Kenapa Telinga Berdenging? Begini Pandangan Islam-Medis

Kenapa Telinga Berdenging? Begini Pandangan Islam-Medis

Nur Umar Akashi - detikJogja
Selasa, 06 Agu 2024 17:00 WIB
ilustrasi telinga
Ilustrasi telinga berdenging. Foto: ilustrasi/thinkstock
Jogja -

Pernah tiba-tiba seperti mendengar suara nging panjang di telinga? Bila pernah, artinya telingamu sedang berdenging. Namun, tahukah kamu jika telinga berdenging memiliki arti dalam pandangan Islam? Ini penjelaasannya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, denging berarti tiruan bunyi yang bergema dari baling-baling pesawat terbang, sirene, kumbang, dan sebagainya. Adapun kata berdenging artinya menjadi bergema atau bersuara keras.

Lalu kenapa telinga seseorang bisa berdenging? Temukan jawabannya menurut pandangan Islam dan medis selengkapnya melalui uraian berikut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab Telinga Berdenging Menurut Islam

Dirujuk dari NU Online, telinga berdenging terkadang diasosiasikan dengan hal-hal buruk atau negatif. Tak ayal sebagian orang yang sedang mengalaminya lantas merasa khawatir. Padahal keduanya tidak memiliki kaitan.

Dalam sebuah hadits, dikabarkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

ADVERTISEMENT

إِذَا طَنَّتْ أُذُنُ أَحَدِكُمْ فَلْيَذْكُرْنِي وَلْيُصَلِّي عَلَيَّ وَلْيَقُلْ ذَكَرَ اللَّهُ مَنْ ذَكَرَنِي بِخَيْرٍ - رواه الحكيم وابن السني، الطبراني وابن عدي وابن عساكر

Artinya: "Jika telinga salah seorang di antara kalian berdenging, maka hendaklah ia mengingatku (Rasulullah SAW), membaca sholawat kepadaku, dan mengucapkan: dzakarallahu man dzakarani bi khairin (semoga Allah SWT mengingat orang yang mengingatkanku dengan kebaikan)." (HR al-Hakim, Ibn as-Sinni, dan at-Thabarani)

Lebih lanjut, dikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), Imam al-Shan'ani dalam al-Tanwir, Syarh al-Jami' al-Shagir menyebut hadits ini sedikit menggambarkan bahwa gerakan tubuh yang tidak kita kendalikan memiliki hubungannya dengan faktor di luar tubuh.

Secara khusus, telinga berdenging berhubungan dengan tanda bahwa ada orang lain yang sedang membicarakan kebaikan kita.

فيه أنها لا تطن إلا من ذكر إنسان له بخير فلذا أمر بمكافأته والدعاء له بعد الصلاة عليه - صلى الله عليه وسلم - ليكون دعاؤه مقبولاً، وفيه أنه تعالى جعل حركات الجوارح من غير سبب من صاحبها تكون عن أسباب خارجية

Artinya, di dalam hadist ini ada penjelasan bahwa telinga seseorang tidak akan berdenging kecuali ada orang lain yang membicarakan kebaikannya, sehingga diperintahkan untuk membalas dengan yang setimpal, mendoakannya setelah membaca sholawat kepada Nabi SAW agar doanya terkabul. Di dalam hadis ini juga ada penjelasan bahwa Allah menjadikan gerakan tubuh yang tidak dilakukan oleh pemilik tubuh sebagai bentuk respons terhadap faktor-faktor lain di luar tubuh seseorang.

Selain itu, dalam Muktamar NU ke-11 di Banjarmasin pada 1936 silam dijelaskan suara nging dalam telinga menunjukkan bahwa Rasulullah SAW sedang menyebut orang tersebut dalam perkumpulan yang tinggi. Tujuannya adalah agar seseorang ingat dan bersholawat pada sang nabi.

Pandangan ini dilandasi pendapat Abdurrauf al-Munawi dalam Kitab As-Siraj al-Munir:

قَالَ الْمُنَاوِيُّ فَإِنَّ اْلأُذُنَ إِنَّمَا تَطُنُّ لَمَّا وَرَدَ عَلَى الرُّوْحِ مِنَ الْخَبَرِ الْخَيْرِ وَهُوَ أَنَّ الْمُصْطَفَى قَدْ ذَكَرَ ذَلِكَ اْلإِنْسَانَ بِخَيْرٍ فِي الْمَلاَءِ اْلأَعْلَى فِيْ عَالَمِ اْلأَرْوَاحِ

Artinya: "Imam al-Munawi berkata, sesungguhnya telinga itu berdenging hanya ketika datang berita baik ke ruh, bahwa Rasulullah SAW. telah menyebutkan orang (pemilik telinga yang berdenging) tersebut dengan kebaikan di al-Mala' al-A'la (majlis tertinggi) di alam ruh."

Di pihak lain, terdapat pendapat berbeda yang menyatakan bahwa hadits di atas dhaif alias lemah. Dilihat dari akun Instagram Yayasan Dana Sosial al-Falah, bila dirunut, salah satu perawinya adalah Ma'mar dan bapaknya.

Oleh Imam Bukhari, keduanya disebut sebagai munkarul hadits (al-Lali' al-Mashnu'ah 2/242). Selain itu, Ibnul Qayyim pernah berkata,

وَكُلُّ حَدِيثٍ فِي طَنِينِ الأُذُنِ فَهُوَ كِذْبٌ ⁣

Artinya: "Semua hadits yang menyebutkan tentang telinga berdenging adalah dusta." (dalam kitab Al-Manar Al Munif no 119)⁣.

