Seorang remaja berusia 15 tahun bernama Marwah di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, nyaris menjadi mangsa ular piton sepanjang 6 meter. Tubuh gadis itu dililit oleh si predator, bahkan korban sempat digigit.
Peristiwa mencekam itu terjadi di Dusun Tanete, Desa Lenggo, Kecamatan Bulo, Minggu (12/1) sekitar pukul 17.00 Wita. Saat kejadian, korban tengah bersama ibunya.
"Dia (korban) pulang dari kebun. Ini ular ada di semak-semak, tidak diperhatikan langsung diserang," kata sepupu korban, Ayub kepada wartawan, Senin (13/1/2025), dilansir detikSulsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Korban) sama mamanya. Seandainya sendiri mungkin sudah tidak didapat (tidak selamat)," lanjut Ayub.
Ayub mengungkapkan piton besar itu sempat melilit tubuh korban. Ibu Marwah berusaha menyelamatkan anaknya dengan cara menarik mulut ular supaya terlepas dari paha korban.
"Sempat melilit korban dan digigit pahanya korban. Tangan mamanya korban juga terluka, karena sempat dia berusaha paksa buka itu mulutnya ular agar bisa lepas dari paha anaknya," terangnya.
Minta Bantuan Warga
Karena sudah kewalahan, ibu Marwah meminta pertolongan warga. Dia menghubungi penduduk sekitar menggunakan handy talky karena lokasi kejadian dan permukiman jaraknya cukup jauh.
"Karena sudah tidak bisa terlepas itu ular biar sudah dipukuli, mamanya akhirnya minta tolong pakai rojer (handy talky). Jaraknya lokasi dengan pemukiman sekira 1 kilo," tutur Ayub.
Sekitar 10 menit berselang, warga berdatangan. Mereka ternyata juga sempat kesulitan melumpuhkan piton tersebut karena perlawanan yang diberikan.
"Langsung dikeroyok itu ular, ditebas bagian kepala, bagian tengah, pokoknya ditebas semua ini ular karena sudah melawan, ibunya juga korban sudah diserang," beber Ayub.
Ayub menerangkan Marwah dan ibunya bisa saja jadi mangsa ular piton 6 meter itu jika masyarakat tidak cepat memberi pertolongan. Saat ini, Marwah masih menjalani perawatan d rumahnya. Dia belum dibawa ke puskesmas karena lukanya kerap mengeluarkan darah.
"Ini kan kejadian sore, pada saat sore hujan, sedangkan ini anak-anak kalau goyang tidak berhenti keluar darahnya kalau goyang. Karena kalau dibonceng pakai motor pasti goyang (keluar darah) itu faktor pertimbangan," jelasnya.
Dia menambahkan, warga memilih mengubur bangkai ular sepanjang 6 meter itu. Warga khawatir bangkai ular itu menimbulkan bau busuk jika dibuang begitu saja.
"Tidak dibuang, dikubur, karena jangan sampai bau kalau dibuang begitu saja, apalagi ularnya cukup panjang sekira 6 meter," pungkas Ayub.
(apu/dil)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan