Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2024 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Jumat 26 Juli 2024 merupakan Peringatan Wajib S. Yoakim dan Anna, Orangtua Santa Perawan Maria; dengan orang kudus Santa Anna dan Santo Yoakim, Orangtua Santa Perawan Maria; dan warna liturgi putih.
Mengangkat tema tentang melihat dan mendengar, mari simak renungan harian Katolik Jumat 26 Juli 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku Inspirasi Pagi oleh Yulius Sodah MSC, Pengajar di Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng. Renungan ini juga dilengkapi dengan bacaan dan doa penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Harian Katolik Hari Ini Jumat 26 Juli 2024
Bacaan Hari Ini
Sir. 44:1,10-15;
Sir 44:1 Dan sekarang kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para nenek moyang kita menurut urut-urutannya.
Sir 44:10 Tetapi yang berikut ini adalah orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai terlupa;
Sir 44:11 semuanya tetap tinggal pada keturunannya sebagai warisan baik yang berasal dari mereka.
Sir 44:12 Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian, dan anak-anak merekapun demikian pula keadaannya.
Sir 44:13 Keturunan mereka akan tetap tinggal untuk selama-lamanya, dan kemuliaannya tidak akan dihapus.
Sir 44:14 Dengan tenteram jenazah mereka ditanamkan, dan nama mereka hidup terus turun-temurun.
Sir 44:15 Bangsa-bangsa bercerita tentang kebijaksanaannya, dan pujian mereka diwartakan jemaah.
Mzm. 132:11,13-14,17-18;
Mzm 132:11 Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya: "Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu;
Mzm 132:13 Sebab Tuhan telah memilih Sion, mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya:
Mzm 132:14 "Inilah tempat perhentian-Ku selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya.
Mzm 132:17 Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, Aku akan menyediakan sebuah pelita bagi orang yang Kuurapi.
Mzm 132:18 Musuh-musuhnya akan Kukenakan pakaian penuh malu, tetapi di atas kepalanya akan bersemarak mahkotanya."
Mat. 13:16-17.
Mat 13:16 Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.
Mat 13:17 Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.
BcO Ayb 22:1-30
Ayb 22:1 Maka Elifas, orang Teman, menjawab:
Ayb 22:2 "Apakah manusia berguna bagi Allah? Tidak, orang yang berakal budi hanya berguna bagi dirinya sendiri.
Ayb 22:3 Apakah ada manfaatnya bagi Yang Mahakuasa, kalau engkau benar, atau keuntungannya, kalau engkau hidup saleh?
Ayb 22:4 Apakah karena takutmu akan Allah, maka engkau dihukum-Nya, dan dibawa-Nya ke pengadilan?
Ayb 22:5 Bukankah kejahatanmu besar dan kesalahanmu tidak berkesudahan?
Ayb 22:6 Karena dengan sewenang-wenang engkau menerima gadai dari saudara-saudaramu dan merampas pakaian orang-orang yang melarat;
Ayb 22:7 orang yang kehausan tidak kauberi minum air, dan orang yang kelaparan tidak kauberi makan,
Ayb 22:8 tetapi orang yang kuat, dialah yang memiliki tanah, dan orang yang disegani, dialah yang mendudukinya.
Ayb 22:9 Janda-janda kausuruh pergi dengan tangan hampa, dan lengan yatim piatu kauremukkan.
Ayb 22:10 Itulah sebabnya engkau dikelilingi perangkap, dan dikejutkan oleh kedahsyatan dengan tiba-tiba.
Ayb 22:11 Terangmu menjadi gelap, sehingga engkau tidak dapat melihat dan banjir meliputi engkau.
Ayb 22:12 Bukankah Allah bersemayam di langit yang tinggi? Lihatlah bintang-bintang yang tertinggi, betapa tingginya!
Ayb 22:13 Tetapi pikirmu: Tahu apa Allah? Dapatkah Ia mengadili dari balik awan-awan yang gelap?
Ayb 22:14 Awan meliputi Dia, sehingga Ia tidak dapat melihat; Ia berjalan-jalan sepanjang lingkaran langit!
Ayb 22:15 Apakah engkau mau tetap mengikuti jalan lama, yang dilalui orang-orang jahat,
Ayb 22:16 mereka yang telah direnggut sebelum saatnya, yang alasnya dihanyutkan sungai;
Ayb 22:17 mereka yang berkata kepada Allah: Pergilah dari pada kami! dan: Yang Mahakuasa dapat berbuat apa terhadap kami?
Ayb 22:18 Namun Dialah juga yang memenuhi rumah mereka dengan segala yang baik tetapi rancangan orang fasik adalah jauh dari padaku.
