Jalan provinsi penghubung Sentolo-Nanggulan yang mengalami amblas di Dusun Setan, Kalurahan Wijimulyo, Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo, tak kunjung diperbaiki. Walhasil warga setempat membangun jalan darurat menggunakan dana pribadi dengan total mencapai puluhan juta rupiah.
Jalan darurat itu dibangun tepat di sebelah barat lokasi jalan yang longsor. Memakai material batu balas, jalan baru ini memiliki lebar yang cukup untuk dilintasi kendaraan roda empat.
Pantauan detikJogja di lokasi siang ini, terlihat sejumlah warga berjaga di sekitar jalur tersebut. Mereka membantu pengguna jalan agar aman saat melintasi jalan darurat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengendara yang merasa terbantu pun memberikan sejumlah uang yang langsung dimasukkan ke dalam kotak kayu di tepi jalan. "Matur nuwun mas, jalannya jos, membantu sekali," teriak seorang pengendara kepada warga yang berjaga di lokasi, Sabtu (25/1/2025) siang.
Salah satu warga yang ikut berjaga, Nur Rohman (24), mengatakan jalan darurat ini mulai dibangun sejak dua pekan lalu. Inisiatornya bernama Totok Sapto Putro (47) yang merupakan pengusaha kayu setempat.
"Sekitar dua minggu ini mas. Oleh Pak totok, memakai uang pribadi dan itu lahan juga disewa," ucapnya saat ditemui detikJogja siang ini.
![]() |
Nur mengatakan proses pembangunan jalan darurat ini dilakukan oleh karyawan Totok dan warga sekitar. Material yang dipakai meliputi batu balas yang kemudian ditaburi abu batu agar jalannya halus dan aman.
"Kalau untuk biayanya kemarin itu sekitar Rp 20 sampai Rp 25 jutaan," ujarnya.
Nur mengatakan jalan darurat ini terbuka untuk umum. Pihaknya juga tidak mematok biaya bagi siapapun yang melintasi jalur ini.
"Kalau itu (biaya melintas) kesadaran mas, karena ini bangunnya juga pakai dana to, ya semoga sadar. Kita nggak target tapi ya sesadarnya," ucapnya.
Ingin Bantu Masyarakat
Ditemui di kediamannya, Totok Sapto Putro atau biasa disapa Totok mengakui jika memang dirinya yang berinisiatif membangun jalan darurat tersebut. Niatnya cuma satu, yakni ingin membantu masyarakat yang selama ini terkendala akses akibat longsornya jalan Sentolo-Nanggulan.
"Kebutuhan masyarakat lokal. Awalnya masyarakat lokal, yang istilahnya kan di dalam satu wilayah dusun saya terputus oleh longsor itu, terus yang bagian selatan itu daerah pertanian juga lahan pakan (ternak) warga, di mana di sisi utara itu banyak yang ternak, banyak yang tani di sana itu yang tua-tua menurut saya perlu bantuan. Karena kalau lewat jalan alternatif yang sebelah jembatan itu agak berisiko, itu mas, awalnya seperti itu," ujarnya.
Hal itu membuat Totok tergerak hatinya untuk mencari solusi agar persoalan warga bisa segera tertangani. Hingga akhirnya terbesit ide membangun akses baru sembari menunggu jalan utama diperbaiki.
Totok menerangkan jalan darurat ini dibangun di lahan milik warga sekitar. Sebelum proses pembangunan, dirinya meminta izin kepada warga yang bersangkutan dan langsung direspons positif.
"Dari kejadian sampe satu bulan itu sering saya lihat gimana ini biar sedikit terbantu lah. Lama-lama saya memutuskan untuk berinisiatif membikin jalan darurat dengan menemui beberapa warga yang mempunyai lahan di sebelah longsor itu, dari Bapak Mujiran, Bapak Ngadino, terus Ibu Patmi," ucapnya.
"Kebetulan mereka berkenan terus pohon-pohon di sebelah barat itu saya sterilkan, saya potongi. Terus saya uruk gitu aja. Nah terus karena teman-teman semua mampu yaudah kita bikin jalan darurat sekalian yang bisa manfaat untuk pengguna akses jalan ini. Yaudah langsung eksekusi," imbuhnya.
Totok mengatakan pembangunan jalan darurat ini memakan biaya sebesar Rp 25 juta. Adapun seluruh biaya tersebut ditanggung sepenuhnya oleh Totok.
"Estimasi sekitar Rp 20-25 juta, ya Rp 22 juta lah sekitar itu, dari lahan sampai urusan kayu itu. Kalau kayu kan saya beli," ujarnya.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya....
Totok mengatakan pengendara yang melintas tidak dipungut biaya. Namun, pihaknya tetap menyediakan kotak penampungan uang yang hasilnya digunakan buat operasional warga yang membantu penjagaan jalan tersebut.
"Saya nggak memungut ya di situ, cuma monggo disawer. Nanti kalau ada yang bilang itu pungli yo monggo lah terserah dibilang apa, karena itu juga istilah e disawer sak ikhlase buat beli kopi temen-temen yang jaga, itu aja," ucapnya.
Terkait kapan perbaikan jalan provinsi yang rusak, Totok menyebut belum ada informasi yang jelas. Namun kabar yang dia terima ada kemungkinan perbaikan dimulai pada pertengahan Februari 2025 mendatang. Kabar ini didapatnya dari perwakilan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral DIY, saat meninjau lokasi jalan longsor beberapa waktu lalu.
"Kalau kemarin ada dari PU Provinsi itu sekitar pertengahan Februari mulai. Tapi untuk pastinya saya gak tahu ya mas, karena mungkin dari faktor anggaran akhir tahun itulah yang mungkin menjadi penyebab mungkin mundur. Saya tidak akan istilahnya menyalahkan pihak manapun. Kok lambat atau gimana terserah. Kalau saya yang penting bisa bantu lewat jalan darurat," ucapnya.
Seperti diketahui jalan Sentolo-Nanggulan wilayah Dusun Setan, sudah longsor sejak Selasa (16/12/2024) lalu. Puncaknya jalan utama menuju Magelang, Jawa Tengah ini ditutup total akibat longsor susulan yang menggerus hampir seluruh badan jalan pada Minggu (5/1/2025).
Sebelum ada jalan darurat, pengendara dilarang melintasi lokasi ini. Sebagai gantinya pengendara harus memutar sejauh 7-10 km.
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan