng Purwanto, menjelaskan program PKG yang diluncurkan baru menyasar masyarakat yang berulang tahun. Namun, pada bulan April nanti, layanan ini bisa diakses tidak harus sesuai tanggal ulang tahun.
"Yang hari ini kita launching selain gratis memang diarahkan untuk mereka yang pada hari itu ulang tahun. Tapi kalau sampai dengan April ini tidak tepat dengan hari ulang tahun pun tetap kita layani. Setelah April tentunya nanti disesuaikan," jelas Sugeng usai kick off PKG di Mergangsan, Selasa (11/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program PKG berlangsung secara serentak di 18 puskesmas di 14 kemantren di Kota Jogja. Untuk mengaksesnya, masyarakat bisa mengunduh aplikasi SATUSEHAT Mobile (SSM) dan kemudian mendaftar pemeriksaan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja, Emma Rahmi Aryani, menambahkan seluruh puskesmas sudah siap menjalankan program ini. Ia menyebut dalam sehari ditargetkan minimal 30 warga yang mengakses PKG.
"Untuk yang hari disesuaikan yang mendaftarkan, tapi memang kita ditarget paling tidak itu sehari 30 minimal 30 sehari," ucap Emma.
"Untuk yang ulang tahun dari Januari sampai bulan Februari diberi kesempatan sampai tanggal 30 April bisa mendaftar ulang," sambungnya.
Emma mengatakan cakupan pemeriksaan dalam program PKG ini sesuai dengan siklus hidup manusia. Nantinya, sebelum diperiksa akan dilakukan skrining dengan mengisi form-form mandiri.
"Nanti kalau memang indikasi untuk diperiksa misalnya juga kanker dan lainnya itu akan jadi kita lanjutkan tapi kalau memang tidak ada ya itu cukup yang skrining yang sudah dilakukan," ungkapnya.
Pemeriksaan ini mencakup seluruh keluhan seperti gigi, mata, telinga, hingga jantung. Jika nantinya dari pemeriksaan diharuskan ada tindakan selanjutnya akan dibuatkan rujukan ke rumah sakit.
"Jadi kalau memang itu harus dirujuk ya kita rujuk, jadi ini kan hanya dalam rangka konsepnya skrining dalam rangka kita mengetahui apabila kita mempunyai penyakit itu jadi deteksi faktor resiko," paparnya.
"Sehingga kalau ada misalnya kita mempunyai penyakit itu bisa segera tertangani, deteksi dini, jadi itu yang kita lakukan sehingga apabila yang sudah misalnya ditemukan penyakit pun segera bisa kita obati gigi," pungkas Emma.
(ams/apl)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Pernyataan Ridwan Kamil Usai Tes DNA Anak Lisa Mariana