Ayb 22:19 Hal itu dilihat oleh orang benar dan mereka bersukaria; orang yang tidak bersalah mengolok-olok mereka:
Ayb 22:20 Sungguh, lawan kami telah dilenyapkan, dan peninggalan mereka telah habis dimakan api.
Ayb 22:21 Berlakulah ramah terhadap Dia, supaya engkau tenteram; dengan demikian engkau memperoleh keuntungan.
Ayb 22:22 Terimalah apa yang diajarkan mulut-Nya, dan taruhlah firman-Nya dalam hatimu.
Ayb 22:23 Apabila engkau bertobat kepada Yang Mahakuasa, dan merendahkan diri; apabila engkau menjauhkan kecurangan dari dalam kemahmu,
Ayb 22:24 membuang biji emas ke dalam debu, emas Ofir ke tengah batu-batu sungai,
Ayb 22:25 dan apabila Yang Mahakuasa menjadi timbunan emasmu, dan kekayaan perakmu,
Ayb 22:26 maka sungguh-sungguh engkau akan bersenang-senang karena Yang Mahakuasa, dan akan menengadah kepada Allah.
Ayb 22:27 Jikalau engkau berdoa kepada-Nya, Ia akan mengabulkan doamu, dan engkau akan membayar nazarmu.
Ayb 22:28 Apabila engkau memutuskan berbuat sesuatu, maka akan tercapai maksudmu, dan cahaya terang menyinari jalan-jalanmu.
Ayb 22:29 Karena Allah merendahkan orang yang angkuh tetapi menyelamatkan orang yang menundukkan kepala!
Ayb 22:30 Orang yang tidak bersalah diluputkan-Nya: engkau luput karena kebersihan tanganmu."
Renungan Hari Ini
Mata dan telinga adalah dua indra yang sangat penting bagi manusia. Sebagai indra penglihatan, mata memungkinkan manusia melihat keindahan. Sebagai indra pendengaran, telinga memampukan manusia mendengarkan kemerduan bunyi.
Namun, mata sering kali tidak dipakai untuk sungguh-sungguh melihat, begitu pun telinga sering kali kurang dimanfaatkan untuk benar-benar mendengarkan. Kita semua perlu memiliki seni melihat dan mendengar, yang akan memungkinkan kita melihat dengan kekaguman dan mendengarkan dengan kerendahan hati.
Seni melihat dan mendengar yang baik akan membuat kita mengalami sukacita. Yesus memuji orang-orang yang mampu melihat Dia dan pekerjaan-pekerjaan-Nya.
Mereka yang mampu mendengarkan ajaran-ajaran-Nya disebut-Nya sebagai orang-orang yang berbahagia. Banyak nabi dan orang benar pada zaman sebelumnya ingin melihat apa yang dilihat orang pada zaman Yesus, tetapi tidak dapat.
Mereka juga tidak punya kesempatan untuk mendengarkan ajaran-ajaran Yesus. Yesus adalah sumber kebahagiaan!
Para murid adalah orang-orang yang seharusnya paling berbahagia karena mereka selalu ada bersama Yesus. Namun, hal itu baru akan sungguh terwujud kalau mereka mampu melihat dan mendengarkan Dia.
Melihat dan mendengarkan berarti menerima, mengalami, merasakan, mengerti, dan mengenal secara dekat siapa Yesus sebenarnya. Penglihatan yang dalam dan pendengaran yang saksama akan membuat para murid mengenal dan mengalami Yesus secara lebih dekat.
St.Agustinus pernah mengatakan, "Engkau telah menciptakan kami bagi diri-Mu, ya Allahku, dan hati kami tiada tenang sebelum beristirahat di dalam Dikau." Tidak ada saat yang lebih menyenangkan dan menenangkan daripada saat bersama Tuhan.
Kedekatan dengan Tuhan, yang dibarengi oleh kemampuan untuk melihat, mendengarkan, dan merasakan kehadiran-Nya, merupakan kesempatan yang paling membahagiakan.
Saat ini, kita banyak menghabiskan waktu dengan media sosial, sehingga kepekaan kita akan kehadiran Tuhan menjadi tumpul. Orang lebih tahan lama bersama dengan gawainya daripada duduk diam untuk berdoa.
Mari kita sadari bahwa kebahagiaan sejati akan kita alami hanya jika kita tinggal bersama Tuhan dalam keheningan batin. Keheningan ini akan membuat kita memiliki ketajaman penglihatan dan pendengaran, juga ketajaman rasa akan kehadiran Yang Ilahi.
Doa Penutup
Tuhan Allah leluhur kami, Engkau sudah memilih Yoakim dan Ana menjadi orang tua bunda Yesus. Semoga berkat doa mereka kami menerima keselamatan yang Kaujanjikan.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkausa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik Jumat 26 Juli 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.
(sto/aku)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan