Renungan Harian Katolik Selasa 4 Februari 2025 dan Bacaannya: Pengalaman Iman

Renungan Harian Katolik Selasa 4 Februari 2025 dan Bacaannya: Pengalaman Iman

Santo - detikJogja
Selasa, 04 Feb 2025 04:01 WIB
ilustrasi gereja Katolik
Ilustrasi renungan harian Katolik. (Foto: Unsplash/Josh Applegate)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Selasa 4 Februari 2025 merupakan hari biasa; dengan orang kudus Santo Yohanes de Britto, Martir. Santo Isodorus dari Mesir, Pengaku Iman. Santa Katarina Dei Ricci, Perawan. Santa Yoana Valois, Pengaku Iman; dan warna liturgi hijau.

Mengangkat tema tentang pengalaman iman, mari simak renungan Katolik hari ini, Selasa 4 Februari 2025 berikut ini yang dihimpun dari buku renungan 'Inspirasi Pagi' oleh Eviantine Evi Susanto. Renungan berikut juga dilengkapi dengan bacaan hari ini dan doa penutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini 4 Februari 2025

Bacaan Hari Ini

Ibr.12: 1-4;

  • Ibr 12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
  • Ibr 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
  • Ibr 12:3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
  • Ibr 12:4 Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.

Mzm. 22:26b-27,28,30,31-32;

  • Mzm 22:26 (22-27) Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia; biarlah hatimu hidup untuk selamanya!
  • Mzm 22:27 (22-28) Segala ujung bumi akan mengingatnya dan berbalik kepada Tuhan; dan segala kaum dari bangsa-bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya.
  • Mzm 22:28 (22-29) Sebab Tuhanlah yang empunya kerajaan, Dialah yang memerintah atas bangsa-bangsa.
  • Mzm 22:30 (22-31) Anak-anak cucu akan beribadah kepada-Nya, dan akan menceritakan tentang Tuhan kepada angkatan yang akan datang.
  • Mzm 22:31 (22-32) Mereka akan memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti, sebab Ia telah melakukannya.

Mrk. 5:21-43

  • Mrk 5:21 Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau,
  • Mrk 5:22 datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya
  • Mrk 5:23 dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup."
  • Mrk 5:24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
  • Mrk 5:25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
  • Mrk 5:26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
  • Mrk 5:27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
  • Mrk 5:28 Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
  • Mrk 5:29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
  • Mrk 5:30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?"
  • Mrk 5:31 Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?"
  • Mrk 5:32 Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.
  • Mrk 5:33 Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.
  • Mrk 5:34 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"
  • Mrk 5:35 Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?"
  • Mrk 5:36 Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!"
  • Mrk 5:37 Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.
  • Mrk 5:38 Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring.
  • Mrk 5:39 Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"
  • Mrk 5:40 Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.
  • Mrk 5:41 Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
  • Mrk 5:42 Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
  • Mrk 5:43 Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.

BcO Rm. 13:1-14

  • Rm 13:1 Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
  • Rm 13:2 Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.
  • Rm 13:3 Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.
  • Rm 13:4 Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.
  • Rm 13:5 Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita.
  • Rm 13:6 Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah.
  • Rm 13:7 Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat.
  • Rm 13:8 Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
  • Rm 13:9 Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!
  • Rm 13:10 Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
  • Rm 13:11 Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.
  • Rm 13:12 Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
  • Rm 13:13 Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
  • Rm 13:14 Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.

Renungan Hari Ini

Bacaan Injil hari ini menampilkan dua kisah yang dijadikan satu. Kisah pertama bercerita tentang seorang kepala rumah ibadat bernama Yairus yang mempunyai seorang anak perempuan yang sedang sakit dan hampir mati. Kisah kedua yang disisipkan di tengah kisah pertama bercerita tentang seorang perempuan yang menderita pendarahan selama dua belas tahun. Baik Yairus maupun perempuan itu adalah orang-orang percaya.

Yairus percaya bahwa anak perempuannya akan sembuh bila Yesus meletakkan tangan atas-Nya, sedangkan perempuan itu percaya bahwa ia akan sembuh hanya dengan menjamah jubah Yesus. Kedua orang itu mengingatkan kita untuk memusatkan perhatian hanya kepada Tuhan. Tuhan kita adalah Allah yang Maha Pengasih.

ADVERTISEMENT

Dialah jalan keluar dari penderitaan dan kesusahan; Dialah pengharapan satu-satunya yang akan memberi kita sukacita dan kebaikan. Oleh sebab itu, kita diajak untuk tidak ragu dalam memohon dan mengharapkan belas kasihan Tuhan. Rencana-Nya selalu indah bagi semua orang yang percaya kepada-Nya.

Saya sudah mengalami banyak sekali pengalaman iman bahwa saya selalu dikasihi, dilindungi, dan ditolong oleh Tuhan dalam menjalani hidup ini. Perkembangan iman pasti ada pasang surutnya, namun perlahan-lahan saya bisa belajar memahami rencana-Nya.

Misalnya ketika saya mengalami sakit, kesusahan, atau penderitaan. Saya belajar memahami bahwa pengalaman-pengalaman yang menyedihkan itu justru mendorong saya untuk percaya akan pertolongan dan kemurahan hati-Nya. Dengan itu, saya belajar menyerahkan semua kekhawatiran saya kepada penyelenggaraan-Nya.

Setiap orang pasti punya pengalaman hidup yang berbeda-beda. Bagi sebagian orang, percaya kepada penyelenggaraan Tuhan bukanlah hal mudah. Bagaimanapun situasinya, tak ada yang bisa menghentikan karya dan belas kasihan Tuhan kepada kita. Apa yang mustahil bagi kita, tidak mustahil bagi Allah. Mari kita belajar peka akan kehadiran, perhatian, dan pertolongan Allah kepada kita.

Doa Penutup

Ya Tuhan, kuatkanlah kiranya iman kami kepadaMu dan sempurnakanlah madah pujian kami, supaya kami dapat menghasilkan buah surgawi. Demi Yesus Kristus, PutraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik Selasa 4 Februari 2025 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita.




(sto/apu)

Hide Ads