Tanggal 22 Desember 2024 Memperingati Apa? Ada Hari Ibu dan 5 Momen Menarik

Tanggal 22 Desember 2024 Memperingati Apa? Ada Hari Ibu dan 5 Momen Menarik

Ardian Dwi Kurnia - detikJogja
Minggu, 22 Des 2024 07:30 WIB
Tanggal 22 Desember di Kalender
Tanggal 22 Desember di kalender. (Foto: Vecteezy/pichai pipatkuldilok)
Jogja -

Ada beberapa momen menarik dalam perjalanan sejarah, baik dalam konteks sosial, politik, maupun budaya di Indonesia dan negara lain di dunia setiap harinya. Lalu, tanggal 22 Desember 2024 memperingati hari apa saja? Yuk simak daftar berikut ini!

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 yang diterbitkan Kementerian Agama Republik Indonesia, 22 Desember 2024 jatuh pada hari Minggu dalam kalender Masehi. Kemudian dalam kalender Jawa, jatuh pada Minggu Pon dan bertepatan dengan 20 Jumadil Akhir 1446 H dalam tanggalan Hijriah.

Pada tanggal 22 Desember ini berbagai peristiwa penting terjadi di Indonesia dan dunia yang membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat. Peristiwa sejarah yang terjadi pada hari ini sering kali membuka wawasan baru tentang bagaimana masyarakat mengatasi tantangan dan beradaptasi dengan perubahan zaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Momen-momen yang terjadi di berbagai belahan dunia pada 22 Desember juga bisa menjadi simbol perjuangan bersama untuk meraih tujuan yang lebih besar. Melalui kerja sama, sebuah bangsa dapat bergerak maju, mengatasi kesulitan, dan menciptakan kemakmuran.

Tanggal ini juga menjadi momen penting untuk mengenang pencapaian-pencapaian besar dalam berbagai bidang. Keberhasilan dalam ilmu pengetahuan, ekonomi, dan politik selalu mengingatkan kita akan pentingnya inovasi dan kerja keras dalam mencapainya.

ADVERTISEMENT

Pada hari ini terdapat sejumlah momen menarik hari besar, di antaranya, Hari Ibu Nasional hingga Hari Matematika Nasional India. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Tanggal 22 Desember 2024 Memperingati Hari Apa Saja?

Hari Ibu Nasional

Dikutip dari Panduan Peringatan Hari Ibu ke-95 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KemenPPA RI), pada tanggal 28 Oktober 1928, Sumpah Pemuda dan lagu Indonesia Raya menggetarkan semangat para pemimpin organisasi perempuan untuk bersatu dalam sebuah wadah mandiri. Pada saat itu, sebagian besar organisasi perempuan merupakan bagian dari organisasi pemuda yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Atas prakarsa para perempuan pejuang, pada tanggal 22-25 Desember 1928 diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia pertama di Yogyakarta. Salah satu hasil penting dari kongres ini adalah pembentukan organisasi federasi bernama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI) yang menyatukan semangat juang perempuan untuk berjuang bersama kaum laki-laki meningkatkan harkat dan martabat bangsa.

Pada tahun 1929, PPPI berubah nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII). Kemudian, pada Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung tahun 1938, diputuskan untuk menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu, yang diresmikan oleh Pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1969 sebagai hari nasional.

Hari Ibu diperingati untuk menghargai jasa perempuan sebagai ibu, istri, dan pejuang dalam merebut serta mempertahankan kemerdekaan. Peringatan ini juga menjadi pengingat bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda, akan pentingnya semangat perjuangan dan persatuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Hari Persatuan Zimbabwe

Dikutip dari Office Holiday, sejarah Hari Persatuan Zimbabwe dimulai pada dekade 1960-an di mana dua kelompok politik nasionalis utama muncul di Rhodesia yang menuntut berakhirnya pemerintahan minoritas kulit putih. Zimbabwe African People's Union (ZAPU) dan Zimbabwe African National Union (ZANU) membentuk aliansi politik dan militer.

Setelah Zimbabwe meraih kemerdekaan pada 1980, ZANU menjadi partai yang berkuasa. Namun, perbedaan etnis dan politik antara ZANU dan ZAPU menyebabkan kekerasan, kerusuhan sipil, dan serangkaian pembantaian yang dikenal dengan nama 'Gukurahundi', yang menewaskan 20.000 orang antara 1983 hingga 1987.

Untuk mengakhiri kekerasan tersebut, pemimpin ZANU, Robert Mugabe, dan pemimpin ZAPU, Joshua Nkomo, menandatangani Unity Accord pada 22 Desember 1987. Kesepakatan ini membentuk sebuah partai politik nasionalis bersatu dengan nama Zimbabwe African National Union Patriotic Front (Zanu PF).

Kesepakatan tersebut mengakhiri semua permusuhan pada 1990. Gangguan politik yang dimulai setelah kemerdekaan pada 1980 dikenal dengan nama Gukurahundi. Sejak 1997, Hari Persatuan Nasional diperingati setiap 22 Desember sebagai hari libur untuk merenungkan upaya perdamaian dan rekonsiliasi di Zimbabwe.

Persatuan memungkinkan Zimbabwe untuk mempertahankan kedaulatannya, mengembangkan ekonomi, menjaga perdamaian, memperkuat demokrasi, dan bekerja sama dengan negara-negara lain di kawasan dan benua ini.

Hari Matematika Nasional India

Dikutip dari Indian Express, setiap tanggal 22 Desember India merayakan Hari Matematika Nasional untuk menghormati ulang tahun Srinivasa Ramanujan, seorang matematikawan besar yang dikenal dengan pengetahuannya tentang 'infinity'. Ramanujan lahir pada 22 Desember 1887 di Erode, Tamil Nadu.

Ramanujan mengembangkan banyak teori matematika yang menjadi dasar bagi banyak teori modern, meski tanpa pendidikan formal dalam bidang tersebut. Karya-karyanya sangat berpengaruh di India dan dunia internasional.

Ramanujan mempublikasikan makalah pertama pada 1911 dan selama di Cambridge, ia dibimbing oleh G.H. Hardy yang mendorongnya untuk menerbitkan hasil temuannya. Pada 1918, Ramanujan terpilih menjadi anggota Royal Society, menjadikannya orang India kedua yang mendapat kehormatan tersebut.

Pada 1991, biografi Ramanujan ditulis oleh Robert Kanigel dan diadaptasi menjadi film pada 2016. Meskipun meninggal pada usia 32 tahun pada 1920, karya-karya Ramanujan tetap relevan dan dihargai hingga kini.

Hari Ulang Tahun Kowad

Dikutip dari laman resmi Komando Daerah Militer (Kodam) Udayana Denpasar, Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) dibentuk sebagai wujud penghargaan terhadap perjuangan para Pahlawan Wanita Indonesia yang turut serta memperjuangkan kemerdekaan dan usaha pendahulu untuk kemajuan kaum wanita. Pada tahun 1959, Asisten 3 Personel Kasad Kolonel Dr. Sumarno mengemukakan gagasan mengenai penggunaan tenaga militer wanita untuk penugasan tertentu yang membutuhkan ketelitian, ketekunan, kesabaran, serta sifat keibuan yang melekat pada wanita.

Sebagai tindak lanjut dari gagasan tersebut, dikeluarkan Surat Keputusan Pangad No.1056/12/1960 pada tanggal 21 Desember 1960, yang menandai lahirnya Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad). Pembentukan Kowad ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan peran serta wanita dalam dunia militer, yang telah terbukti memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai bidang penugasan.

Hari Ulang Tahun (HUT) Kowad kemudian diperingati setiap tanggal 22 Desember, yang bertepatan dengan Hari Ibu. Penetapan tanggal ini memiliki makna mendalam, yaitu untuk menghormati peran wanita sebagai ibu bangsa dan sebagai bagian dari kemajuan yang dicapai oleh kaum perempuan Indonesia.

Melalui peringatan Hari Kowad, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan penghargaan terhadap kontribusi wanita dalam bidang militer serta memperkuat semangat perjuangan dan kesetaraan gender di Indonesia.

Hari Ulang Tahun Kodam Iskandar Muda

Dikutip dari laman resmi Kodam Iskandar Muda Aceh, sejarah Kodam Iskandar Muda dimulai dengan semangat rakyat Aceh untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia setelah Proklamasi 17 Agustus 1945. Pada waktu itu, Teuku Nyak Arief, Residen Aceh, menghimpun kekuatan-kekuatan yang tersebar melalui Angkatan Pemuda Indonesia (API), yang kemudian bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) untuk membentuk Divisi V/TKR Komandemen Sumatera di bawah Kolonel Syamaun Gaharu.

Setelah beberapa perubahan, TKR berubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) pada 17 Februari 1946, dan Divisi V/TKR menjadi Divisi V/TRI. Pada Februari 1947, TRI Komandemen Sumatera dibagi menjadi tiga Sub Komandemen, salah satunya adalah Sub Komandemen Sumatera Utara yang berkedudukan di Kutaraja. Setelah Indonesia mendapat tantangan besar dari Agresi Militer Belanda, Divisi Gajah I dan Gajah II disatukan kembali menjadi Divisi X/TNI Komandemen Sumatera.

Pada tahun 1949, setelah peristiwa besar seperti Agresi Militer II, Pemerintahan Militer dibentuk untuk mempertahankan eksistensi Negara Republik Indonesia, dengan Tengku Mohammad Daud Beureueh sebagai Gubernur Militer Aceh. Namun, ketidakpuasan masyarakat Aceh terhadap kebijakan pemerintah pusat memicu pemberontakan DI/TII pada 21 September 1953, yang semakin memperburuk situasi di Aceh.

Pada 22 Desember 1956, untuk mengatasi kevakuman komando, Kepala Staf Angkatan Darat mengeluarkan keputusan pembentukan Komando Daerah Militer Aceh (KDMA). Ketika reorganisasi TNI AD terjadi pada tahun 1958, KDMA berubah menjadi Kodam I/Iskandar Muda, yang mulai menunjukkan wujud sejatinya dan menjadi salah satu Kodam di Indonesia. Berdasarkan pembentukan ini, tanggal 22 Desember kemudian diperingati sebagai HUT Kodam Iskandar Muda.

Gerbang Brandenburg Jerman Kembali Dibuka

Gerbang Brandenburg adalah salah satu ikon paling terkenal di Berlin, Jerman, yang menjadi destinasi wajib oleh wisatawan. Dulu, gerbang ini menjadi simbol pemisahan Jerman selama Perang Dingin, tetapi kini berfungsi sebagai lambang perdamaian dan persatuan Jerman.

Dikutip dari laman resmi Pemerintah Berlin, Jerman, Gerbang Brandenburg sudah ada lebih dari dua abad dan dianggap sebagai salah satu monumen penting di Berlin. Pada masa Tembok Berlin, gerbang ini menjadi simbol perpecahan karena berada di zona terlarang. Warga Jerman Timur dan Barat tidak bisa mengaksesnya, namun setelah Tembok Berlin runtuh, gerbang ini menjadi simbol reunifikasi Jerman.

Gerbang Brandenburg dibangun oleh Raja Frederick William II untuk melengkapi jalan raya Unter den Linden yang megah. Pembangunan gerbang dimulai pada tahun 1788 dan selesai pada tahun 1791 oleh arsitek Carl Gotthard Langhans, terinspirasi oleh Propylaea di Akropolis Athena.

Pada tahun 1793, patung Quadriga, yaitu kereta yang ditarik oleh empat kuda dan dikendalikan oleh dewi kemenangan atau Victoria, dipasang di atap gerbang. Quadriga melambangkan kedamaian yang memasuki kota.

Patung Quadriga telah dipindahkan beberapa kali sepanjang sejarah. Setelah kekalahan Prusia pada 1806, Napoleon membawa patung ini ke Paris, dan pada Perang Dunia II, patung tersebut rusak dan diganti dengan salinan pada tahun 1956.

Saat Berlin terbagi, Gerbang Brandenburg menjadi simbol perpecahan dan terisolasi karena berada di area terbatas. Namun, setelah Tembok Berlin runtuh pada 1989, gerbang ini dibuka kembali dan menjadi simbol reunifikasi pada 22 Desember 1989.

Gerbang Brandenburg sempat mengalami kerusakan akibat perayaan kembang api saat malam tahun baru. Kemudian gerbang ini direstorasi selama hampir dua tahun dan dibuka kembali pada 3 Oktober 2002.

Sejak restorasi selesai, Gerbang Brandenburg kembali menjadi daya tarik wisata yang ramai dikunjungi sebab tempat ini sudah terkenal di seluruh dunia sebagai simbol perdamaian dan persatuan.

Demikian informasi mengenai peringatan dan momen menarik di seluruh dunia pada tanggal 22 Desember 2024. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Ardian Dwi Kurnia, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sto/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads