Respons PP Muhammadiyah soal Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD

Respons PP Muhammadiyah soal Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD

Adji G Rinepta - detikJogja
Rabu, 18 Des 2024 14:43 WIB
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Foto: Istimewa
Jogja -

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menanggapi gagasan Presiden Prabowo Subianto soal mengganti sistem pemilihan kepala daerah (Pilkada) dengan pemilihan kepala daerah oleh DPRD. Haedar menjelaskan gagasan-gagasan semacam itu biasanya akan dibicarakan lebih rinci antara pemerintah dengan legislatif.

"Saya pikir Pak Prabowo punya pandangan yang berorientasi ke depan. Tapi bagaimana DPR tentu juga punya pertimbangan sendiri yang nanti akan melibatkan berbagai lingkungan akademik, ormas besar, untuk memberikan masukan," jelasnya kepada wartawan di Kantor PP Muhammadiyah, Kota Jogja, Rabu (18/12/2024).

Haedar pun enggan membahas lebih dalam soal gagasan itu. Ia lebih menekankan agar kepala daerah yang terpilih dalam Pilkada tahun ini agar menjalankan mandat yang telah mereka terima.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya berharap semua kepala daerah mulai berpikir tentang bagaimana menjalankan mandat yang diberikan oleh rakyat untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat," ujar Haedar.

"Termasuk menjaga aset kekayaan negara yang ada di daerah dengan seksama dijalankan sesuai dengan konstitusi hukum yang berlaku dan hajat hidup rakyat," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Haedar, hal itu dirasa lebih penting dilakukan sekarang ini utamanya bagi pemerintah.

"Itu menjadi agenda terpenting bagi Pemda. Jangan sampai pascapemilihan daerah itu, di luar yang masih bersengketa, ada dalam euforia kemenangan, tapi bagaimana mandat yang diberikan dijalankan dengan sebaik-baiknya," pungkasnya.

Prabowo Lempar Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD

Diberitakan, dilansir dari detikNews, Presiden Prabowo berbicara mengenai perbaikan sistem Pilkada. Ia mencontohkan negara Malaysia hingga India yang memilih gubernur lewat DPRD.

Hal itu diungkap Prabowo dalam sambutannya di HUT ke-60 Golkar yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC) Sentul, Bogor, Kamis (12/12). Prabowo mengaku tertarik dengan pemikiran Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia yang menyatakan perlu adanya perbaikan sistem demokrasi.

"Saya sangat tertarik pemikiran ketum Golkar, menurut saya hari ini yang paling penting, yang disampaikan Partai Golkar tadi, bahwa kita semua merasakan demokrasi yang kita jalankan ada suatu, ada beberapa hal yang harus kita perbaiki bersama-sama," kata Prabowo, dikutip dari detikNews.

Prabowo bicara perlunya perbaikan sistem pemilihan. Ia mengatakan sistem Pilkada saat ini terlalu mahal. Ia meminta semua partai politik harus berani mengakui itu.

"Menurut saya kita harus perbaiki sistem kita, dan kita tidak boleh malu untuk mengakui bahwa kemungkinan sistem ini terlalu mahal, dari wajah yang menang pun saya lihat lesu juga, yang menang lesu, apalagi yang kalah," ujarnya.

"Kita harus berani mengoreksi diri karena itu saya menghargai bahwa ketum saudara (Bahlil) itu jeli, saya katakan beliau ini cerdas makanya anak Indonesia nanti harus banyak makan ikan," lanjut Prabowo.

Prabowo mendorong adanya perbaikan sistem Pilkada. Ia lalu menyinggung Ketua DPR Puan Maharani yang hadir dalam acara tersebut. Ia mengajak semua pelaku politik untuk memikirkan banyaknya anggaran habis untuk pelaksanaan Pilkada.

"Tapi menyampaikan perlu ada pemikiran memperbaiki sistem partai politik, apalagi ada Mbak Puan kawan-kawan dari PDIP, kawan dari partai lain, mari kita berpikir apakah sistem ini berapa puluh triliun habis dalam satu dua hari," ujarnya.

Prabowo mencontohkan negara tetangga Malaysia, Singapura, India yang hanya memilih DPRD. Setelah itu, DPRD lah yang memilih gubernur.

"Saya lihat negara tetangga kita efisien, Malaysia, Singapura, India, sekali milih anggota DPRD, ya sudah DPRD itulah milih gubernur atau bupati," ujarnya.

Prabowo mengatakan hal itu sangat efisien dan tidak mengeluarkan anggaran lagi. Ia lantas bertanya kepada para ketum partai yang hadir, apakah bisa diputuskan saat ini.

"Efisien nggak keluar duit, uang yang bisa beri makan anak-anak kita, uang yang bisa perbaiki sekolah, uang yang bisa perbaiki irigasi. Ini sebetulnya banyak ketua umum ini sebetulnya bisa kita putuskan malam ini juga, bagaimana?" ujar Prabowo.




(afn/dil)

Hide Ads