Alhasil, benar tidaknya arti telinga berdenging yang dilandaskan pada sebuah hadits di atas sebaiknya dikembalikan pada Allah SWT. Wallahu a'lam bish shawab.

Penyebab Telinga Berdenging Menurut Medis

Diringkas dari laman Rush University Medical Center, bahasa medis telinga berdenging adalah tinnitus. Sering kali kondisi telinga berdenging terjadi pada malam hari ketika seseorang tidak terganggu oleh berbagai hal.

Sejatinya, denging yang didengar berasal dari bagian telinga dalam, yakni koklea. Ringkasnya, perubahan aktivitas saraf koklea-lah yang menyebabkan telinga berdenging atau tinnitus ini terjadi.

Adapun penyebab telinga berdenging di antaranya adalah:

  • Terpapar suara keras, seperti gergaji mesin atau musik
  • Cedera kepala atau gegar otak
  • Penumpukan kotoran di telinga
  • Kafein
  • Sedang menggunakan obat-obatan seperti aspirin, ibuprofen, obat tekanan darah, dan beberapa jenis antibiotik
  • Menderita penyakit meniere

Dirangkum dari Healthline, ada beberapa metode pengobatan telinga berdenging. Berikut ini uraian ringkasnya:

1. Terapi Berbasis Suara

Mesin peredam bising bisa membantu penderita mengurangi denging, dering, atau suara lainnya dengan cara memberikan suara penenang untuk menutupi telinga. Selain itu alat peredam yang dimasukkan dalam telinga juga bisa dicoba.

2. Mengurangi Stres

Sebenarnya stres tidak menyebabkan telinga berdenging, tetapi berpotensi memperburuk kondisi ini. Oleh karena itu untuk mengurangi efek telinga berdenging, seseorang bisa melakukan beberapa aktivitas penghilang stres.

3. Terapi Obat

Obat-obatan juga bisa dipakai untuk mengurangi telinga berdenging yang dialami. Sebab, obat-obatan ini bisa mengubah sistem saraf dan sinyal otak. Di antara contoh obat-obatan untuk mengatasi telinga berdenging adalah alprazolam, amitriptilin, dan nortriptilin.

Arti Telinga Berdenging Menurut Primbon Jawa

Di samping pembahasan penyebab telinga berdenging menurut Islam dan medis, arti telinga berdenging juga bisa ditemukan dalam buku Primbon Jawa. Dikutip dari buku Kitab Primbon Betaljemur Adammakna oleh Kanjeng Pangeran Harya Tjakraningrat, ini artinya:

Telinga Kanan Berdenging

Angka di sebelah kiri makna menandai waktu berdengingnya telinga.

  • 24.00-01.00: Dinasehati saudara
  • 01.00-02.00: Ada percekcokan
  • 02.00-03.00: Selamat
  • 03.00-04.00: Kehilangan uang
  • 04.00-05.00: Celaka besar
  • 06.00-07.00: Mengalami kesukaran
  • 07.00-08.00: Diperbincangkan orang
  • 08.00-09.00: Pergi jauh
  • 09.00-10.00: Celaka besar
  • 10.00-11.00: Ada percekcokan
  • 11.00-12.00: Menerima surat
  • 12.00-13.00: Saudara yang jauh datang
  • 13.00-14.00: Makan enak
  • 14.00-15.00: Kecelakaan
  • 15.00-16.00: Saudara yang jauh datang
  • 16.00-17.00: Akan bepergian
  • 17.00-18.00: Beruntung besar
  • 18.00-19.00: Kehilangan
  • 19.00-20.00: Diperbincangkan keluarga
  • 20.00-21.00: Memperoleh rezeki
  • 21.00-22.00: Memperoleh untung besar
  • 22.00-23.00: Selamat
  • 23.00-24.00: Ada orang yang mencintai

Telinga Kiri Berdenging

  • 24.00-01.00: Mudah tercapai keinginannya
  • 01.00-02.00: Ada pembicaraan baik
  • 02.00-03.00: Akan bercekcok
  • 03.00-04.00: Ada masalah/perkara
  • 04.00-05.00: Memperoleh pekerjaan baik
  • 06.00-07.00: Ada tamu
  • 07.00-08.00: Berjalan jauh
  • 08.00-09.00: Ada saudara yang datang
  • 09.00-10.00: Akan beruntung
  • 10.00-11.00: Selamat
  • 11.00-12.00: Saudara ada yang datang
  • 12.00-13.00: Akan sakit
  • 13.00-14.00: Kehilangan saudara jauh
  • 14.00-15.00: Ada tamu
  • 15.00-16.00: Akan berjalan
  • 16.00-17.00: Ada saudara yang datang
  • 17.00-18.00: Beruntung besar
  • 18.00-19.00: Selamat
  • 19.00-20.00: Dicintai wanita
  • 20.00-21.00: Ada tamu
  • 21.00-22.00: Dipanggil makan enak
  • 22.00-23.00: Memperoleh rezeki
  • 23.00-24.00: Besar rintangannya

Perlu dicatat bahwasanya makna-makna ini tidak memiliki landasan ilmiah ataupun bisa dipertanggungjawabkan secara objektif.

Demikian penjelasan alasan telinga berdenging menurut Islam dan medis. Selain itu, telah lalu juga pembahasan mengenai maknanya menurut Primbon Jawa. Semoga menambah pengetahuan detikers ya.




(par/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads