Dikejar Orang Ayunkan Sabuk, 2 Pelajar Masuk Kampung di Srandakan Bantul

Dikejar Orang Ayunkan Sabuk, 2 Pelajar Masuk Kampung di Srandakan Bantul

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Sabtu, 03 Agu 2024 20:06 WIB
ilustrasi tawuran
Ilustrasi 2 pelajar mengaku dikejar orang mengayunkan sabuk di Srandakan, Bantul. Foto: Edi Wahyono
Bantul -

Dua pelajar diamankan warga di Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Bantul. Mereka mengaku dikejar pengendara sembari mengayunkan sabuk.

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Ngenah Jeffry Prana Widyana mengungkapkan kejadian berlangsung pada Sabtu (3/8/2024) dini hari pukul 01.30 WIB.

Berdasarkan pengakuan mereka, kedua anak itu pulang usai menonton pertandingan futsal sekolah mereka dengan sekolah lain di Sewon. Keduanya pulang bersama rombongan melalui jalan Bantul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesampainya di perempatan Klodiran, mereka belok ke Timur hingga pertigaan ring road Manding Selatan. Kemudian mereka berbelok ke Barat.

Di pertigaan Joilayan, tepatnya di dekat jembatan merah, rombongan tersebut melihat dua orang yang berboncengan mengendarai sepeda motor Scoopy berhenti. Kedua orang tersebut mengenakan masker tanpa helm yang kemudian menyusul rombongan anak-anak itu.

ADVERTISEMENT

Pengendara dan pembonceng motor Scoopy itu berteriak dan mengumpat. Selain itu mereka mengayunkan sabuk.

"Dikarenakan ketakutan, rombongan l melaju ke arah Selatan. Sampai pertigaan JJLS jembatan senggol Samas ke arah barat hingga sampai pertigaan JJLS pantai Pandansimo ke utara hingga berhenti masuk ke jalan kampung di Poncosari," ungkap Jeffry saat dihubungi detikJogja, Sabtu (3/8/2024).

"Pengendara Honda Scoopy berboncengan dengan mengenakan masker tanpa helm menyusul di sebelah kanan rombongan sambil teriak-teriak dan mengumpat sambil mengayunkan sabuk," lanjutnya.

Kedua anak itu pun diamankan oleh warga dan diserahkan ke Polsek Srandakan. Petugas kepolisian pun langsung menghubungi kedua orang tua anak tersebut.

"Selanjutnya petugas menghubungi pihak orang tua," kata Jeffry

Kedua anak itu akhirnya dibina polisi karena berkendara tanpa SIM dan pelat nomor di depan kendaraan. Selain itu kedua anak itu berada di luar rumah melebihi jam malam.

Adapun sepeda motor yang dikendarai kedua anak itu adalah Yamaha NMax. Motor NMax itu masih diamankan di Mapolsek Srandakan.

"Sepeda motor Yamaha NMax sementara masih di Mapolsek Srandakan, menunggu kelengkapan," pungkas Jeffry.




(apu/apu)

Hide Ads