Dramatis Evakuasi Pria Tewas Terperosok Gorong-gorong Sedayu Saat Banjir

Terpopuler Sepekan

Dramatis Evakuasi Pria Tewas Terperosok Gorong-gorong Sedayu Saat Banjir

Tim detikJogja - detikJogja
Sabtu, 21 Des 2024 09:26 WIB
Proses evakuasi korban terperosok ke gorong-gorong Jalan Wates KM 11 Argorejo, Sedayu oleh tim SAR Gabungan, Senin (16/12/2024).
Proses evakuasi korban terperosok ke gorong-gorong Jalan Wates KM 11 Argorejo, Sedayu oleh tim SAR Gabungan, Senin (16/12/2024). Foto: dok Kantor Basarnas DIY.
Jogja -

Seorang pejalan kaki terperosok dan hanyut di gorong-gorong Jalan Wates Km 11, Argorejo, Kapanewon Sedayu, Bantul. Setelah dilakukan pencarian, korban yang diketahui bernama Parjono (53) warga Lampung itu ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

Kondisi lokasi yang cukup sulit membuat proses pencarian mengalami sejumlah kendala. Bahkan petugas harus mengerahkan alat berat untuk membuka gorong-gorong saat pencarian.

Kejadian tragis ini terjadi saat korban yang merupakan warga Mulya Kencana RT 02/RW 02 Mulya Kencana, Tulang Bawang Tengah, Lampung berjalan di sekitar lokasi. Dengan kondisi hujan dan genangan cukup tinggi, korban terperosok ke dalam gorong-gorong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasubsi Operasi Kantor Basarnas Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Asnawi, mengatakan sebagaimana informasi yang didapatkannya, pejalan kaki tersebut awalnya berjalan dari arah barat ke timur. Sesampainya di depan gapura, korban sempat berhenti. Kemudian ia melanjutkan berjalan ke sisi timur, hingga tiba-tiba terperosok ke dalam gorong-gorong.

"Jadi informasi awal bahwasanya ada satu orang terperosok ke gorong-gorong yang berada di Jalan Raya Wates Jogja di Sedayu ini. Karena ada banjir, genangan yang menutup lubang membuat korban terperosok karena tidak melihat kalau itu gorong-gorong," kata Asnawi di lokasi kejadian, Senin (16/12/2024) dini hari.

ADVERTISEMENT

Saat itu upaya evakuasi tidak bisa dilakukan dengan segera. hal ini karena kondisi gorong-gorong yang tertutup sepenuhnya dengan beton. Selain itu, lokasi hanyut memiliki kedalaman air hingga sekitar dua meter.

"Terkendala karena debit air cukup tinggi dan tertutup dari sisi gorong-gorongnya. Tidak ada celah observasi, ditambah cuaca malam hari sehingga tidak maksimal untuk melihat," jelasnya.

Kondisi ini pun memaksa tim SAR gabungan melanjutkan evakuasi keesokan harinya saat kondisi mulai terang. Selain menyusuri lokasi kejadian, petugas juga mengerahkan alat berat. Keberadaan alat berat dibutuhkan untuk mengangkat beton gorong-gorong.

"Dari kemarin malam hingga saat ini baru bisa pemantauan di titik mencurigakan. Akan dilanjutkan pagi nanti saat kondisinya sudah cerah dan airnya surut. Selain itu kita juga akan pakai alat berat untuk mengangkat betonnya," tuturnya.

Pada pencarian awal, tim SAR gabungan melakukan observasi secara manual. Caranya dengan memasukkan tongkat ke lubang gorong-gorong.

"Sama sekali tidak bisa melihat ke dalam itu. Hanya bisa dengan tongkat dan meraba saja. Debit airnya itu tinggi, sehingga visualnya tidak terlihat sama sekali," ujarnya.

Setelah upaya pencarian yang dramatis, akhirnya korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Kapolsek Sedayu AKP Jarwanto menyampaikan, korban ditemukan menyangkut di saluran drainase.

"Korban Mr X berhasil dievakuasi pukul 09.15 WIB pagi ini dalam kondisi tak bernyawa. Posisinya menyangkut di saluran drainase di seberang PLN Sedayu atau depan minimarket," jelas Jarwanto saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (16/12/2024).

Proses evakuasi awalnya sempat terhenti pada Senin dini hari karena masih menggunakan alat manual. Hingga akhirnya diputuskan evakuasi berlanjut pada pagi harinya menggunakan alat berat. Selain itu juga menunggu debit air pada saluran drainase turun.

"Evakuasi pagi ini dibantu dengan alat berat untuk membuka penutup beton. Semalam hingga dini hari tadi evakuasi tidak mudah karena penutup beton berat ditambah debit air belum turun," jelasnya.




(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads