Lurah Planjan Harap Temuan Gua di JJLS Dijadikan Tempat Wisata

Lurah Planjan Harap Temuan Gua di JJLS Dijadikan Tempat Wisata

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Rabu, 06 Nov 2024 19:19 WIB
Peneliti dari Fakultas Geografi UGM saat melakukan penelitian di gua yang ditemukan di proyek JJLS di Planjan, Saptosari, Gunungkidul, Rabu (23/10/2024).
Peneliti dari Fakultas Geografi UGM saat melakukan penelitian di gua yang ditemukan di proyek JJLS di Planjan, Saptosari, Gunungkidul, Rabu (23/10/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Gunungkidul -

Pemerintah Kalurahan (Pemkal) Planjan, Saptosari, Gunungkidul berharap temuan gua di jalur jalan lintas selatan (JJLS) Planjan bisa menjadi tempat wisata baru. Sedangkan peneliti UGM menyebut perlu kajian ulang terkait pemanfaatan gua jadi tempat wisata.

"Ya kalau harapannya gua di JJLS itu bisa dikembangkan jadi tempat wisata," kata Lurah Planjan, Muryono Asih Sulistyo saat dihubungi wartawan, Rabu (6/11/2024).

Muryono menyebut selama ini belum ada tempat wisata di Planjan. Di sisi lain, dengan adanya tempat wisata bisa mendongkrak perekonomian masyarakat karena lokasi gua itu berada di jalur wisata pantai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena selama ini Kalurahan Planjan hanya dilewati wisatawan yang akan ke pantai. Lalu kalau gua itu jadi tempat wisata bisa membantu UMKM dan berujung peningkatan ekonomi masyarakat," ucapnya.

Di sisi lain, Muryono juga mengaku belum mendapat hasil dari penelitian gua tersebut. Menurutnya, hasil penelitian itu rujukan langkah selanjutnya dari Pemkal.

ADVERTISEMENT

"Kalau sudah detail keputusan kan bisa untuk menentukan langkah yang akan pemerintah kalurahan tempuh," ujarnya.

Sementara itu, Guru Besar Bidang Ilmu Geomorfologi Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Eko Haryono, mengatakan memerlukan kajian mendalam jika menjadikan gua tersebut sebagai tempat wisata. Selain itu harus ada penghitungan terkait daya dukung dari gua tersebut.

"Dan kami belum sempat menghitung daya dukungnya. Jadi kalau pemerintah ingin itu (gua) dikembangkan untuk wisata perlu dikaji ulang," katanya.




(afn/apl)

Hide Ads